Thursday, December 6, 2018

Cerita Sex Terbaru Jadi Budak Istri Orang Yang Kesepian


Cerita Sex Terbaru Jadi Budak Istri Orang Yang Kesepian

Cerita Sex Terbaru Jadi Budak Istri Orang Yang Kesepian – Aku saat masih kuliah sambil memberi les pada anak-anak SMP dan SMA dibidang IPA. Dari 9 orang muridku, 4 diantaranya duduk di bangku SMA kelas dua IPA. les yg aku berikan les privat dan aku yg dateng ke rumah muridku. Bella salah satu muridku yg paling cerdas, orangnya periang dan ramah.

Mungkin sebenarnya dia tdk butuh les denganku, tapi karena dia anak tunggal dan sering ditinggal maka ortu nya menaruh harapan besar terhadapnya. Ayahnya cuma punya waktu 1 minggu dalam 1 bulan untuk tinggal dirumah, ibunya masih muda berusia 37 tahun dan suka jalan-jalan dengan teman-temannya sampai lupa anak gadisnya juga butuh kasih sayang.

Bella memiliki paras yg cantik dengan rambut se-tali bra, mirip sekali dengan Luna Maya. selain itu tubuhnya yg ramping dengan lekuk betis indah dan paha jenjang yg putih muluscukup membuat aku sering deg2an. Apalagi ukuran dadanya yg 32C itu, tubuhnya menjadi begitu sempurna.

Aku mulai mengajar Bella sejak ia masuk SMA, jadi saat kejadian mengasikan ini terjadi aku sudah kenal dengan dia dan keluarganya kurang lebih 2 tahun (sudah hampir naik kelas 3). Hujan lebat mengguyur kota Jakarta pada Maret 2007, aku juga basah kuyup saat harus datang dengan motorku kerumah Bella.

“what a bad f**king day..” aku berbisik sambil menengadah kelangit.

Hujan yg luar biasa lebat disore hari, pasti aku gak bisa pulang lagi sampe malem karena hujan. Tugas-tugasku juga sudah numpuk apalagi 2 bulan kedepan aku harus sidang KP dan Skripsi. Pagar dibukakan si mbok, aku langsung mendorong sepeda motorku ke carport rumahnya dan mmelepas jas hujanku.

“Ko, si non lagi keluar.. katanya sih sebentar aja” kata si mbok menjelaskan.
“Oh, gak apa mbok saya tunggu saja” jawabku sambil menggantung jas hujan di motor.
“Ya sudah silakan masuk Ko, mbok buatkan teh hangat.” ujar si mbok sambil ngeloyor masuk lewat garasi.

Aku masuk ke ruang tamu tapi aku gak berani duduk karena celanaku basah, aku takut mengotori sofa mahal dari bahan suede nya itu. Aku hanya berdiri sambil memandangi lukisan dan foto-foto yg terpajang di tembok ruang tamu

“lho kog ndak duduk,ko?” si mbok nyeletuk sambil meletakkan teh hangat.
“iya nih mbok, abis basah sih!” jawabku jujur.
“Bentar yah, tak ambilin anduk dan baju bekas bapak!”, singkat kata aku pun disuruh mandi air hangat supaya gak sakit, lagian si Bella blom pulang.

Saat aku selesai mandi, Bella sudah ada dikamarnya diatas. Aku pun berterima kasih sama si mbok dan langsung ke lantai dua. Aku ketuk pintu kamarnya lalu aku menuju ruang belajar yg persis diseberang kamarnya. Aku tunggu Bella setengah jam tapi kog gak muncul-muncul juga, maka ku beranikan diri untuk membuka pintu kamarnya setelah kuketuk dan tdk dijawab lagi. Ternyata Bella sedang mandi, aku mendengar gemericik air dari kamar mandinya, dan aku melihat pakaian dalamnya berserakan dilantai.

Seketika itu aku merasa terbakar urat hornyku.. Seperti suatu keinginan besar yg sudah lama dipendam dan saat ini saat paling tepat untuk dilepaskan.. Aku berusaha mengontrol berahiku tapi memang nasib.. Bella keburu keluar kamar mandi dengan telanjang bulat, mempertontonkan lekuk tubuhnya yg paling pribadi dihadapanku.

“KyaAaaaA…” teriaknya Bella spontan karena kaget.

“Oooops…” hanya itu kata-kataku dan cepat beringsut kearah pintu keluar.
“Koko ngapain dikamar aku??” tanya Bella dengan suara yg tiba-tiba sudah terkendali.
“Sori, aku gak sengaja!” jawabku sambil membelakanginya
“Bohong…! Mo ngintip yah!!” serangnya sedikit ketus sekarang.

aku sempat melirik lagi kearahnya, sekarang handuknya yg sebelumnya melingkar di kepala telah menutupi buah dadanya yg ranum itu.

“Aku keluar dulu deh, kamu pake aja baju trus ntar aku baru jelasin. sori bgt!” cerocosku cepat sambil menarik handle pintu, tapi tiba-tiba aku berubah pikiran.

Hujan lebat dan berisik sekali diluar sana, buktinya si mbok aja gak bisa denger jeritan Bella tadi, apa salahnya kalau aku coba berbuat nakal.. toh aku sudah hampir selesai kuliah dan mungkin akan pindah kota. Aku berbalik, kali ini dengan cepat aku sergap Bella. aaah.. aku bener-bener sudah seperti binatang buas.

Belum sempat meronta, aku langsung membekap tubuh Bella dari depan dan mengunci mulutnya dengan mulutku supaya dia tdk menjerit. Aku bawa dia ke ranjang dan masih terus ku kulum bibirnya yg sexy.. Sejurus kemudian aku tarik handuknya, satu-satunya penutup tubuh yg menempel dibadannya. Benar2 indah payudaranya, mengkel dan putih bersih lengkap dengan putingnya yg masih merah muda.

Aku lahap kedua gunung kembar itu satu per satu. Supaya jeritannya tdk terdengar, aku tutup mulutnya dengan tangan kananku, sementara tangan kiriku menahan rontaannya dan mulutku menjelajah payudaranya yg indah itu. Aku terus mempermainkan puting susunya dan mulai berani melepas tangan kiriku di memeknya yg mulai becek. Perlawanan Bella tdk terlalu berarti buatku.. Ia terus meronta-ronta tapi akhirnya kehabisan tenaga.

“oouh…” lenguh Bella saat aku sentuh klitorisnya, matanya merem melek keenakan.

Sirna sudah rontaan demi rontaan yg dari tadi dilakukan Bella, berganti goyangan pinggul malu2 dari seorang perawan. Aku mulai merasa Bella menyukai permainanku maka ku lepas tanganku dari mulutnya dan mulai meremasi payudaranya yg indah dengan kedua tanganku. Mulutku terus bergulir kebawah sambil menyapu tubuhnya dengan jilatan sampai akhirnya aku berhadapan dengan miss cheerful-nya.




Aku intip sedikit, Bella pura-pura tak melihatku, ia palingkan wajah ke samping tapi terlihat jelas ia sedang menanti2kan apa yg ingin segera kulakukan. Kusapu bibir memeknya.. pantat Bella terangkat sedikit. Kusapu sekali lagi belahan memeknya.. tubuh Bella menggelinjang kegelian.. lalu kulahap klitorisnya, kusedot2 dan kupilin2 dengan lidahku.. Bella langsung menjambak dan mengusap2 rambutku.. Kali ini dia sudah tak tahan utk bertindak pasif… Pinggulnya digoyang2 mengikuti irama bibirku melahap klitorisnya yg kini sudah basah.

“ouuch…. sssh…..” rintihnya
“mmmhh…. enak ya sayang? mmmh….”ujarku menyela

PLAAAKKK!!!! tamparan telak ke pipiku. Aku kaget bukan main tapi tangan itu kembali menjambak dan mendorong kepalaku supaya terus mengoralnya… Aku semakin bersemangat dibuatnya… tanda2 kalau dia juga mau sama mau mulai diperlihatkan. aku semakin intens memberikan variasi oral di klitorisnya. tanganku sesekali berputar2 mengorek bagian luar liang memeknya. Rupanya Bella yg selama ini kukira cerdas dan baik2 memiliki bakat terpendam.. bad girls wanna be..

Bella makin belingsatan, pinggulnya berayun2 dan nafasnya memburu…

“ko.. An..Gus, mmpfh… te..rus..in.. aaahk.. enak… kkoooh….” rintihnya terbata-bata sambil menggigit bibir bawahnya.. “mmmph.. mmpphhhh…. mmpphhfff… aaakhhh… yes right there……!!”lenguhnya panjang sambil memeras payudaranya.

rupanya Bella orgasme.. memeknya menyemburkan cairan yg langsung kusapu dengan lidahku. Aku mengambil posisi disebelah Bella yg terpejam lemas sambil bertelajang. aku buka bajuku dan memeluknya dari samping-belakang. Kubelai rambutnya hingga ke buah dadanya.. kupeluk erat dan ku ciumi lehernya.

“mmh.. wangi kamu enak Bell.. wangi khas wanita..” bisikku ke telinganya..
“ko.. kenapa ko Bagus tega sih…?” lirih bibir manis itu berucap
“tega apa Bell..? emang kamu gak suka ya?” aku bertanya balik
“suka..” jawabnya lirih.

sekarang Bella berbalik menatapku,

“ko, tadi pas terakhir enak bgt!! itu orgasme yah?” lanjutnya
“iya, itu orgasme sayang.. kamu suka?”
“Suka bangeet… enak bgt… nanti aku mau lagi!” jawabnya.

Huff.. tadinya aku berniat memperkosa dengan menanggung segala akibat, ternyata gadis manis ini malah minta lagi.

“Sayang, kamu udah pernah pegang ****** cowok blom?” tanyaku.
“Pernah, punya mantanku!” jawabnya cepat sambil mengelus k0ntolku dari luar celana.
“Kalo gitu kali ini kamu kocokin aku ya..!” pintaku sedikit memelas manja.

Bella langsung membuka celanaku, ditangkapnya batang k0ntolku yg sudah keras dan dia mulai turun kebawah memberikan servis oral.

“mmh… enak bgt sayang. kamu jago oral tapi kog gak tau orgasme?” tanyaku setengah curiga.
“hiha, hahu hulu hering horal hacarhu.. (iya, aku dulu sering oral pacarku)” jawabnya.
“tapi itu dimobil, jadi dia gak pernah sentuh punyaku” lanjutnya lagi sambil terus mengocok batang k0ntolku dengan tangan.
“K0ntol ko Bagus gede yah.. enak!” sambungnya lagi.
“Kalo enak, diisepin lagi aja Bell…” kataku lagi.

Tiba-tiba pintu kamar Bella menjeblak terbuka.

“Haaallooo manis..” suara itu terputus saat melihat aksi kami berdua.

Ternyata itu mamanya Bella yg pulang shopping kena macet karena hampir banjir. tante Santi. Masih muda, lebih cantik dari Bella, badan terjaga dan lebih sintal. Dia cantik sekali dengan rambut bergelombangnya yg dicat sedikit pirang. Susah juga menjelaskan parasnya, karena gak terlalu mirip artis, tp yg pasti dia cantik.

“Kalian apa2an..?” bentaknya..

Kamipun baru sadar dan cepat-cept berberes. berharap seolah-olah mamanya Bella tdk melihat apa yg baru kami lakukan. Sebelum marah lebih jauh Bella memotong pembicaraan ibunya

“Kenapa ma?? Apa Cuma mama yg boleh begini sama pak Asep??” Bukan main, ternyata tante cantik ini sering kesepian ditinggal suaminya dan sering minta jatah dari sang Supir.
“Kamu… kamu…. kamu tau dari mana?” tanya mamanya kaget.
“aku tau dari dulu ma! Tiap pergi arisan mama selalu begini kan di mobil?” Bella sengit.
“ah udah deh, daripada saling ngadu ke Papa mendingan mama ikut aja sama ade.” Lanjutnya lagi.

Kemudian si tante yg malu ngeloyor pergi keluar kamar. Aku yg kaget, takut dan bingung cuma bisa bengong dan menyesal kenapa pintu gak dikunci sampai tiba2 batangku digigit2 kecil oleh Bella.

“mmmmffh… enak Bell.. terus Sayang..” pintaku.

Bella makin bernafsu mengulumi batang zakar dan biji peler ku. kepalanya berayun-ayun memberikan aku kenikmatan. Tak berapa lama pintu kamar terbuka lagi. Tante Santi masuk ke kamar setelah berpakaian lebih santai.

“Bagus, ternyata kamu liar juga yah…” katanya.
“tante bayar kamu untuk beri les pelajaran, bukan yg seperti ini!” sambungnya lagi sambil duduk ditepi ranjang.

Aku sendiri mulai ngerasa gak enak karena sebenarnya aku menaruh hormat pada setiap orang tua murid lesku.. Tapia pa boleh buat, anaknya yg binal masih saja mengulumi batang dan buah zakarku. Aku tdk dapat menjawab sepatah kata pun. Tapi tante Santi langsung berinisiatif untuk mencium bibirku. Tante Santi juga sudah bernafsu. Akupun langsung membalas ciumannya, ku sentuh pipinya lalu kurangkul tengkuknya supaya ciuman kami lebih hot!




“tante, mau ikutan?” tanyaku sok asik.
“iya dong, sekali2 tante pengen coba daun muda!” jawabnya nakal.
“Bella, kamu sejak kapan kayak gini? kamu udah gak Virgin?” tanya tante Santi ke putri satu-satunya itu.
“Masih kog ma, kalo sama ko Bagus sih baru kali ini..” jawabnya sambil melepas kulumannya dan mengocok k0ntolku dengan tangannya.
“Gus, oralin tante sih.. pengen coba kemampuan kamu!” tanpa basa basi tante Santi langsung ngangkang diatas aku yg terduduk sambil menikmati oralan anaknya.

Aku langsung melahap memek tante Santi, kalo yg satu ini aku berani colok2 dengan jariku, karena toh memang sudah gak perawan.

“ooh Gus, e….nak! terusin sayaaaang..” kata tante Santi.

Tiba-tiba aku mulai merasakan k0ntolku berkedut-kedut dan siap menyemburkan cairan sperma. Ku goyangan pinggulku maju mundur seperti sedang bersenggama tapi dengan bibir Bella.

“Bell.. terus.. yg.. aku.. udah … “. CROOTTTT spermaku memenuhi mulut Bella, yg langsung ditelan habis dan dijilati hingga bersih.

Tapi tak tahu kenapa, aku tdk langsung lunglai.. Mungkin karena ada dua wanita cantik seperti model yg sedang bertelanjang dan mencari kenikmatan dari tubuhku. Batang zakarku masih keras, tapi Bella berlari ke toilet. mungkin dia ingin berkumur pikirku. Tinggal aku berdua tante Santi. Kemudian tante Santi melepaskan memeknya dari mulutku, ia turun kebawah mengambil posisi duduk di pangkal pahaku. Tangannya menggapai k0ntolku yg masih keras lalu mulai dikocok-kocok sedikit.

“Bagus, mau di oral lagi atau ngerasain memek tante?” tanyanya centil sambil merunduk dan menjilati dengan nakal pangkal k0ntolku.
“mmmmfh…. terserah tante…”jawabku.

si tante memberi servis oral, k0ntolku ditelan semuanya tapi aku bisa merasa lidahnya didalam sana berputar2 menyapu kepala k0ntolku, sedotan2 yg dibarengi gigitan kecil membuat aku merem melek setengah mati menahan nikmat.

“ssssh….. aahh….. tan.. jago banget…” kataku.
“entotin Bagus, tante…” pintaku lagi sambil meresapi nikmatnya kenyotan tante Santi.
“Emangnya oral-an tante gak senikmat Bella ya?” tanya tante Santi sambil kembali menduduki pangkal pahaku.
“Justru enak banget.. aku takut gak tahan tan.. aku kan masih pengen ngerasain bercinta sama yg ahli..” sambungku.

Bless.. k0ntolku tiba-tiba terasa hangat.. rupanya tante Santi gak mau nunggu lama untuk menjajal k0ntolku.
“mmfh.. ****** kamu gede yah Gus”
“suamiku punya sepanjang ini juga, tapi gak selebar kamu punya sayang..” sambung tante lagi.

Sekarang posisi kami women on top, tapi tante Santi merebahkan badannya keatas badanku, sehingga dia bisa leluasa mencupangku atau mengulumi bibirku.

Gerakan maju mundurnya pelan dan erotis, saat dia maju aku merasa seperti k0ntolku disedot2 (baru aku tau sekarang, itu namanya kempot ayam), lalu saat bergerak mundur pantatnya sengaja dicondongkan keatas supaya k0ntolku seperti terjepit

“sssh… oh yessh… nice baby..” aku tak kuasa menahan desahan.. nikmatnya benar-benar seperti disurga-dunia.

Leherku sudah merah-merah dicupang, bibirku sampai kebas dikulumi, dan k0ntolku rasanya sedang mengalami kejadian maha dahsyat. Aku langsung mengubah sedikit posisiku. Kedua kakiku kutekuk sedikit sebagai kuda-kuda. kuremas pantat berisi tante Santi lalu kuangkat sedikit. Kini ada rongga antara pangkal paha tante Santi dan aku. Aku mulai menghujamkan k0ntolku dengan irama karena sekarang aku yg memegang kendali.

“ooooh.. mmmfh.. trus Gus!” Tante Santi meracau saat aku menghujamkan keras-keras batang kemaluanku sampai amblas semuanya.

3 menit berselang aku mulai bosan, aku ajak tante mengubah posisinya lagi. Aku mau doggy Style, lalu si tante pun menuruti dengan berlutut membelakangi aku. Pahanya sedikit dirapatkan supaya sesuai dengan ketinggian aku yg berdiri dilantai.

Lalu kurangkul pinggulnya dan kuarahkan k0ntolku.. aku terkesima melihat keindahan lekuk tubuhnya tante Santi yg begitu indah, kulitnya juga putih bersih dan mulus memeknya juga terawat dan berwarna merah muda.. kubenamkan sedikit-dikit k0ntolku lalu ku pompa dengan penuh perasaan sesekali kuhujamkan keras-keras secara tiba-tiba.

“aakh.. gila kamu Gus. enak bgt!! ssshh…” kepalanya kini dibenamkan diranjang.

badannya miring hanya pantatny saja yg nungging. Bella sudah kembali dari toilet, mukanya kemerahan, dia berjalan kearah kami yg sedang ber-doggy-style. Bella hanya memandangi mamanya yg sedang melenguh dan merem melek menerima hujaman k0ntolku. Tante Santi memang sudah jago bercinta, disaat giliran aku yg memberi servis, pinggulnya ikut diliuk2kan membuat rasa kempotan memeknya makin memijat-mijat batang k0ntolku.

Bella terlihat mulai panas dengan adegan kami, ia mendekati aku dan mulai menciumi bibirku.. disodorkannya juga buah dada kencangnya ke arah mulutku. Edan, aku dikerjai (atau mengerjai) ibu dan anak sekaligus.

“Ma, kapan giliranku?” tanya Bella kepada ibunya yg sudah bermandi peluh dan terpejam2 merem melek.
“iyah.. sabar.. mama.. dikit lagi.. Terusin Gus!” jawab tante Santi.

Sekarang dia bangun dan bertumpu pada satu tangannya, tangan yg lain memainkan klit-nya. selang beberapa waktu tubuh tante Santi mulai bergetar. Sudah hampir orgasme tampaknya, makanya ku percepat aksiku. kutambahkan tempo dan hentakan2 pada liang memeknya.

“mmmfh.. yes… yes… akhhh… teruuusss… terusss… mmffh… enak sayang…”
“terusss.. dikit lagi Gus!”
“yes.. yes.. aaaaahh…. UHHH yesss ssshh…….” Ceracau tante Santi menandakan dia sudah orgasme, badannya meliuk-liuk dan mukanya dibenamkan lagi di ranjang.. pelan-pelan ia keluarkan k0ntolku yg masih keras dari memeknya sambil menahan getaran tubuhnya.
“makasih ya sayang, enak banget!!” ujarnya lalu tertelungkup ,

rupanya tante masih ingin rudalku ngentot mekinya dari belakang , pantat tante sedikit di angkat ku arahkan k0ntolku di liang memeknya kudorong keras..ternyata mleset k0ntolku tak bisa nembus…nugging dikit lagi tante …biar memeknya agak terbuka..tante langsung mengikuti perintahku ..

ku coba lagi memasukan k0ntolku…sleeppppppppppp..blessss..bless…bless..masuk juga k0ntolku ke tempik tante..ku dorong maju mundur…cantik..pantat tante bergoyang..goyang putar …ohh nooo…ohh..yes..enak banget Gusss…dan akhirnya tante orgasme…laharnya membanjiri k0ntolku…tapi pelerku masih tetap perkas …tante badannya lunglai dan langsung tertidur.

Bella yg dari tadi sudah berdiri ngangkang sambil mengelus-ngelus memek beceknya pun siap menerima giliran. Hari ini badanku fit sekali, setelah orgasme yg pertama tadi k0ntolku masih tegang berdiri dan tahan lama. Lalu kurebahkan tubuh Bella disebelah mamanya.. aku minta dia telentang dan aku mengambil posisi missionary. Dalam pikiranku, memerawani gadis harus sambil menatap matanya.. aku mulai dengan pelan2 menggesekan k0ntolku dibibir memeknya sensasi gesekan itu cukup membuat tubuh Bella menggelinjang..

“udah siap Bel?” tanyaku
“iya, ko.. masukin aja.. tapi pelan-pelan yah”pintanya memelas Aku mulai mengarahkan k0ntolku dan memasukkan pelan-pelan kepala k0ntolku. Seret banget.. beda dengan mamanya. Kugoyang-goyngkan pinggulku supaya cairan pelumasnya membasahi sempurna k0ntolku lalu ku masukan centi demi centi. darah mengalir dari keperawanannya, tapi mata Cythia tdk terpejam. Dia menatapku penuh arti, walaupun terbesit dimatanya rasa sakit perawan.

Bless.. k0ntolku masuk dengan mulus.. sengaja aku masukkan sampai pol lalu kudiamkan sejenak. Aku merebahkan tubuh dan menciumi bibirnya sampai ke pangkal leher.

“tahan ya sayang.. nanti kerasa kog enaknya” bisikku manis di telinganya.. tanganku menggeraygi buah dada sintalnya memilin-milin puting susunya supaya lebih deras pelumasnya melelehi batang kemaluan yg sudah masuk sepenuhnya.

Kaki Bella menjepit pinggulku, lalu ia mulai menggoyangkan pinggulnya kekiri dan kanan pelan-pelan..

“ko, entotin aku…” pintanya memelas.

Akupun mulai mengambil posisi, gerakan maju mundur diatas tubuh manis gadis yg baru saja 17 tahun ini kubuat sepelan mungkin supaya tdk menyakitinya.

“aaakh… sssh..” memeknya lebih menjepit daripada kempotan mamanya.
“Bell, enak banget memek kamu..” Hujan deras diluar sana menambah nikmatnya percintaan kami.

Bella mulai menemukan irama bercinta. Memeknya sudah terbiasa dengan k0ntolku.. Gerakan demi gerakan, Bella semakin binal.. tanganku dituntun nya untuk meremasi buahdadanya..

“ko, aku pengen coba diatas” ucap Bella.

Aku turuti saja, aku merebahkan diriku ke posisi Bella di samping tante Santi. Sekarang Bella yg asik sendiri mencari-cari kenikmatan diatas batang k0ntolku. goyangannya semakin panas dan erotis. sementara itu aku mulai menjilati tanganku, kemudian mengobok-ngobok memek tante Santi dari belakang.

Dalam tidurnya tante Santi melenguh-lenguh.. kupermainkan klitorisnya, lalu kumasukan 3 jari ke memek tante Santi.. mungkin ia terlalu lelah sehingga hanya menerima saja perlakuanku. Rupanya Bella merasa kurang senang saat aku bercinta dengannya, tapi aku malah ngerjain mamanya. Bella pun meminta aku yg melayaninya. Sekarang posisi kami doggy style.. Posisi favoritku, dimana sudah berkali-kali aku membuat wanita melunglai karena menerima orgasme yg kuberikan (termasuk beberapa mantan pacarku).

5 menit berselang Bella yg masih baru pertama kali bercinta memang bukan lawan sebandingku.. Bella mulai meliuk-liuk.. memeknya yg sempit makin kuat memijat-mijat batang k0ntolku.

“ko.. aku mau… orgas…me…. aaakhh…. sssh….”rintihnya..
“Iya nikmatian aja sayang” jawabku.
“oooh… yes… e…nak… mmfh… ssshh…” Bella bergetar hebat karena orgasmenya tapi aku tetap menggenjotnya supaya dia menikmati orgasme panjangnya..

DUa wanita tumbang bersebelahan, Bella dua kali, mamanya baru sekali, aku juga baru sekali. K0ntolku masih berdiri keras, tapi sedikit lagi aku juga hampir orgasme. Aku tarik tubuh tante Santi kebibir ranjang, posisinya tidur miring.. lalu kubasahi memeknya dan k0ntolku dengan ludah dan kuhujamkan kedalam memek tante Santi. kocokanku benar-benr egois, aku hanya ingin mencapai orgasmeku yg kedua.

Permainanku yg kasar membangunkan tante Santi..

“sssh… Gus, sa..kit…” rintihnya
“tahan tante, Bagus lagi enak nih..” jawabku.

Genjotanku semakin kuat dan dalam-dalam. Si tante yg lunglai daritadi mulai terpancing berahinya. Tante Santi membalikan badannya, kedua kakinya diangkat dan ditumpangkan ke sebelah pundakku. Aku peluk kedua paha jenjang tante Santi sambil terus ngentotin memeknya..

“mmmfffhh… ssssh… terus sayang…” rintih tante Santi
“tante udah mau keluar lagi?” tanyaku
“iya sayang.. kamu masih lama?” tanyanya
“udah hampir nih, kita bareng2 yah..” pintaku tersengal-sengal..
“oouchhh.. ssshhh.. yessss honey.. Fasteer.. YESSShhhhhh… Faasteeerrrr…”jerit tante Santi..
“I’m gonna Blow Honey…” jawabku
“Me too baby…” tante Santi menjawab cepat. Kedua tangannya memegangi buah dadanya yg bergoyang-goyang cepat. “Keluarin di dalem aja” sambungnya lagi Kocokanku makin cepat, memek tante makin keras memijit batang k0ntolku, aku sudah sampai puncaknya..

Creett…. zzzreet… Creettth.. Creeeettth… Sperma hangatku menyembur kedalam memek tante Santi seiring sodokan k0ntolku. K0ntolku terus kukocok, kamipun mengalami orgasme panjang. K0ntolku menyembur sekali lagi dibalas lelehan cairan orgasme tante Santi.

“aaaaakhhh…. enak banget entotan sama tante” ujarku
“kamu inget ya Bagus, mulai sekarang berhentiin semua murid kamu” jawab tante Santi
“biar tante yg bayar semua biayanya, tapi kamu harus selalu ada saat tante telpon” sambungnya lagi Aku sudah terjerembab diantara 2 wanita itu, aku mau beristirahat.. aku sudah tdk menjawab kata-kata tante Santi lagi dan tertidur.

Jam 7.30 Malam aku terbangun, Bella yg memanggilku dan mengajak ke ruang makan. Tante Santi sudah masak makanan spesial, Sapi masak Jamur (katanya bisa bikin “kuat”), Tiram mentah (ini juga bikin “kuat”), dan beberapa sayur lain. makanan pencuci mulutnya sarang walet (ini bisa nambah banyak spermanya yg artinya jadi lebih “kuat” juga).

“Bagus, diluar masih hujan. Di TV banyak daerah macet karena banjir” tante Santi membuka pembicaraan
“Ko Bagus malem ini nginep aja yaa!” lanjut Bella dengan suara manja
“iya Gus, kamu disini aja..” tante Santi menambahkan
“lagian masih banyak pelajaran yg mau aku tanya ke koko..” kata Bella dengan mata genit, tangannya menggerepe k0ntolku dari bawah meja makan.
“tapi.. aku juga banyak tugas” jawabku
“jangan alasan Gus, kamu kan gak perlu buru-buru lulus” rayu tante Santi.
“yah, okelah.. ada kalian berdua aku pasti seneng” jawabku tersenyum

Malam itu pukul 11 saat pembantu-pembantu terlelap, aku dan Bella menuju kamar tante Santi. Di Jacuzzi kamar mandinya kami bercinta gila-gilaan lagi, kami juga sempat pindah ke kolam renang di taman belakangnya, tapi karena takut terlihat pembantu kami putuskan untuk pindah lagi ke ruang keluarga di dalam. Kami tidur jam 5 pagi. Aku dicekoki Viagra saat sudah lemas karena orgasme beberapa kali. Nampaknya tante Santi sedang “kemaruk” sehingga tiap saat ingin merasakan k0ntolku.

Sejak hari itu aku resmi menjadi pemuas tante Santi, pak Asep dipecat dan ganti supir baru yg tdk tahu apa-apa. Sedangkan Bella tdk terlalu sering ikutan karena memang tante Santi coba sembunyi-sembunyi. Aku baru tahu kalau Ayahnya ternyata memang luar biasa kaya dan memiliki rumah di berbagai Negara, tentu saja lengkap dengan Selir-selirnya juga.

Jadi Permaisuri kesepian ini biar aku saja yg puaskan. Aku sebenarnya paling suka kalau ada kesempatan berdua saja dengan Bella.. maklum lah, lebih seret dan tentu saja menjanjikan.. Seperti permintaan tante Santi, aku berhenti mengajar. tapi aku tetap mengejar skripsiku. Selama setengah tahun hidupku bak Raja tapi juga serasa budak.



No comments:

Post a Comment

Sports

Business

Life & style

Games

Fashion

Technology