Tuesday, March 26, 2019

Remasan2 mesra itu buat Rindu



Siang itu Dewi sedang kedatangan dua temannya, Nita dan Hani, ada kesamaan pada mereka bertiga, yaitu mempunyai suami yang jauh lebih tua dari umur mereka dan mereka bertiga lahir ditahun yang sama. Yang membuat perbedaan diantara mereka adalah anak tiri, dimana anak tiri Nita dan Hani tidak ikut dengan mereka tetapi anak tiri mereka ikut dengan ibunya masing-masing, selain itu Dewi menikah dengan seorang Duda, sementara kedua temannya menikah dengan suami orang, dan suami mereka sekarang telah menceraikan istri-istri tuanya. Nita dan Hani hampir mempunyai sifat yang sama yaitu tipe wanita yang tidak mau sengsara, yang mereka pedulikan hanyalah harta kekayaan dari suami-suami mereka, mereka menikah juga tidak didasari dengan cinta.
Sudah dari dulu Nita dan Hani selalu mengajak Dewi untuk pergi bersama, mencari batang-batang kemaluan yang besar dan panjang untuk memuaskan birahi mereka dan Dewi selalu menolak ajakan itu. Tapi itu dulu, semenjak Dewi sudah beberapa kali merasakan kenikmatan atas sodokan-sodokan dari batang kemaluan lelaki yang panjang dan besar, Dewi selalu merindukan batang-batang kemaluan lelaki yang besar dan panjang.
Topik pembicaraan mereka siang ini tidak jauh berbeda dari dulu, yaitu tidak jauh dari selangkangan lelaki, hanya sekarang Dewi juga ikut aktif, dulu Dewi hanya sekedar pendengar setia sambil tersenyum simpul, kalau sekarang Dewi aktif bercerita tentang pengalaman-pengalaman seksnya, membuat kedua temannya ini melongo mendengar cerita Dewi itu.
Tak satupun kejadian yang telah dialami oleh Dewi yang disembunyikan termasuk ketika Dewi menikmati permainan seks dengan Doni-anak tirinya dan juga ketika bersetubuh dengan ketiga teman Doni, Nita dan Hani hanya dapat menelan ludah mendengar cerita Dewi itu, birahi mereka mulai bangkit mendengar cerita Dewi, apalagi ketika Dewi menceritakan melakukan seks dengan tiga lelaki sekaligus, yang belum pernah mereka alami selama ini.
Tak terasa waktu berlalu, jam di dinding telah menunjukkan pukul 12 siang, perut mereka mulai meronta minta diisi, Dewi berinisiatip hendak menyediakan makanan untuk kedua temannya ini, Nita dan Hani mengikuti langkah Dewi kedapur, obrolan kembali berlanjut sambil sibuk menyiapkan makanan.
Tak lama kemudian makan siangpun tersaji, obrolanpun mereka lanjutkan di meja makan sambil menikmati makan siang mereka, penasaran dengan cerita Dewi, Hani dan Nita mengusulkan ke Dewi agar mereka bisa untuk ikut menikmati batang-batang kemaluan lelaki yang panjang dan besar, mereka berdiskusi tentang bagaimana caranya untuk membuat hal itu terjadi, sedang asyiknya mereka menyusun rencana, mereka mendengar suara kunci yang terbuka dari arah pintu depan, Dewi tahu bahwa yang pulang itu adalah Doni anak tirinya, dan tebakan Dewi betul adanya, selang tak lama wajah Doni terlihat oleh mereka, Donipun memanggutkan kepala dan tersenyum kepada Hani dan Nita, lalu ia menghampiri Dewi.
Mih, sabtu ini kan aku Ulang Tahun, boleh tidak aku undang teman-temanku kesini untuk merayakannya, tanya Doni sesampainya dihadapan Dewi.
Oh, iyah, hampir Mamih lupa, berapa orang, terus apa saja yang harus Mamih sediakan, Dewi bertanya balik ke Doni.
Ah, gak banyak kok Mih, paling sepuluh orang termasuk aku sebelas jadinya, kayanya gak usah repot-repot dech, beli makanan jadi aja Mih, jawab Doni.
Yach klo cuman sebanyak itu sich, Mamih siapin sendiri aja, gak usah beli, paling kita beli kue ulang tahunnya dan minumannya saja, balas Dewi.
Ah kebetulan Sabtu ini, suamiku gak ada, dia pergi keluar kota, jadi aku bantuin kamu aja, Wi, sahut Nita.
Iyah, aku juga bantuin kamu dech, Wi, mumpung lakiku juga belon pulang, Hani ikut nimbrung juga.
Oh, iyach, Don, kenalin ini teman Mamih, ini tante Nita dan yang itu tante Hani, kata Dewi.
Serius kalian mo bantuin, yach klo gitu sich, aku seneng-seneng aja ada yang bantuin, lanjut Dewi.
Doni, kata Doni menyebutkan namanya sambil menjabat tangan Hani dan Nita.
Waduh, makasih banyak, Mih, dan tante makasih juga yach udah mau bantuin mamih, Doni berkata kepada mereka.
Doni, kekamar yach, mo istirahat, lanjut Doni dan Donipun beranjak meninggalkan mereka.
Sepeninggal Doni, mereka bertiga tersenyum genit, dan mereka mulai merencanakan acara tersebut, dalam benak mereka berharap mudah-mudahan yang diundang Doni adalah teman laki-lakinya semua, kalau yang datang semuanya adalah lelaki maka pesta yang akan mereka adakan itu pasti akan lebih meriah, dan mereka merencanakan akan membuat pesta ulang tahun itu menjadi pesta seks, tapi kemudian Dewi tersadar bahwa kemungkinan besar rencana itu tidak dapat dilaksanakan karena suaminya sedang berada di Jakarta, kembali ketiganya memutar otak untuk dapat melaksanakan niat mereka itu.
Sorenya Nita dan Hani berpamitan sambil membawa PR kerumah masing-masing tentang bagaimana caranya membuat pesta itu terjadi sesuai dengan harapan mereka dan menyingkirkan suami Dewi untuk sementara waktu, mereka bertiga berjanji untuk saling memberi kabar jika salah satu dari mereka telah menemukan akal untuk hal tersebut.
Sampai 2 hari menjelang hari H, mereka bertiga belum menemukan jalan untuk menyingkirkan suaminya Dewi, tapi nampaknya dewi seks berpihak pada mereka bertiga, nampaknya dewi seks memberikan jalan kepada mereka untuk melakukan acara pesta seks yang sudah mereka rencanakan itu, karena saat suaminya pulang kerumah ia memberitahu Dewi bahwa besok dirinya harus berangkat dengan pak Erwin untuk meninjau lokasi proyek mereka. Mendengar berita ini Dewi bersorak girang dalam hatinya, tak sabar ia ingin segera memberitahukan kabar ini kepada kedua temannya.
Keesokan harinya sepeninggal suaminya, Dewi menghubungi kedua temannya dan memberitahukan berita gembira ini, kedua temannya yang mendengar berita ini bersorak kegirangan dan mereka berjanji untuk datang kerumah Dewi hari ini dan mereka merencanakan akan bermalam dirumah Dewi sampai hari Minggu.
Siangnya setelah Hani dan Nita tiba dirumah Dewi, mereka bertiga pergi berbelanja untuk keperluan acara besok, selesai belanja mereka langsung pulang, setibanya dirumah mereka melihat Doni sedang nonton TV.
Don, Mamih ada yang lupa nich, kata Dewi.
Apa yang mamih lupa? Doni bertanya.
Kamu undang teman-temanmu itu jam berapa? tanya Dewi.
Oh, jam 12 siang, soalnya biar pas waktunya dengan waktu makan siang,jawab Doni.
Terus, berapa orang laki-laki dan berapa orang perempuan,Dewi kembali bertanya.
Oh, klo itu sich, yang Doni suruh dating semuanya teman laki-laki Doni,Doni menjawab kembali.
Memangnya kamu tidak punya teman perempuan, makanya tidak ada teman perempuanmu yang diundang?, kembali Dewi bertanya



Ada sich, Mih. Cuman gak asyik aja klo ada teman perempuanku, gak rame, gak heboh,jawab Doni.
Eh, Mamih juga perempuan, berarti kehadiran mamih tidak diinginkan juga dong? canda Dewi.
Yach, itu sich lain mih,jawab Doni.
Och, yach mih, aku mau pergi dulu kerumah temanku, pulangku pasti malam, gak usah mamih tungguin yach, lanjut Doni, yang segera beranjak setelah di iyakan oleh Dewi.
Sepeninggal Doni, mereka bertiga sibuk didapur menyiapkan bahan-bahan untuk besok, sambil asyik merencanakan tindakan apa yang harus mereka lakukan besok, karena sibuk dan asyik dengan rencana-rencana mereka.
Jam di dinding menunjukkan pukul 6 sore saat mereka mendengar suara bel pintu, Dewi beranjak kedepan untuk melihat siapa yang datang bertamu, saat pintu dibuka, ternyata yang datang adalah Parmin.
Ada apa pak Parmin? tanya Dewi.
Ini Bu, saya mau mengembalikan pinjaman saya yang kemarin,jawab Parmin.
Oh, memang pak Parmin sudah ada uangnya, tanya Dewi lagi, sambil berpikir untuk mengundang Parmin agar datang nanti malam dan mengajak Sugito, Dewi berpikir pasti teman2nya ingin merasakan sodokan-sodokan satpam ini.
Sudah Bu, sudah soalnya hari ini saya dapat rejeki, jawab Parmin.
Oh ya sudah, ngomong-ngomong Pak Parmin nanti malam tugas tidak,tanya Dewi.
Memang kenapa Bu?Parmin balik bertanya.
Klo tidak tugas bagaimana klo pak Parmin nanti malam datang yach sekitar jam 8an gitu, sambil ajak pak Gito,jawab Dewi genit.
Oh bisa, bisa Bu, nanti malam saya akan datang sama pak Gito, hanya kita berdua aja Bu,Parmin mengiyakan sambil bertanya. 
Memang ada siapa lagi,tanya Dewi
Klo yang tidak tugas nanti malam sich ada 2 orang lagi, Nanang dan Udin,jawab Parmin.
Yach, udah sekalian mereka juga suruh datang,sahut Dewi cepat.
Klo gitu saya permisi dulu Bu, saya mau kasih tahu mereka,pamit Parmin.
Dewi bergegas masuk sepeninggal Parmin, lalu ia ceritakan hal tersebut kepada teman-temannya, Hani dan Nita menyambut gembira hal tersebut, lalu mereka cepat-cepat membenahi dapur dan menyiapkan makanan kecil dan minuman untuk pesta kecil mereka nanti malam, selesai itu mereka betiga membersihkan diri mereka dan bersiap-siap untuk menyambut tamu-tamu yang akan memberikan mereka kepuasan.
Jam berdentang 7 kali saat bel pintu dirumah Dewi berbunyi, Dewi bergegas menuju kepintu depan, pintu dibuka Dewi melihat 4 sosok lelaki dihadapannya, Dewi tersenyum melihat yang siapa yang datang ini, lalu ia mempersilahkan ke 4nya untuk masuk dan langsung diajaknya keruangan keluarga dimana Hani dan Nita sedang menunggu kehadiran mereka juga.
Dewi memperkenalkan mereka kepada Hani dan Nita, yang disambut dengan genit oleh Hani dan Nita, merekapun terlibat pembicaraan sambil menikmati makanan dan minuman, sambil diselingi dengan rabaan dan remasan-remasan genit ketiga wanita ini kepada para lelaki, ke 4 lelaki ini tidak pernah membayangkan dalam hidupnya mereka akan mengalami hal ini, 3 wanita yang jelas-jelas lebih cantik dan seksi daripada istri mereka dirumah bertingkah laku genit kepada mereka, dan tangan mereka meraba-raba serta meremas-remas batang kemaluan mereka dari balik celana yang mereka pakai, aksi ke 3 wanita ini telah membuat birahi mereka mendidih.
Gito yang sedang menikmati remasan dan rabaan tangan Hani, mulai melakukan aksi balik, tangannya mulai meremas-remas payudara Hani, mulutnya mulai melumat bibir Hani, aksi balas Gito membuat Hani mendesah, Parmin melakukan hal yang sama kepada Nita, mulutnya melumat bibir Nita dengan penuh nafsu, kedua tangannya beraksi melucuti pakaian atas Nita yang dilanjut dengan membuka Branya, terlihat kedua payudara Nita yang masih mengkal menggantung dengan indahnya, kedua putingnya yang berwarna merah muda sedikit mencuat, dengan tidak sabar Parmin memnyerbu kedua payudara itu, remasan-remasan penuh nafsu dilakukannya kebukit kembar Nita diselingi dengan pilinan-pilinan dikedua putingnya.
Nanang dan Udin yang sedang menikmati tangan lembut Dewi, menyaksikan kedua temannya sudah beraksi dan saat mereka melihat Parmin melucuti pakaian dan bra Nita, kemudian terpampang dengan jelas dikedua mata mereka bukit kembar Nita, mereka menjadi penasaran ingin segera melihat bukitm kembar Dewi. Keduanya bekerja sama melucuti pakaian Dewi termasuk dengan bra dan celana dalam Dewi, akhirnya Dewi dibuat telanjang bulat oleh mereka, setelah selesai dengan melucuti pakaian Dewi, mereka melepaskan pakaian mereka dengan tergesa-gesa, dengan keadaan telanjang bulat mereka mulai menyerbu Dewi, Nanang menerkam bagian atas Dewi dengan penuh nafsu, dia melumat bibir Dewi yang disambut dengan penuh nafsu oleh Dewi, sementara tangan Nanang beraksi dikedua payudara Dewi, remasan-remasan tangan Nanang dan pilinan-pilinan dikedua putingnya membuat Dewi mendesah apalagi Udin juga mulai beraksi dibagian bawah tubuhnya, Udin dengan penuh nafsu menjilati vagina Dewi dan menghisap-hisap kelentit Dewi.
Gito menghentikan serangannya, ia mulai melucuti pakaian yang dikenakan oleh Hani sehingga tubuh mulus dan putih Hani terpampang dengan jelas dikedua mata Gito, Hani juga membalas dengan melucuti semau pakaian Gito, saat celana dalam Gito terlepas, Hani melihat batang kemaluan Gito yang sudah berdirti tegak dengan gagahnya, dibandingkan dengan kepunyaan suaminya memang sangat berbeda, Gito kemudian merebahkan tubuhnya diatas karpet, Hani dengan posisi merangkak mulai menyerbu batang kemaluan Gito, dikulum-kulum dan dijilatinya barang pusaka Gito itu dengan penuh nafsu, sambil menikmati selomotan dan jilatan Hani dikontolnya, tangan Gito tidak tinggal diam, kedua tangannya mulai menyerang payudara dan vagina Hani, tangan kirinya asyik meremas-remas payudara Hani bergantian sambil ditingkahi dengan pilinan-pilinan dikedua putingnya, tangan kanannya dengan lembut menggesek-gesek vagina dan kelentit Hani, kadang-kadang jari tengahnya menerobos kedalam lubang vagina Hani lalu dikocok-kocokkan keluar masuk dilubang vagina Dewi.



Parminpun tidak mau kalah oleh teman-temannya, ia segera melucuti pakaian Nita dan pakaiannya sendiri, setelah tubuh Nita tidak tertutupi oleh sehelai kainpun begitu pula dengan tubuhnya yang sudah polos, Parmin segera merangkak keatas tubuh Nita, ia mulai menjilati vagina dan kelentit Nita, Nita juga mulai membalas aksi Parmin dengan penuh nafsu batang kemaluan Parmin diselomoti dan dijilatinya, Parmin melenguh menikmati sedotan-sedotan mulut Nita dibatang kemaluannya, iapun mengimbanginya dengan melesakkan kedua jarinya kedalam lubang vagina Nita, dan mengocok-ngocokannya keluar masuk lubang vagina Nita, dari mulut Nita yang sedang penuh oleh jejalan batang kemaluan Parmin terdengar erangan dan lenguhan, Nita betul-betul menikmati sensasi permainan mulut dan tangan Parmin divaginanya.
Saat itu Dewi dengan penuh nafsu sedang menikmati batang kemaluan Nanang, mulutnya mengulum-ngulum kontol Nanang, tangan kirinya mengelus-ngelus biji pelernya, sementara tangan kanannya meremas-remas rambut Udin yang masih asyik bermain dengan vaginanya, kadang-kadang terlihat pantat Dewi terangkat menyambut hisapan mulut Udin serta sodokan jari tangan Udin divaginanya, lenguhan dan erangan terdengar keluar dari mulut Dewi, Nanang merasakan kenikmatan yang tiada duanya, ia betul-betul menikmati selomotan dan jilatan Dewi dikontolnya, tangan kirinya memegang kepala Dewi, kadang-kadang mendorong kepala Dewi akibatnya kontolnya hampir masuk semuanya didalam mulut Dewi dan membuat Dewi tersedak, sementara tangan kanannya meremas-remas kedua payudara Dewi bergantian kiri dan kanan, dan ditingkahi dengan memilin-milin kedua putingnya.
Kemaluan Hani semakin basah mendapatkan serangan Gito yang bertubi-tubi, Hani sudah tidak sabar lagi ingin merasakan sodokan-sodokan kontol Gito dilubang senggamanya, dengan segera Hani merangkak diatas tubuh Gito dan mulai mengarahkan kontol Gito yang sudah semakin tegang itu kelubang senggamanya, dioles-oleskannya kepala kontol Gito dengan kelentitnya, kemudian Hani menyelipkan kepala kontol Gito di lubang vaginanya, sleepp.dengan perlahan-lahan Hani mulai menurunkan pantatnya, batang kemaluan Gito mulai menerobos lubang senggama Hani, bleessssedikit-demi sedikit kontol Gito mulai menyeruak masuk, bleeessHani menurunkan pantatnya lagi, Hani merasakan memeknya agak sedikit sakit akibat kontol Gito yang lebih besar daripada kepunyaan suaminya, bleess.kembali Hani menurunkan pantatnya, Gito merasakan memek Hani begitu erat menjepit batang kemaluannya, dan bleessssdengan sekali hentakan kuat Hani menekan pantatnya kebawah, batang kemaluan Gito melesak lebih dalam lagi dirongga vagina Hani, Gito merasakan ujung kepala kontoknya bersentuhan dengan dinding rahim Hani begitu pula Hani merasakan dinding rahimya tersentuh agak kuat oleh kepala kontol Gito, keduanya melenguh.Uuuughhhh
Hani mendiamkan sebentar gerakannya, ia merebahkan tubuhnya ketubuh Gito sementara mulutnya mulai menciumi mulut Gito, dibalas oleh Gito dengan penuh nafsu, Gito meneroboskan lidahnya kedalam mulut Hani mencari lidah Hani, lidah mereka bertautan dirongga mulut Hani, tangan Gito mengelus-ngelus punggung Hani dan kedua bongkah pantat Hani, kadang-kadang tangannya meremas-remas kedua bongkah pantat Hani, tingkah mereka tidak luput dari pandangan Parmin yang sedang asyik menjilati kemaluan Nita, karena posisi mereka tepat berhadapan dengan kepala Parmin, Parmin melihat jelas sekali tahap demi tahap saat kontol Gito menerobos masuk kedalam lubang vagina Hani, lalu saat ia melihat tangan Gito meremas-remas pantat Hani, Parmin melihat lubang pantat Hani, ia ingat pengalamannya sewaktu mengentot lubang pantat Dewi, dan sekarang ia juga ingin memerawani lubang pantat Hani, Parmin segera menghentikan aksinya, ia beranjak dari posisinya kemudian Parmin berlutut dibelakang Hani, dibasahinya batang kemaluannya dengan air ludahnya, lalu ia selipkan kepala kontolnya dilubang pantat Hani, ssleepp kepala kontol Parmin mulai terselip dilubang pantat Hani, Hani menjerit merasakan sakit saat lubang pantatnya mulai diterobos oleh kepala kontol Parmin, Hanipun meronta agar kepala kontol Parmin terlepas dari lubang pantatnya tapi percuma karena Gito yang melihat Parmin mendekati Hani dari belakang sudah mengetahui apa yang hendak dilakukan oleh Parmin, kedua tangannya memeluk erat Hani sehingga Hani tidak dapat bergerak.
Saakit.aaargghh.cabut kontolmu dari lubang pantatkuOoogghh,jerit Hani.
ssssttt..tenang Bu, sekarang sakit tapi lama-lama pasti ibu akan keenakan, kata Parmin sambil mulai melesakkan batang kemaluannya dilubang pantat Hani perlahan-lahan, bleeesssbleesssblessssbleessss.
Sakkiiittt.Ugghhh.sakiitt..sudah aku tidak kuatsakit sekali..jeritan Hani terdengar kembali saat batang kemaluan Parmin semakin masuk kedalam lubang pantatnya.
Uughhtenang Bu, nanti pasti juga ibu ketagihan,kata Parmin lalu dengan sekali hentakan ia dorong batang kemaluannya, bbleesssss..seluruh batang kemaluannya tertelan di lubang pantat Hani, Uuughhh,gilasempit sekali nich lubang pantatnya, Bu, belom pernah dientot lubang pantatnya yach,Parmin mengerang sambil bertanya.
Hani tidak dapat menjawab karena menahan sakit yang luar biasa, Gito merasa kasihan melihat Hani, dengan lembut ia menciumi Hani, dengan berpegangan pada pinggang Hani, Parmin mulai menggerakkan tubuh Hani kedepan dan kebelakang perlahan-lahan, sehingga membuat batang kemaluannya keluar masuk dengan sendirinya dilubang pantat Hani, tapi bukan batang kemaluannya saja yang secara otomatis keluar masuk, kontol Gitopun dengan sendirinya keluar masuk dilubang vagina Hani.
Lama-lama isak tangis Hani berganti menjadi erangan dan desahan, rasa sakit perlahan-lahan berganti menjadi rasa nikmat yang luar biasa, dari yang tadinya hanya diam saja sekarang Hani mulai membantu gerakan Parmin yang memaju-mundurkan tubuhnya, kedua payudaranya yang bergelantungan didepan wajah Gito bergoyang seiring dengan gerakan tubuhnya yang maju mundur, dengan penuh nafsu Gito menjilati dan mengulum-ngulum kedua payudara Hani bergantian kiri-kanan, dan ditingkahi dengan hisapan-hisapan kuat dikedua putingnya, menambah sensasi kenikmatan Hani.
Ooohhh..enak sekaliaaaghhterushisap tetekkuyachtekan lebih dalam,Hani mengerang-ngerang kenikmatan, tubuhnya ia mundurkan lebih kuat membuat kedua kontol Gito dan Parmin melesak lebih dalam.
Enak betul memek ibu, gak kalah enak ama punya bu Dewi, aaghh kontolku seperti diremas-remas, Gito mengerang merasakan keenakan saat dinding vagina Dewi mencengkram erat batang kemaluannya dan berdenyut-denyut.
Iyach lubang pantatnya sama-sama masih perawan sama seperti punya bu Dewi, enak kurasakontolku juga kaya diremas-remas nich,erang Parmin bersamaan dengan erangan Gito, Parmin merasakan ketatnya lubang pantat Hani menjepit kontolnya, juga dinding lubang pantatnya yang berdenyut-denyut.
*****
Saat Parmin mulai melesakkan kontolnya kelubang pantat Hani, Nita yang ditinggal begitu saja segera menghampiri Nanang, didorongnya tubuh Nanang hingga bersandar di sofa, lalu ia berdiri mengangkangi kepala Nanang yang tergolek diatas sandaran sofa, kaki kanannya ia angkat keatas dan dipijakkannya diatas sandaran sofa, kedua tangannya menguakkan lubang vaginanya, terpampang di mata Nanang pemandangan yang menakjubkan yang belum pernah ia lihat selama ini, kelentit Nita terlihat oleh Nanang dengan jelas sementara vagina Nita yang berwarna merah muda terlihat jelas oleh Nanang, tanpa membuang waktu lagi dan Nanang tahu bahwa Nita ingin vagina dan kelentinya dijilati dan dihisap, Nanang mulai menjulurkan lidahnya dan mulai menjilati vagina Nita sambil ditingkahi dengan hisapan-hisapan dikelentitnya, tangan Nanang mulai beraksi juga, kedua jari tengah dan jari manis tangan kanannya mulai menerobos masuk kedalam lubang vagina Nita, tangan kirinya mulai mengelus-ngelus lubang pantat Nita, Nita melenguh menerima serangan ini, pantatnya ia maju mundurkan perlahan-lahan, Nanang menekan bagian dalam vagina Nita tepat dibelakang kelentitnya saat ia menghisap-hisap kelentitnya, kadang-kadang kedua jarinya mengocok vagina Nita.
Oohhhterushisap itilku..yang kuaataaaghhenakterustekanyach..kocok lagiochh enak sekali,Nita mengerang merasakan sensasi kenikmatan permainan tangan dan mulut Nanang.
Hhhmmssslllrrpppmemek ibu wangi dan cairannya ini gurihssslrrpppp,gumam Nanang sambil asyik menghisap-hisap kelentit Nita dan menelan cairan-cairan pelicin yang keluar dair vagina Nita.
Kocokan-kocokan tangannya semakin dipercepat keluar masuk dalam lubang vagina Nita yang semakin basah oleh cairan pelicinnya, kadang-kadang ia tekan bagian belakang kelentitnya saat ia menghisap kuat-kuat kelentitnya, tubuh Nita gemetar dibuatnya, lenguhannya semakin sering terdengar, matanya merem-melek menikmati permainan Nanang, kedua tangan Nita mulai meremasi kedua payudaranya sendiri.
*****
Dewi sendiri yang ditinggalkan oleh Nanang juga mulai meremasi kedua payudaranya dengan kedua tangannya sambil menikmati permainan Udin dilubang vaginanya, tubuhnya kadang-kadang melenting menikmati serangan Udin, kedua kakinya yang menopang saat tubuhnya melenting terlihat gemetar, Dewi merasakan nikmat yang luar biasa dengan permainan Udin, kedua jari tangan Udin keluar masuk dengan cepat, kadang-kadang Udin memutar-mutar jari tangannya yang sedang berada didalam vagina Dewi kekiri-kekanan, atau kadang-kadang Udin menekan keatas-kebawah kedua jari tangan saat kedua jari tangannya berada didalam vagina Dewi, sementara hisapan dan jilatannya dikelentit Dewi tidak berhenti saat Udin melakukan aksi tangannya itu, Dewi dibuat merem melek oleh Udin, lenguhan dan desahannya sering terdengar, bersahutan dengan suara Nita dan Hani yang sama-sama sedang menikmati serangan-serangan dilubang senggama mereka.
Oohhterus Din, enak betul..hisap terus kelentitkuOoohhyachkocok memekku yach,lenguh Dewi.
Hhhhmmmssllrppp..memek ibu..enak..wangi,Udin bergumam, sambil mulutnya tetap menghisap kelentit Dewi.
Aksi Udin semakin menggila, jempol kirinya ia masukkan kedalam lubang pantat Dewi dan saat jempolnya sudah masuk semuanya didalam lubang pantat Dewi, ia gerakkan jempolnya keatas-kebawah, aksinya ini menambah sensasi kenikmatan buat Dewi, tangan kanan Dewi menekan belakang kepala Udin, pantatnya terangkat, kaki dan tubuhnya terlihat gemetar merasakan kenikmatan permainan Udin.
Oooohh..Din, terus..terusenakyach,terdengar Dewi mengerang lagi.
*****
Sementara Hani yang sedang dikeroyok berdua mulai mendekati titik kenikmatannya, puncak kenikmatannya sudah diambang pintu, erangannya semakin sering terdengar, tubuhnya mengejang-ngejang, keringatnya sudah membanjir menjadi satu dengan keringat Gito dan Parmin.
Ooohhhterusssodok memekku dengan kontol kalian, lebih kuat dan lebih dalam, yachoohh kalian betul-betul enak, aku tidak kuat lagi, Ooohhaku mau keluar tekan lebih dalam.aarrghh yachbegitu..teruss..lebih cepat lebih dalamaaagghh..aku keluar, Hani mengerang keenakan, tubuhnya mengejang-ngejang dan gemetar, saat meraih puncak kenikmatannyassssrrrrrr.sssrrrrrr..lubang vaginanya menyemprotkan lahar kenikmatannya menyirami kontol Gito yang berada didalam lubang vaginanya.
Hani memeluk Gito erat, tubuhnya meregang menikmati peraihan puncak kenikmatannya, matanya terbeliak keatas sehingga hanya bola putihnya saja yang terlihat, mulutnya ternganga sementara kepalanya mendongak keatas.
*****
Saat Hani sedang meregang menyambut puncak kenikmatannya, Nita juga hendak meraih puncak kenikmatannya, tubuhnya mulai agak limbung, kedua kakinya gemetar, tangan kanannya meraih belakang kepala Nanang, tangan kirinya memegang erat sandaran kepala sofa, tubuhnya mengejang, pantatnya menekan kebawah lalu mengejut-ngejut, ssssrrrr..sssrrrsssrrrcairan kenikmatannya menyembur keluar menyiram mulut dan muka Nanang, merasakan itu Nanang semakin kuat menghisap kelentit Nita, sementara jari tangannya ia dorong lebih dalam dan digerakkan keatas-kebawah, bagian depan dan belakang jari tangannya bergantian bersentuhan dengan dinding vagina Nita.
Oouuhhaku keluar.ooohenakhisap kuat-kuat itilku.yaaachhh,Nita mengerang, puncak kenikmatannya berhasil ia rengkuh, tubuhnya mengejang, pantatnya mengejut-ngejut saat vaginanya menyemburkan cairan kenikmatan, matanya terpejam merasakan sensasi kenikmatan yang berhasil ia capai, kepalanya terdongak kebelakang.
*****
Saat kedua temannya sedang meregang keenakan, Dewi juga merasakan hal yang sama, tubuhnya saat itu juga sedang meregang menyambut puncak kenikmatan yang berhasil ia rengkuh, pantatnya semakin terangkat keatas, kedua kakinya gemetaran, kedua tangannya menjambak rambut Udin, sementara tubuhnya melenting ditopang oleh kepala dan kedua kakinya, mulutnya melenguh kuat saat vaginanya mulai menyemburkan lahar kenikmatannya, pantatnya mengejut-ngejut seirama dengan semburan lahar kenikmatan dari lubang vaginanya, ssrrrrr..ssssrrrr.ssssrrrrrr.
Din, aaku keluaarooohhhenak.sekali..hisap yang kuat Din, yach aaarggg,Dewi melenguh menyambut puncak kenikmatannya.
Dari wajah ketiga wanita itu terlihat senyum kepuasan, pipi mereka merona merah, nafas mereka terdengar memburu, tubuh mereka masih gemetar, terlihat pantat mereka masih mengejut-ngejut lemah seirama dengan semburan lahar kenikmatan dari lubang vagina mereka yang mulai mereda.
Keempat lelaki itu mendiamkan sejenak aksi mereka, mereka merasakan kedutan-kedutan dilubang vagina mereka yang perlahan mulai mereda. Mereka berempat saling bertukar pandangan dan dimulut mereka tersungging senyuman, mereka berempat berpikir bahwa ini baru awal dari permainan seks selanjutnya dan mereka akan merasakan satu demi satu tubuh para wanita ini.
Parmin mencabut batang kemaluannya dari jepitan lubang pantat Hani, sementara Gito mulai memompa kontolnya keluar masuk vagina Hani dengan perlahan-lahan, Hani yang sedang merasakan sisa-sisa kenikmatan itu melenguh dibuatnya.
Oooohhhh.,Hani melenguh.
Sambil memompa Gito menciumi Hani dengan penuh nafsu, dilumatnya bibir Hani, lidahnya menyelusup masuk kedalam mulut Hani mencari-cari lidah Hani, kedua lidah mereka menari dirongga mulut Hani, saling bertautan, Gito mulai menaikkan ritme sodokan-sodokan kontolnya di lubang vagina Hani.
Sementara itu Parmin beranjak kearah Nita, yang saat itu sedang menikmati sisa-sisa kenikmatannya, Parmin lalu menyuruh Nanang untuk mulai mengentot Nita sambil duduk dengan posisi WOT, Parmin membantu Nanang dengan menggendong tubuh Nita dan mengangkangkannya diatas tubuh Nanang, sementara Nanang mengarahkan kepala kontolnya kelubang vagina Nita, diselipkannya kepala kontolnya divagina Nita, ssleepppkepala kontolnya terjepit oleh lubang vagina Nita, Nita melenguh saat merasakan kepala kontol Nanang mulai menerobos lubang vaginanya, dengan perlahan-lahan Parmin mulai menurunkan pantat Nita, bbleesss.bleessssbbleesss.kontol Nanang perlahan-lahan menerobos masuk kedalam lubang memek Nita, dan bbbleeesss..dengan sekali hentak Parmin menekan pantat Nita kebawah, kontol Nanangpun terbenam seluruhnya didalam lubang nikmat Nita, Nita melenguh keras saat Parmin menghentakkan pantatnya itu.
Uughhh.kontolmu besar dan panjangkurasa ujung kepala kontolmu menyentuh dinding rahimkuAaaarrgghh,lenguh Nita.
Parmin lalu mendorong punggung Nita, sehingga tubuh Nita tengkurap diatas tubuh Nanang, lalu ia mulai menyelipkan kontolnya kedalam lubang pantat Nita, Nita menjerit saat merasakan kepala kontol Parmin mulai menyeruak lubang pantatnya, Nita merasakan sakit dilubang pantatnya, tapi ia tidak bisa meronta karena saat itu Nanang sedang memeluknya dengan erat, dengan terpaksa Nita hanya dapat menerima perlakuan Parmin di lubang pantatnya, sambil menahan sakit ia menggigit pundak Nanang, Nanang mendiamkan gigitan Nita karena saat itu ia sedang merasakan kenikmatan yang belum pernah ia alami sebelumnya, kontolnya sedang terjepit dengan erat oleh memek Nita, ditambah dengan aksi Parmin yang sedang meneroboskan kontolnya dilubang pantat Nita sehingga membuat lubang vagina Nita semakin sempit dirasakan oleh Nanang.
Terus, Min, dorong terus, gila memeknya jadi tambah sempit, berkedut-kedut terus lagi, kontol gw kaya dipijat-pijat,teriak Nanang yang sedang keenakan merasakan jepitan memek Nita.
Heeh, ini pantatnya juga sempit, masih perawan, heheheempot ayam juga, tenang Bu, nanti juga enak, tanya aja ama bu Hani tuch, ya nggak bu Han,kata Parmin terkekeh-kekeh.
HeehbeetulNit, tar juga enak..Ooohhh terus Git, sodok lebih dalam lagi, iyaaahh,jawab Hani membetulkan sambil menikmati sodokan-sodokan kontol Gito.
Tuch, apa saya bilang Bu,Parmin berkata lagi, sambil terus menekankan kontolnya lagi, bbleess .blleessbbleeesssperlahan tapi pasti kontol Parmin mulai menyeruak masuk lebih dalam dilubang pantat Nita.
Hhhmmm.hhhmmmm,Nita hanya bisa bergumam merasakan kesakitan saat kontol Parmin menerobos makin dalam dilubang pantatnya.
Dan.Bbbleeesss.dengan sekali sentakan kuat Parmin mendorong kontolnya, Nita menjerit akibat sentakan Parmin itu,
Arrgghhhh.sakiiittt.ccabut..kontolmu ituUughhh,jerit Nita.
Parmin yang sedang menikmati jepitan erat lubang pantat Nita di batang kemaluannya itu tidak mau mendengarkan permintaan Nita, tapi dengan kedua tangannya memegangi pinggang Nita Parmin mulai dengan perlahan-lahan memaju mundurkan tubuh Nita, sehingga kontolnya dan kontol Nanang mulai keluar masuk dengan sendirinya dilubang-lubang Nita.
Min , uenak tenan, nichngentot cara begini, betul-betul mantabkayanya memeknya tambah sempit aja..oooohh, sedappnikmat.,kata Nanang saat ia mulai merasakan kontolnya keluar masuk memek Nita dengan seretnya.
Sssrtttt.bbleess..sssrtttt.bbleess.sssrrrtt.b bblleesssssrrttt..bbleeess.. kedua kontol mereka keluar masuk perlahan-lahan di kedua lubang Nita.
Lama kelamaan rasa sakit yang dirasakan oleh Nita berangsur menghilang berganti dengan rasa nikmat, Nita sekarang mulai bisa merasakan enaknya pergeseran kedua kontol itu didalam lubang memek dan pantatnya, ia merasakan kedua lubangnya penuh sesak oleh kontol-kontol besar Parmin dan Nanang, sensasi nikmat yang ia rasakan sekarang belum ia alami sebelumnya.
Sementara itu Udin mulai memposisikan tubuh Dewi untuk menungging, Dewi menuruti kemauan Udin yang ingin kontol* dia dari belakang, pantatnya ia angkat sementara dada dan wajahnya menempel keatas karpet, dengan tidak sabar lagi Udin mulai menyelipkan kepala kontolnya dilubang memek Dewi, setelah dirasakan kepala kontolnya tepat dilubang senggama Dewi, dengan sekali sentakan kuat Udin mendorong maju kontolnya menerobos vagina Dewi.
BleeessssssBatang kemaluan Udin menyeruak masuk kedalam vagina Dewi.
Aaaggghhhpelaann..Din, robek punyaku nantikontolmu besar sekali..,jerit Dewi saat lubang vaginanya diterobos dengan kuat oleh kontol Udin.
heeh..tenang bu, gak akan robek, tapi yang ada nanti merem-melek sama batangku ini,jawab Udin.
Udin merasakan jepitan kuat dibatang kontolnya, dan ia merasakan dinding vagina Dewi berkedut-kedut, seolah-olah meremas-remas batang kontolnya, Udin merasakan nikmatnya memek Dewi itu, yang belum pernah dirasakan olehnya tatkala ia menyetubuhi istrinya yang sudah punya 3 anak.
Tak lama berselang Udin mulai memaju-mundurkan kontolnya didalam lubang vagina Dewi sssrttt.blessssrrrtttblessssssrttttbleess.
Oohhenak Din, terustekan yang dalam..yachyang kuat..oohhenak kontolmu Din,desah Dewi, yang merasakan nikmatnya sodokan kontol Udin divaginanya.
Teruss.oohhlebih cepat..yachhhhmmm..aaghhhnikmat,kembali Dewi mendesah.
Uughhhyach..tekan yang kuataaahhhenaknikmatkontolmu,rintih Hani yang sedang menikmati enjotan Gito.
Terus..Git, lebih cepatoohhhpuaskan akuyachhaaaghhhnikmat sekali,kembali Hani merintih keenakan.
Uugghhhhmmmmsslllrrpppmemek ibu sempit sekalihhmmmsslrrrppp,gumam Gito sambil mulutnya asyik menghisap-hisap payudara Hani bergantian kiri & kanan.
Sementara itu Nita juga sedang merasakan kenikmatan yang luar biasa, dari mulutnya tidak hentinya terdengar erangan-erangan keenakan,
Ooohhhenak..sekaliterus enjot kontol kalianyang dalam tekannyayaahhh..begitulebih cepatnaahhnikmat sekaliterusterus,erang Nita keenakan dienjot oleh Nanang dan Parmin.
Kedua payudara Nita juga tidak luput dari aksi Nanang, remasan-remasan tangan Nanang dikedua payudara Nita dan ditingkahi dengan hisapan-hisapan serta jilatan-jilatan pada kedua putingnya membuat Nita semakin mengerang kenikmatan.
OoohhhNang, hisapterushisaptetekkuyachyang kuat..oohh..geli enak..,Nita mengerang lagi.
hhhmmm ssslrrppp hhmmm ssslllrpppmemek ibu juga enak sekali sempit ssllrrppp hhhmmm,desah Nanang.
Ooohhenakooohhnikmat,Parmin merintih keenakan, sambil terus menggenjot kontolnya keluar masuk dalam lubang pantat Nita.
Rintihan, erangan, dan desahan terdengar tanpa henti dari mulut mereka, keringat mereka sudah membanjiri tubuh mereka dan bercampur aduk, bunyi suara ceplakan saat tubuh mereka beradu menambah ramai suasana persetubuhan mereka.
Cairan pelicin semakin banyak keluar dari kemaluan mereka, mempermudah keluar masuk batang kemaluan para lelaki didalam lubang-lubang para wanita, gerakan keluar masuk batang kemaluan para lelaki semakin bertambah cepat, akibatnya membuat para wanita semakin mengerang keenakan.
Mendapat sodokan-sodokan yang bertubi-tubi dari batang kemaluan para lelaki itu membuat para wanita itu mulai goyah, tubuh mereka mulai mengejang dan mengejut-ngejut, puncak kenikmatan para wanita sudah diambang pintu, sementara para lelaki mengalami hal yang sama, puncak kenikmatan mereka hampir mereka rengkuh juga, gerakan para lelaki itu sudah mulai tidak beraturan.
Ooohhaaku tidak tahan lagi aku mau keluar..aahhh..nikmatenak,Hani, Nita dan Dewi mengerang bersamaan, puncak kenikmatan untuk yang kedua kalinya akan mereka raih.
Oooohhhaku keluarOohhtekan yang dalaammm.yang kuaat,™kembali Hani, Nita dan Dewi mengerang bersamaan dan, sssrrrr.ssrrr.sssrr.sssrrr.vagina mereka menyemburkan lahar kenikmatan mereka membasahi batang kemaluan lelaki yang sedang berada dalam lubang mereka.
Uughhhhhmmmaku keluar jugaa.aaagghhenaaakk..uughh,Ke empat lelaki itu mengerang secara bersamaan dan menekan dalam-dalam kontol mereka kedalam lubang para wanita itu, dan cccrreeeett.creeetttccreeett.ccreeett.kontol mereka memuntahkan lahar kenikmatan didalam lubang para wanita itu hampir berbarengan dengan semburan lahar kenikmatan dari vagina para wanita itu.
Tubuh mereka semua terlihat mengejut-ngejut seirama dengan muntahnya lahar kenikmatan mereka, nafas mereka terdengar memburu, pancaran puas terbias di wajah mereka. Selang tak lama setelah tetes terakhir lahar kenikmatan mereka menetes dari kemaluan masing-masing, mereka semua akhirnya tergolek kelelahan diatas karpet.
Setelah badai nafsunya mereda Dewi beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan Vaginanya dari sisa-sisa sperma Udin, melihat Dewi beranjak Hani dan Nita mengikutinya, dikamar mandi sambil membersihkan tubuh dan vaginanya masing-masing mereka merencanakan untuk melakukan persetubuhan dengan mereka lagi, nampaknya mereka betul-betul ketagihan merasakan sodokan-sodokan batang kemaluan para lelaki itu, selesai mereka membersihkan diri, Hani dan Nita kembali keruang keluarga sementara Dewi menuju ke dapur untuk membuat minuman, Hani dan Nita menyuruh para lelaki itu untuk membersihkan batang kemaluan mereka sebelum mereka memulai ronde selanjutnya, dengan gesit para lelaki itu menuju kekamar mandi bersamaan.
Di dapur Dewi yang sedang membuat minuman tidak menyadari, bahwa saat itu anaknya Doni sudah berada di garasi bersama dengan 3 temannya, mereka memasukkan mobil kedalam garasi saat Dewi sedang berada didalam kamar mandi, sementara para lelaki tidak mendengar suara mobil datang karena suara musik di ruangan keluarga agak lumayan keras sehingga menutupi suara mobil Doni. Nampaknya Doni merencanakan sesuatu dengan ketiga temannya, karena kepulangan Doni lebih awal dari yang ia bilang ke Dewi. Doni mengetahui bahwa Dewi pernah melakukan seks dengan ketiga temannya yang saat sekarang ini bersama dia, dan dia mendengar cerita mereka saat mereka menyetubuhi Dewi, Doni tertarik untuk melakukan ramai-ramai bersama temannya sebelum pesta ulang tahunnya besok dimulai.
Tapi Doni tidak mengetahui bahwa saat itu Dewi baru saja selesai pesta seks, ketika Doni membuka pintu garasi yang menghubungkan dengan dapur, Doni terkejut dengan pemandang yang ada dihadapannya, ia melihat tubuh Dewi yang tidak mengenakan sehelai kainpun sedang menyiapkan minuman, Doni tidak mau banyak berpikir kenapa Dewi bertelanjang bulat dan suara musik terdengar mengalun dari ruangan keluarga, yang saat ini ada dalam pikiran Doni dan ketiga temannya yang menyaksikan pemandangan itu adalah ˜Pucuk Dicinta Ulam Tiba™, keinginan mereka bakalan terwujudkan malam ini yaitu menyetubuhi Dewi beramai-ramai.
Ehhhapa-apaan ini, siapa?,Dewi berkata setengah terkejut saat Doni memeluknya dari belakang.
SstttMih, Ini Doni..,jawab Doni, sambil melanjutkan dengan menciumi tengkuk Dewi dan kedua tangannya meremas-remas kedua bukit kembar Dewi.
OoohhDon, kukira siapa, oooohhh.jangan disini, kita didalam saja,Dewi mendesah mendapat serangan Doni, dan ia melepaskan tangan Doni dari kedua bukit kembarnya, Dewipun membalikkan badannya berhadapan dengan Doni.
Dewi tambah terkejut saat tubuhnya berhadapan dengan Doni, karena bukan hanya Doni yang datang tapi ada ketiga temannya Doni yang pernah melakukan seks dengan dia, dengan sedikit salah tingkah Dewi mencoba menutupi kedua payudaranya dan selangkangannya, tapi hal itu dicegah oleh Doni, kedua tangan Dewi dipegang oleh Doni sambil Doni membisikkan sesuatu ketelinga Dewi, mendengar itu muka Dewi menjadi merah, tapi otaknya berpikir dengan cepat, pesta malam ini akan menjadi tambah seru karena kedatangan tenaga baru dan muda, dengan cepat diajaknya ke 4 anak muda ini kedalam sambil tidak lupa untuk menyuruh mereka membawa minuman yang sudah dibuatnya tadi.
Doni dan ketiga temannya terperanjat saat sampai diruangan keluarga begitu pula dengan Gito cs, yang menyambut kedatangan mereka dengan penuh gembira hanyalah Nita & Hani, jalan pikiran mereka hampir sama dengan Dewi, yaitu kedatangan tenaga baru yang masih muda.
Hani dan Nita langsung menyambut keempat anak muda itu, dengan gesit mereka melucuti baju mereka satu persatu sehingga keempatnya sekarang sama-sama telanjang bulat, Nita dan Hani berdecak kagum melihat keempat batang kemaluan mereka yang sudah berdiri tegak dan ukurannya hampir sama, tapi yang jelas kepunyaan keempat anak muda ini lebih besar dan panjang daripada kepunyaan Gito cs, dengan bernafsu Hani dan Nita mulai menyerbu keempat batang kemaluan itu, Hani memegang 2 batang begitu juga dengan Nita, lalu mereka mulai menyelomoti kontol-kontol tersebut, yang satu diselomoti dan dikulum-kulum yang satunya dikocok-kocok dan diremas-remas lembut oleh tangan Hani dan Nita.
Gito cs asyik menonton ˜live show™ yang dilakukan oleh Hani dan Nita serta keempat anak muda itu, sementara itu Dewi berpikir tentang mengundang sisa teman-teman Doni untuk datang malam ini, ia mempunyai rencana untuk membuat pesta ulang tahun Doni dirayakan tepat jam 12 malam, lalu ia membisikkan sesuatu ketelinga Doni, dijawab oleh Doni dengan anggukan, kemudian Doni membisikkan sesuatu ketelinga Dewi, Dewi mengangguk dan langsung mengambil HP Doni, Dewi beranjak meninggalkan ruangan menuju ke dapur, di dapur terlihat Dewi sibuk berbicara di HP Doni.
Anto dan Dedi yang saat itu sedang menikmati permainan tangan dan mulut Hani mengimbangi permainan Hani dengan meremas-remas payudara Hani dan memilin-milin puting susunya Hani, Hani menikmati remasan-remasan tangan mereka di kedua payudaranya serta pilinan-pilinan di kedua putingnya, membuat ia semakin bernafsu mengulum-ngulum kedua batang kemaluan Anto dan Dedi, kedua batang kemaluan Anto dan Dedi bergantian dikulum-kulum oleh Hani, saat Hani mengulum dan menyelomoti serta menjilati kontol Anto tangannya sibuk meremas dan mengocok-ngocok kontol Dedi, begitu juga sebaliknya saat mulut Hani sibuk dengan kontol Dedi tangannya sibuk mempermainkan kontol Anto, Anto dan Dedi betul-betul menikmati permainan Hani, batang kemaluan mereka semakin menegang dan mengeras, nafsu Anto dan Dedi tidak dapat dibendung lagi dengan bersamaan mereka mengangkat tubuh Hani untuk berdiri, lalu kedua anak muda ini mulai menyerang Hani, Anto diatas dan Dedi dibawah, Anto dengan bernafsu mulai menciumi, menjilati, menghisap-hisap kedua payudara Hani bergantian antara kiri dan kanan, sementara Dedi berjongkok sibuk menjilati kelentit Hani dan menghisap-hisapnya, serangan mereka membuat Hani mendesah keenakan, tubuhnya gemetar menahan laju nikmat yang sangat luar biasa.
Ooohhhisap tetekkuooohh itilku juga hisap yang kuat.aaahhhenak,desah Hani.
remas-remas tetekkuyaahh..terusoohh..hisappremasooohh,Han i mendesah lagi.
Ooohhhhisap itilkuyaahh..enakk..terus..kocok memekku dengan jari..yah hhmmm..aaahh.. teruspuaskan akuhhhmm..aahhh,lagi-lagi Hani mendesah-desah keenakan.
Kemaluan Hani semakin basah akibat perlakuan kedua anak muda itu, cairan pelicinnya semakin banyak keluar, membasahi jari-jari Dedi yang sedang keluar masuk di lubang memek Hani, gerakan jari tangan Dedi semakin cepat keluar masuk dilubang memek Hani, tubuh Hani meliuk-liuk menahan arus nikmat yang luar biasa, pantatnya terlihat mengejut-ngejut saat Dedi menghisap kelentitnya serta mengocok lubang vaginanya, desahan-desahan nikmat keluar tanpa henti dari mulut Hani, kepalanya mendongak dengan mata terpejam.
Anto dan Dedi merasakan batang kemaluannya semaklin mengeras saja mendengar desahan Hani, mereka kemudian menghentikan aksinya, kemudian mereka menyuruh Hani merangkak, Anto lalu berlutut tepat dihadapan Hani dan segera menyodorkan kontolnya kemulut Hani yang langsung disambut oleh Hani dengan penuh nafsu, sambil tangannya memegangi kepala Hani, Anto menekankan dan menarik kepala Hani sehingga kontolnya keluar masuk mulut Hani, bibir Hani menjepit kuat batang kemaluan Anto, kadang-kadang karena terlalu menekan kebawah kepala kontolnya menyentuh anak tekak Hani, sehingga membuat Hani tersedak, sementara Anto mulai beraksi di mulut Hani, Dedi berjongkok dibelakang Hani dan mengarahkan kepala kontolnya kearah lubang vagina Hani, ssleeepppdiselipkannya kepala kontolnya tepat dilubang memek Hani.
Dedi mulai mendorong masuk kontolnya perlahan-lahan kedalam lubang memek Hani, bleess.. bleesss.bleesss sedikit demi sedikit batang kemaluannya mulai terbenam didalam lubang senggama Hani, Dedi merasakan memek Hani sangat menjepit erat kontolnya, Hani sendiri merasakan memeknya menjadi penuh sesak oleh kontol Dedi, Dedi mendiamkan sebentar kontolnya yang baru masuk setengahnya, ia merasakan memek Hani seperti meremas-remas kontolnya, nampaknya otot dinding vagina Hani sedang bekerja hendak menyesuaikan dengan ukuran batang kemaluan Dedi.
Terus jangan berhentitekan lebih dalam lagi kontolmu..Ooohhh..enak sekali kontolmu hhhmmmm..ssllrppp.oouughhhh, Hani merintih sambil melahap kontol Antol lagi.
Mendengar itu Dedi lalu mendorong lagi kontolnya untuk masuk lebih dalam bleesss.blesss.blesssperlahan-lahan batang kemaluan Dedi akhirnya masuk semua kedalam lubang senggama Hani.
Uugghhhgila To, memeknya sempit sekali, kayanya jarang dipake nih ama lakinya.,Dedi berkata kepada Anto.
Tar giliran, gw masih asyik dengan sepongannyagila ..ahli banget dia nyepong kontol nich, Anto menjawab.
Tangan Anto kemudian beralih meremas-remas payudara Hani yang mulai bergoyang kedepan dan kebelakang seirama dengan sodokan-sodokan Dedi yang mulai mengeluar masukkan kontolnya dilubang memek Hani.
Hani dibuat merem melek oleh mereka berdua, desahan dan rintihan keenakan semakin sering keluar dari mulutnya yang sibuk menyepong kontol Anto, tubuhnya gemetar menahan arus kenikmatan yang menerjang dengan kuat, Hani merasakan lubang vaginanya berdenyut semakin cepat secepat sodokan-sodokan kontol Dedi, tubuhnya mulai bergetar hebat, paha dan pantatnya mulai mengejut-ngejut, menyambut datangnya puncak kenikmatannya, tak lama berselang Hani melenguh panjang, vaginanya berdenyut-denyut menyemburkan lahar kenikmatannya.
Sssssrrr..ssssrrrrr.sssssrrrrr.sssrrr.vagina Hani menyemburkan lahar kenikmatannya menyirami batang kemaluan Dedi.
Ooooohhh..aaakku..keluaareenak..sekaliaaahhh. ssshhh..ooohhhhmmm..aahh, lenguh Hani.
Tubuh Hani bergetar dengan hebat, terlihat pantatnya mengejut-ngejut seirama dengan keluarnya cairan kenikmatannya, kepalanya mendongak matanya terpejam, tangannya mencengkram paha Anto dengan kuat.
Saat Hani sedang sibuk mengulum-ngulum kontol Dedi dan Anto, Nita juga melakukan hal yang sama terhadap batang kemaluan Roni dan Doni, kontol Roni dan Doni bergiliran keluar masuk di mulut Nita, batang kemaluan mereka semakin menegang dan mengeras.
Tak lama berselang Doni berjongkok dibelakang Nita yang sedang asyik mengulum-ngulum kontol Roni, dipeluknya Nita dari belakang, kedua tangan Doni meraih dan mulai meremas kedua payudara Nita yang ranum, kadang-kadang diselingi dengan pilinan-pilinan di kedua putingnya, sementara batang kemaluannya ia selipkan kebawah dan digesek-gesekkannya kebibir vagina Nita yang mulai membasah oleh cairan pelicinnya, tidak hanya itu saja yang dilakukan oleh Doni, ia juga mulai menciumi dan menjilati tengkuk dan punggung Nita, Nita mendesah lirih mendapat serangan dari Doni ini, nafsu birahinya semakin memuncak meminta untuk dituntaskan, selomotannya dikontol Roni semakin bertambah cepat diselingi dengan hisapan-hisapan kuat sehingga membuat Roni mengerang keenakan diperlakukan seperti itu oleh Nita.
Doni yang merasakan vagina Nita yang sudah semakin basah, kemudian ia merebahkan dirinya lalu perlahan-lahan ia menggeserkan tubuhnya kebawah tubuh Nita yang sedang berjongkok, Nita yang merasakan gesekan paha Doni di kedua kakinya mengarahkan tangannya untuk menggapai kontol Doni, setelah posisi kontol Doni tepat dibawah lubang vaginanya, Nita mulai mengoles-oleskan kepala kontol Doni di kelentitnya, lalu Nita mulai menyelipkan kepala kontol Doni dilubang memeknya, ssleeeppp..kepala kontol Doni mulai terjepit oleh vagina Nita, sambil tidak melepaskan permainan mulutnya di kontol Roni, Nita mulai menurunkan pantatnya perlahan-lahan, Nita merasakan kontol Doni mulai menerobos masuk kedalam lubang senggamanya, kedutan batang kemaluan Doni dapat dirasakan oleh dinding lubang vaginanya, matanya terbeliak saat kontol Doni mulai menyeruak masuk dilubang vaginanya, mulutnya menggumam tidak jelas karena tersumpal oleh kontol Roni.
Doni merasakan memek Nita betul-betul sempit, batang kemaluannya terjepit dengan erat oleh dinding vagina Nita, Doni merasakan hangatnya lubang senggama Nita dan ia juga merasakan dinding vagina Nita berdenyut-denyut seolah-olah sedang meremas-remas kontolnya.
Blleeess..bleeeesss.bleesssskontol Doni sedikit demi sedikit mulai tertelan didalam lubang senggama Nita, sambil menikmati eratnya jepitan memek Nita, Doni mengelus-elus punggung dan pantat Nita, sambil mulutnya mengeluarkan suara lenguhan saat merasakan kontolnya yang semakin lama semakin dalam menerobos memek Nita, bleesssbleesssakhirnya kontol Doni terbenam seluruhnya didalam rongga memek Nita, setelah mendiamkan sesaat Nita mulai menaik turunkan pantatnya perlahan-lahan, Nita merasakan batang kemaluan Doni yang besar sedang menggeser-geser dinding vaginanya dengan ketat sekali, rasanya berbeda dengan yang ia rasakan saat dientot oleh suaminya ataupun Nanang, Doni tidak dapat melihat mimik muka Nita yang sedang keenakan itu, karena posisi Nita yang membelakanginya, Roni yang melihat raut wajah Nita yang sedang merasakan keenakan itumenjadi bertambah nafsu, sambil tangan kirinya memegangi bagian belakang kepala Nita, tangan kanannya mulai beraksi meremas-remas payudara Nita dan memilin-milin putingnya, Nita semakin keenakan dibuatnya.
Lenguhan dan desahan Nita sering terdengar, hampir bersahutan dengan lenguhan dan desahan Hani yang saat itu juga sedang menikmati sodokan Dedi dan Anto, kedua wanita itu betul-betul menikmati persetubuhan mereka ini.
Ooougghhhhhmmmpppsssllrpppeeenakhhmmpp..slrrp pkontol kalianbesarhhmm ..ssllrppp,desah Nita sambil tetap mengulum-ngulum kontol Roni.
Doni membantu gerakan naik turun Nita dengan memegangi pinggang Nita, lalu mendorong naik dan menarik turun tubuh Nita, semakin lama semakin cepat gerakan tangan Doni, dan kedua bukit kembar Nita terombang-ambing naik turun, menambah gemas ingin meremas bagi yang melihatnya.
Shhhooohhhhmmppsllrpppsssshhooohhhheenakte russooohh..hhmmm..sllrpp.. makin cepat..oohhsshhh..aahhhhhhmmmppp..sslrrpp,Nita merintih keenakan.
Remas .oohh.hhmm..tetekkussllrrpphhmm..ssshhaahhhy ang kuatpilin..sslrrpp sshh..aaahhputingnya..oohhyah..gitu..ssllrrppoo ohh..enaknikmat,Nita merintih lagi.
Roni meremas-remas kedua payudara Nita bergantian kiri dan kanan sambil diselingi dengan pilinan-pilinan di kedua putingnya yang semakin mencuat, selang tak lama Roni kemudian berlutut dan mulai menciumi bibir Nita dengan bernafsu, lidahnya menjulur masuk kedalam rongga mulut Nita mencari lidah Nita, kedua lidah mereka mulai menari bersama didalam rongga mulut Nita, saling bertautan, saling bersentuhan, nafas mereka berdua semakin memburu penuh nafsu, tangan Roni perlahan-lahan merayap turun kebawah mengarah keselangkangan Nita, yang dituju oleh Roni adalah kelentit Nita, jari tangannya mulai menyentuh kelentit Nita, dengan lembut kelentit Nita mulai digesek-geseknya, kemudian kelentit Nita dijepit oleh kedua jari tangannya, setelah kelentit Nita terjepit oleh kedua ttangannya, Roni mulai menggerakkan jari-jari tangannya dengan lembut, kelentit Nita semakin menyembul keluar akibat perlakuan jari tangan Roni, terlihat tubuh Nita bergetar hebat menikmati sensasi permainan tangan Roni dipadu dengan sodokan-sodokan kontol Doni, pantatnya kadang-kadang mengejut-ngejut, erangan dan desahannya semakin sering terdengar dari mulutnya, apalagi mulut Roni mulai menghisap-hisap kedua puting susunya kiri dan kanan bergantian, matanya merem melek menikmati terpaan gelombang birahinya yang semakin membesar.
Oooohhh.ssshhhaaahhooohhhsshhh..aahhhenakte rus.enaknikmatsshh.. ahhhyang kuat ssshhaaahhh..yang dalamooohh,Nita melenguh keenakan.
hisap tetekkuooohh..ssshenakkyang kuathhhmmmsshhaahhh,kembali Nita melenguh.
Selang tak lama, seiring dengan menekan pantatnya kebawah sekali Nitapun memeluk tubuh Roni dengan erat, tubuhnya mengejang, pantatnya mengejut-ngejut, kakinya yang tadi sedang dalam posisi jongkok sekarang bersimpuh tidak kuat menahan serangan gelombang birahinya yang telah mencapai titik klimaksnya, terlihat kedua kakinya bergetar dengan hebat, dan ssssrrrrrrsssssrrrssssssrrrr.. lahar kenikmatannya menyembur dengan kuat membasahi kontol Doni, pelukannya ditubuh Roni semakin erat, dari mulutnya keluar lenguhan panjang, matanya terpejam.
Oooogghhhh..aku keluarenak sekaliooohhhaahhh..ssshhh..aaahhh,lenguh Nita.
Doni merasakan dinding vagina Nita berdenyut kencang seirama dengan semburan-semburan lahar kenikmatannya yang memyirami kontolnya, Roni yang merasakan pelukan Nita ditubuhnya semakin erat, semakin mempercepat gerakan-gerakan jari tangannya di kelentit Nita.
Ooohh..nikmat sekali ooohhenak sekali ooohhaku betul-betul puasooohh,Nita mendesah menikmati puncak klimaksnya yang baru saja ia raih.
Setelah pelukan Nita ditubuhnya mulai mengendur Roni mulai menciumi bibir Nita dengan lembut, mereka berpagutan dengan lembut, tangan Ronipun beralih kepunggung Nita dan mengusap-usap lembut punggung Nita, sementara Doni menimpali dengan meremas-remas kedua bongkah pantat Nita dengan lembut.
Sementara itu saat Nita berhasil merengkuh puncak kenikmatannya, Hanipun berhasil mencapai puncak klimaksnya, jerit kenikmatan mereka terdengar hampir bersamaan, dan ini adalah yang untuk ketiga kalinya mereka berhasil meraih puncak kenikmatan mereka, hal yang belum pernah mereka alami selama ini, untuk satu kali saja mereka berhasil meraih puncak kepuasannya hampir tidak pernah mereka alami, apalagi sampai tiga kali seperti sekarang ini.
Keempat anak muda ini memberikan kesempatan kepada Hani dan Nita untuk menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja mereka raih, hanya Roni dan Anto saja yang menciumi bibir Hani dan Nita dengan lembut, untuk sekedar menambah sensasi kenikmatan yang baru saja Hani dan Nita raih.
Nafas Hani dan Nita mulai terdengar normal kembali, vagina mereka sudah berhenti berkedut, lahar kenikmatan merekapun sudah berhenti menyembur. Mereka berenam terlihat mulai merubah posisi mereka, nampaknya mereka akan memulai babak baru persetubuhan mereka.
Tanpa melakukan oral seks lagi, mereka langsung melakukan babak persetubuhan itu, Anto dan Roni segera merebahkan tubuh mereka diatas karpet, Hani dan Nita menaiki tubuh mereka dan meraih batang-batang kemaluan mereka, kemudian menyelipkan batang-batang kemaluan tersebut dilubang vagina mereka, sssleeeppp.ssleeppp kontol Anto terjepit vagina Hani dan kontol Roni terjepit vagina Nita, dengan waktu hampir bersamaan Hani dan Nita mulai menurunkan pantat mereka, bbleeess..bleeesss.bbleessss. perlahan-lahan kontol Anto dan Roni mulai menerobos masuk sedikit demi sedikit dilubang senggama Hani dan Nita, akhirnya batang kemaluan Anto dan Roni tidak terlihat lagi, seluruh batang kemaluan mereka tertelan didalam gelapnya lubang senggama Hani dan Nita.
Dedi dan Doni yang sedang berjongkok dibelakang Hani dan Nita melihat semua proses penerobosan batang kemaluan Anto dan Roni, mulai bergerak setelah melihat kedua kontol teman mereka itu tenggelam dilubang kehangatan Hani dan Nita, mereka berbarengan mengarahkan pedang wasiat mereka kelubang pantat Hani dan Nita, diselipkan kepala kemaluan mereka dilubang pantat Hani dan Nita, sslleeeppp.ssleeeeppp Hani dan Nita terpekik saat kepala kontol mereka mulai menerobos lubang pantat itu, karena kepala kontol yang barusan menerobos masuk itu lebih besar dari kepunyaan Parmin, rasa perih mereka alami lagi tapi tidak seperih saat pertama kali lubang mereka diterobos oleh Parmin, bblleeeess.bbleeesss. bleesss bleeess Dedi dan Doni hampir berbarengan mendorong masuk batang-batang mereka kedalam lubang pantat Hani dan Nita.
Tiba-tiba tangan Doni dan Dedi yang sedang memegangi pinggang Nita dan Hani, menarik kuat-kuat pinggang Hani dan Nita, akibatnya batang-batang kemaluan mereka terbenam seluruhnya didalam lubang pantat Nita dan Hani.
Aiiiiooougghh..pelan,Hani dan Nita menjerit bersamaan.
Sssrrrttttbbleeess.sssrttttbleesss.. kontol keempat anak muda itu mulai keluar masuk didalam lubang-lubang Hani dan Nita seirama dengan gerakan tangan Doni dan Dedi yang mendorong dan menarik tubuh kedua wanita itu.
Tubuh Hani dan Nita bergerak maju mundur, kedua payudara merekapun bergoyang maju mundur, Anto dan Roni yang melihat ini mulai mengangkat kepala mereka, kedua tangan mereka mulai memegangi payudara yang sedang berguncang itu, sambil meremas-remas payudara itu mereka mulai menjilati puting-puting payudara tersebut dan kadang-kadang dihisap-hisap puting-puting tersebut. Suara decakan dan hisapan terdengar dari mulut Anto dan Roni, bersahutan dengan suara rintihan keenakan Hani dan Nita, menambah suasana menjadi ramai, nafsu birahi Gito cs yang menyaksikan aksi mereka dari tadi semakin bertambah, batang-batang kemaluan mereka berempat sudah menegang lagi, secara bersamaan mereka berempat beranjak menghampiri mereka berenam yang sedang asyik masyuk bersenggama.
Parmin dan Gito berlutut disamping kiri dan kanan Nita, sementara Nanang dan Udin berlutut disamping kiri dan kanan Hani, batang-batang kemaluan mereka yang tegak berdiri disodorkan kepada kedua wanita itu, Hani dan Nita segera meraih batang-batang kemaluan itu, secara bergiliran Hani dan Nita mulai meng-oral batang-batang kemaluan tersebut, saat sedang meng-oral batang kemaluan yang satu yang satunya mereka kocok-kocok dengan tangan mereka, Gito cs dibuat melenguh-lenguh menikmati permainan mulut dan tangan kedua wanita itu.
*****
Dewi terlihat sedang duduk diruangan tamu, ia sudah tidak sibuk lagi dengan teleponnya, nampaknya ia sedang menunggu kedatangan orang.
Saat Hani dan Nita sedang sibuk melayani nafsu birahi kedelapan lelaki itu, sebuah mobil masuk kepekarangan rumah Dewi, Dewi yang melihat sinar lampu mobil tersebut segera beranjak kepintu rumahnya lalu ia membuka pintu rumahnya, Dewi hanya menjulurkan kepalanya untuk melihat siapa yang datang, karena saat itu Dewi tidak mengenakan sehelai benangpun, Dewi melihat 7 anak muda turun dari mobil tersebut, senyum simpul tersungging di wajahnya, tenaga baru sudah datang batinnya berkata.
Yang datang memang teman-temannya Doni yang tadi Dewi teleponin, ke 7 anak muda itu terperanjat saat mereka melangkah masuk kedalam rumah, mereka melihat pemandangan yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya, mereka melihat tubuh Dewi yang tidak tertutupi oleh sehelai benangpun. Tidak pernah terlintas dalam pikiran mereka akan menyaksikan mamihnya Doni telanjat bulat, apalagi mereka tidak menyangka mamihnya Doni masih muda dan sexy, mereka memang untuk pertama kalinya datang bertandang kerumah Doni, berbeda dengan Roni, Dedi dan Anto yang sering bermain kerumah Doni, pendulum mereka mulai bergerak naik, darah muda mereka berdesir melihat kedua payudara Dewi yang ranum, turun kebawah mereka melihat gundukan semak hitam diselangkangan Dewi, wajah Dewi yang cantik, tubuh yang sexy dan senyum simpul yang tersungging membuat gairah birahi ke 7 anak muda itu bergelora, saat ke 7 anak muda itu sedang terpesona oleh tubuh Dewi, sebuah mobil kembali masuk kedalam pekarangan rumah, dari mobil itu turun 2 wanita sexy dan cantik, usia mereka seumuran dengan Dewi dan kedua teman Dewi yang saat ini sedang menikmati persetubuhan.
Kedua wanita itupun melangkahkan kakinya kearah pintu depan, saat kaki mereka melangkah kedalam rumah merekapun sama terperanjatnya dengan ke 7 anak muda tadi, Ke 7 anak muda itu tidak menyadari kehadiran 2 wanita ini, mereka masih terperangah melihat pemandangan didepan mata mereka.
Kedua wanita itu adalah teman Dewi bernama Siska dan Rina, umur mereka memang hampir seumuran dengan Dewi, mereka sama cantiknya dengan Dewi ataupun Hani dan Nita, mereka berdua juga mempunyai tubuh yang sama-sama sexy seperti tubuh Dewi, Hani dan Nita, yang membedakan mereka adalah keduanya tidak mempunyai suami, mereka berdua adalah wanita simpanan entah pejabat entah orang kaya.
Persamaan yang paling nyata dari kelima wanita ini adalah mereka membutuhkan kontol-kontol perkasa yang dapat memuaskan libido seks mereka yang tidak pernah mereka dapatkan dari pasangan mereka masing-masing.
Ke 9 orang ini masih terkejut dengan apa yang dilihat oleh mereka saat ini, tapi Dewi yang menjadi pusat perhatian ini nampaknya tidak memperdulikan kekagetan mereka, setelah mengunci pintu rumahnya, Dewi mengajak mereka semua keruangan keluarga dimana saat itu Hani dan Nita sedang dikeroyok.
Mata ke 9 orang yang baru datang ini semakin terbelalak melihat pemandangan diruangan keluarga, batang-batang kemaluan ke 7 anak muda yang baru datang itu semakin mengeras, celana mereka semakin menggembung, Dewi yang dari tadi selalu memperhatikan celana ke 7 anak muda itu menjadi tersenyum, sementara Siska dan Rina juga mulai terangsang melihat pemandangan itu dan mendengar suara desahan dan lenguhan Hani dan Nita yang sedang keenakan menerima sodokan-sodokan kontol.
Gito dan Nanang yang saat itu batang kemaluannya tidak sedang dipermainkan oleh Hani dan Nita beranjak menghampiri mereka yang baru datang, keduanya menghampiri Siska dan Rina, dengan penuh nafsu melihat barang baru mereka mulai menggerayangi tubuh kedua wanita itu, hanya dalam waktu sekejap saja kedua wanita itu dibuat telanjang bulat oleh Gito dan Nanang, sementara itu ke 7 anak muda yang baru datang mulai membuka baju mereka dengan tergesa-gesa, terlihat batang-batang kemaluan mereka telah berdiri dengan tegaknya saat tubuh mereka sudah tidak mengenakan sehelai kainpun, ukuran batang-batang kemaluan itu bervariasi, ada yang seukuran Doni cs, ada juga yang seukuran Gito cs dan ada juga yang lebih kecil dan pendek dari ukuran Doni cs dan Gito cs, Dewi yang memang sudah sangat bernafsu menghampiri para pemuda itu, kemudian ia berjongkok dan mulai mengulum-ngulum salah satu kontol itu, sementara kedua tangannya meraih kontol-kontol yang lainnya, keempat anak muda yang batang-batang kemaluannya lolos dari serbuan Dewi mulai beralih kearah Siska dan Rina yang sedang diserang oleh Gito dan Nanang, merekapun mulai membantu Gito dan Nanang menyerang Siska dan Rina.
Doni yang sedang asyik menikmati persetubuhannya matanya melirik kearah Dewi, ia melihat Dewi sedang asyik bermain dengan 3 batang kemaluan kepunyaan temannya, saat itu Doni melihat mamihnya sedang menyepong kontol Hadi, sementara kontol Edwin dan Hendra berada dalam genggaman tangan mamihnya, disebelah grup mamihnya Doni melihat Dadang dan Acep sedang sibuk menggerayangi Siska bersama Gito dan disebelahnya lagi Doni melihat Nanang yang asyik mencumbu Rina sedang dibantu oleh kedua temannya Feri dan Hilman.
Ruangan keluarga itu bertambah riuh oleh suara-suara desahan dan lenguhan-lenguhan dipadu dengan suara berkecipak kontol-kontol yang sedang keluar masuk lubang-lubang Hani dan Nita. Pesta ulang tahun Doni menjadi pesta seks yang luar biasa, ke 20 orang diruangan itu asyik dengan kegiatan masing-masing, tanpa memperdulikan hal-hal yang lain, yang mereka perdulikan adalah terlampiaskan nafsu birahi mereka yang menggelora.
*****
Saat Hani dan Nita yang semakin menikmati ketiga batang kemaluan yang sedang memenuhi semua lubang mereka, Dewi yang sedang asyik menyepong Hadi juga mulai menikmati serangan-serangan Edwin dan Hendra, Edwin mulai menyerbu kedua payudara Dewi, kedua tangannya mulai meremas-remas kedua payudara Dewi dan juga mulai menghisap-hisap kedua putingnya bergantian kiri dan kanan, sementara Hendra mulai menyerbu vagina Dewi, Hendra mulai menyelusupkan kepalanya kebawah Dewi yang saat itu berjongkok, mulutnya mulai menciumi dan menjilati kelentit Dewi, sementara kedua tangannya menopang paha Dewi, Dewi mulai mendesah-desah dengan mulut yang sedang penuh oleh kontol Hadi.
Hhhhhmmm ssshhh.aaaahhhhhhmmmpppsslllrrppooohh..sshhh.. aaahhsslrrpp sshhh..aaahhhhhhmmmmppssslrrrppp,Dewi mendesah-desah sambil mulutnya tetap menyepong kontol Hadi.
Mendapat serangan di payudara dan di vaginanya membuat nafsu birahi Dewi semakin menggelora, hasrat ingin disodok-sodok oleh kontol-kontol perkasa semakin memuncak, jilatan dan hisapan-hisapannya di kontol Hadi semakin menggila, kedua pipinya terlihat mengempot saat Dewi menghisap kontol Hadi dengan kuat, aksi Dewi membuat Hadi mengerang keenakan, kedua tangan Hadi memegangi kepala Dewi, saat Dewi menghisap-hisap kuat kontolnya, Hadi menekan maju kepala Dewi, kontol Hadi hampir seluruhnya tertelan oleh mulut Dewi, kepala kontolnya menyentuh anak tekak Dewi, membuat Dewi tersedak, Dewi sedikit menarik kepalanya kebelakang tapi hal itu tidak dapat dilakukannya karena tangan Hadi memegang kepalanya dengan kuat, Hadi yang sedang keenakan malah semakin menekan kepala Dewi dan mendorongkan kontolnya semakin dalam didalam mulut Dewi, membuat Dewi semakin tersedak merasakan jejalan kontol Hadi didalam mulutnya, kepala kontol Hadi sudah melewati anak tekaknya, dan menyentuh tenggorokannya, Dewi gelagapan dan agak sedikit susah bernafas dibuatnya, melihat itu Hadi mulai menarik kontolnya keluar dari mulut Dewi, Dewi menjadi lega dan bisa bernafas lagi, tapi baru saja Dewi mulai dapat bernafas lega, Hadi mulai mendorong masuk lagi kontolnya dalam-dalam kedalam rongga mulutnya, dan kali ini kontol Hadi masuk seluruhnya, itu terlihat dari hidung yang menempel di selangkangan Hadi, akibatnya kembali Dewi tersedak dan nafasnya megap-megap lagi, begitu seterusnya Hadi memaju mundurkan kontolnya dimulut Dewi.
Hadi yang memang dari pertama datang sudah sangat terangsang tidak dapat lagi menahan puncak birahinya, kontolnya yang sedang keluar masuk mulut Dewi mulai berdenyut dengan kuat, tubuhnya mulai bergetar hebat, kedua kakinya gemetaran menahan hasrat birahinya yang hampir keluar, tak lama berselang tubuhnya menggigil hebat saat kontolnya ia tekan dalam-dalam kedalam mulut Dewi, dan creeettt.creeetttccreeett.creettt. kontolnya menyemburkan cairan spermanya didalam mulut Dewi, Dewi kelabakan dibuatnya, sperma Hadi langsung tertelan olehnya karena kontol Hadi yang terbenam dalam-dalam didalam mulutnya, Dewi merasakan semburan kuat menghantam dinding tenggorokannya, Dewi tersedak dan terbatuk-batuk dibuatnya, sementara Hadi yang sedang meraih puncak kenikmatannya itu mengerang keenakan, pantatnya mengejut-ngejut seiring dengan kontolnya yang sedang mengejut-ngejut memuntahkan lahar kenikmatannya.
UuhuukkUuhhuukkk.uuhuukkkggleekk.uuhuukkkuuh uukkgglleeekkk.uhuukk.., Dewi terbatuk-batuk dan menelan sperma Hadi yang langsung masuk ditenggorokannya.
Uuughhuuhuukkgila..kamuhampir gak bisa bernafas akuuuhukkuugghh..,Dewi menggerutu.
Ooohhh.sshhhhaaaggghh.uuuhuukkhhmmppssshhhu uhuukkooohhh…ssshhh..,masih dengan terbatuk-batuk terdengar Dewi mendesah keenakan lagi merasakan nikmat saat kelentitnya dihisap-hisap oleh Hendra dan permainan Edwin dipayudaranya.
Ooouughhsshhhaaahhssudah..aku ingin merasakan kontol kalian dimemekku.ssshhh aaagghhoooouughhentot akuaaagghhhhhmmpppaayoocepatakusudah gak tahan lagi pengen dientot, Dewi merintih-rintih memohon kepada Hendra dan Edwin untuk segera mengentotnya.
Dewi segera melepaskan diri dari Hendra yang sedang asyik menghisap-hisap kelentitnya, iapun lalu memundurkan pantatnya kebelakang, sementara tangannya meraih kontol Hendra, lalu kontol Hendra yang sudah dalam genggamannya mulai dioles-oleskannya kebibir vagina dan kelentitnya, Dewi sendiri merasakan geli saat kepala kontolnya Hendra menyentuh bibir vaginanya dan terutama menyentuh kelentitnya, mulutnya mendesah-desah, dan sssleeeepppp kepala kontol Hendra ia selipkan dilubang vaginanya, dan tanpa membuang waktu lagi Dewi mulai menekan pantatnya kebawah, bbllleeesss.bleesssbleeessdan dengan sekali hentakan kuat ia menekan pantatnya kebawah bbleeesss.kontol Hendra akhirnya terbenam seluruhnya didalam rongga senggamanya
Uugghh.ssshh.aagghhh.., Dewi dan Hendra mengerang bersamaan saat kepala kontol Hendra menerobos masuk dengan kuat dalam lubang kemaluan Dewi.
Sambil mendiamkan sebentar kontol Hendra dalam jepitan vaginanya, Dewi memeluk Hendra dan menciumi bibir Hendra dengan penuh nafsu, tapi sebelum ia mencumbu Hendra ia menyuruh Edwin untuk memasukkan kontolnya dilubang pantatnya.
Edwin dengan segera melakukan permintaan Dewi, diselipkannya kontolnya dilubang pantat Dewi, Dewi merintih saat kepala kontol Edwin mulai menerobos lubang pantatnya, Hendra merasakan memek Dewi semakin menjepit erat kontolnya saat kontol Edwin mulai menyeruak masuk dilubang pantat Dewi, Edwin merasakan lubang pantat Dewi menjepit kuat batang kemaluannya, bbleess.bblleessbbleess.Edwin mendorong masuk perlahan-lahan kontolnya didalam lubang pantat Dewi, Edwin merasakan eratnya dinding lubang pantat mencengkram batang kemaluannya.
Uuughhsempit sekali nich lubang pantat Tante,Edwin mengerang.
Heehmemeknya juga jadi tambah sempit.,Hendra pun mengerang.
Dan.Bleessss..kontol Edwin terbenam seluruhnya didalam lubang pantat Dewi, Edwin dan Hendra merasakan batang kontol mereka seperti sedang diremas-remas oleh dinding vagina dan lubang pantat Dewi, Dewi merasakan kedua lubangnya penuh sesak oleh jejalan kontol-kontol Edwin dan Hendra, kembali Dewi merasakan enaknya disetubuhi oleh 2 kontol, sensasi nikmat seperti ini yang dinanti-nantikan oleh Dewi.
Aagghhhkontol kalianooouuhhhhentot aku cepatooohhhssshhhaaahhpuaskan aku.oooughhsshhhaaahhh,Dewi mengerang keenakan, dengan tidak sabar ia mulai menggerakkan pantatnya maju mundur perlahan-lahan.
Ssssrrrrtttbleesssssrrtttbleessssssrttttbleee ss, kontol Hendra dan Edwin mulai keluar masuk dilubang Dewi, gerakan maju mundur Dewi belum terlalu lancar karena kedua lubangnya menjadi tambah sempit akibat kedua kontol besar yang menyumpal penuh memek dan lubang pantatnya.
Erangan dan rintihannya tidak berhenti keluar dari mulut Dewi, matanya merem melek menikmati keluar masuk kontol-kontol itu, Edwin dan Hendra sendiri merasakan kenikmatan yang luar biasa, kontol mereka terjepit dengan erat oleh lubang-lubang Dewi, pergesekan batang kemaluan mereka dengan dinding lubang Dewi sangat terasa sekali di kulit batang kemaluan mereka, merekapun melenguh dan mendesah keenakan.
Ooougghhssshhhmemekmu, tante. Sempit betul, enaak..ssshhh..aaahh,desah Hendra.
Uuuggghhaaahhhooohhlubang yang ini juga sempit sekali.nikmat..aaahhh,desah Edwin.
Edwin dan Hendra mulai mengimbangi gerakan Dewi yang sedang maju mundur, saat Dewi memajukan tubuhnya mereka menarik mundur batang kemaluan mereka, dan mendorong maju kontol mereka saat Dewi memundurkan tubuhnya, sungguh kerja sama yang sangat kompak, mereka seperti berlomba untuk mencapai titik akhir dari persetubuhan ini.
*****
Sisca cukup kelabakan mendapat serangan dari 3 lelaki itu, nafsu birahinya semakin memuncak, rangsangan-rangsangan yang diterima oleh tubuhnya akibat permainan oral ketiga lelaki itu mendera Siska seperti gelombang tanpa henti menerpa kapal. Dadang memagut bibir Siska dengan penuh nafsu, dan pada saat yang bersamaan Acep menghisap-hisap kedua putingnya bergantian kiri dan kanan, sementara kedua tangan Acep sibuk meremas-remas kedua payudaranya, ditambah dengan serangan Gito divagina dan kelentitnya, akibatnya desahan-desahanpun mengalir dari mulutnya yang sedang sibuk meladeni cumbuan Dadang dan permainan lidah Dadang yang menari didalam rongga mulutnya.
Ssshhhhhhmpppssshhhhhhmpppaahhh, Siska mendesah, suaranya bersahutan dengan desahan Dewi yang saat itu sedang asyik menikmati kontol Hadi.
Dicumbu oleh 3 lelaki sekaligus adalah pengalaman pertama bagi Siska, mulutnya mendesah dan merintih tiada hentinya, tubuhnya bergetar dengan hebatnya, menahan gelombang birahi yang menerjangnya dengan kuat, kakinya mengejang-ngejang saat kelentitnya dihisap-hisap oleh Gito, kenikmatan yang saat ini ia peroleh betul-betul luar biasa dirasakan oleh Siska, jauh berbeda dengan saat ia melakukan dengan pria yang menyimpannya sebagai gendak, saat dengan pria itu Siska tidak pernah mengalami hal seperti ini, yang ada adalah ia hanyalah sebagai pemuas nafsu pria itu.
Ssshhhooohhhaaku..tidak kuatentot..akuoohh..sshhaku ingin kontol kalianoohhh .sshhhaaahhhentot memekku..c.epataaku ingin merasakan kontol kalianssshhh..aaah .ssss,Siska merintih memohon kepada ketiga lelaki itu untuk segera menyetubuhinya.
Mendengar rintihan memohon Siska, ketiga lelaki itu menuruti kemauan Siska, mereka mendudukan Siska disofa, setelah duduk dipinggiran sofa tubuh Siska didorong kebelakang oleh Dadang, kemudian Dadang dengan berlutut disofa mengasongkan kontolnya untuk dikulum-kulum oleh Siska, sementara Acep tetap menyerbu payudara Siska, Gito sendiri mulai mengarahkan kontolnya kelubang senggama Siska.
Ssleeeepppkepala kontol Gito mulai terjepit dilubang senggama Siska, Siska mengerang disela-sela kontol Dadang yang saat itu sedang dalam kuluman mulutnya.
Uugghh.pelan..kontolmu besar .robek memekkuaaagghhtekan pelan-pelan ssshhhhhmmmpppssslllrrrppp,erang Siska.
Dadang merem melek oleh permainan mulut Siska yang luar biasa, pipi Siska terlihat kempot saat ia menghisap-hisap kontol Dadang, tangan kiri berpegangan disandaran kepala sofa itu sementara tangan kanannya memegangi belakang kepala Siska, membantu memaju mundurkan kepala Siska, saat ia menekan kepala Siska kedepan Dadangpun memajukan pantatnya akibatnya kontolnya melesak lebih dalam dirongga mulut Siska, kepala kontolnya menyentuh anak tekak Siska dan dinding tenggorokan Siska, akibatnya
Uugghh..uhuukkuuhuukkaaahhh..sssshhooghhh, Siska tersedak akibat sodokan kontol Dadang dimulutnya, suara tersedaknya bersamaan dengan Dewi yang saat itu sedang tersedak juga akibat kontol Hadi.
Dadang nampaknya tidak peduli dengan Siska yang tersedak itu, dalam pikirannya hanya satu yaitu tuntas mencapai puncak kenikmatannya, kontolnya dikeluar masukkan didalam mulut Siska, Siska sendiri menjadi gelagapan dibuatnya, bibirnya dikatupkan erat-erat sehingga batang kemaluan Dadang tidak terlalu menerobos terlalu dalam dirongga mulutnya, Dadang yang merasakan bibir Siska menempel kuat dibatang kemaluannya malah menjadi keenakan geseran-geseran dibatang kemaluannya malah lebih terasa, apalagi Siska menambahi dengan memainkan lidahnya dibatang dan kepala kontolnya, Dadang semakin mempercepat gerakan maju mundurnya, kontolnya berdenyut kencang, puncak kenikmatannya hampir ia rengkuh, Siska yang merasakan kontol Dadang mulai berdenyut menambahi aksinya dengan mulai mengelus-ngelus biji peler Dadang, akibatnya tak lama berselang Dadang mendengus keras,
Uugghhh..aaahhhaakku..keluargila..sepongan Tante, gak ada duanyauuughh..oohh enak..sekali,Tannteeesambut pejuhkuuuu,Dadang mengerang keenakan, menikmati terengkuhnya puncak birahinya, kontolnya menyemburkan sperma didalam mulut Siska.
Dadang menekan dalam-dalam kontolnya dimulut Siska, kontolnya mengejut-ngejut saat menyemburkan spermanya, Ccreeeetttcccreeetttccreetttccreeettt. Siska merasakan cairan hangat menyembur di tenggorokannya, Siskapun tambah gelagapan dibuatnya, Siskapun tersedak karena jejalan kontol Dadang dan sperma Dadang di tenggorokkannya, tapi ia tidak dapat melakukan apa-apa selain dengan terpaksa menelan semua sperma yang keluar dari kontol Dadang,
Uuhhuukk..uuhuuukkggleeekkhhmmpp.aaagghhhglle ekkuuhuukkuuhuukk, Siska tersedak dan terpaksa menelan sperma Dadang.
Dan saat Siska sedang tersedak itu Dewi juga mengalami hal yang serupa, Dewi tersedak akibat sperma dan kontol Hadi, muka Siska dan Dewi bersemu merah, akibat kesulitannya mereka untuk bernafas, tapi ada sensasi aneh yang mereka rasakan saat itu.
Nanang memagut bibir ranum Rina dengan penuh nafsu lidahnya menjulur masuk didalam rongga mulut Rina, menari-nari dengan lincahnya, dibalas oleh Rina juga dengan birahi yang tinggi, mereka berpagutan dengan liar seolah takut tidak ada hari esok untuk menikmati sensasi seks, lidah mereka bertautan.
Desahan dan lenguhan Rina mulai terdengar, ini semua akibat permainan Hilman ditoketnya, Hilman dengan asyiknya meremas-remas kedua payudara Rina dengan penuh nafsu, mulutnya menyedot-nyedot kedua payudara itu bergantian kiri dan kanan, kedua putingnyapun tidak luput dari sedotan dan gigitan lembut Hilman.
Ooohhssshhhhhhmmpppsssshh..hhmmppaaahhhooohh hmmmppsshh,Rina mendesah manja.
Feri yang melihat semua temannya sudah mulai sibuk dengan aksi mereka, iapun tidak mau ketinggalan, Feripun berjongkok diantara selangkangan Rina, kaki kanan Rina ia angkat dan ditaruh diatas sofa, sehingga vagina Rina terlihat dengan jelas dimatanya, belahan bibir vagina Rina terlihat dengan jelas didepan matanya, bulu-bulu hitam yang menghiasi selangkangan Rina tertata rapih membentuk segitiga hitam tepat diatas bibir vagina Rina, dengan penuh nafsu bibir vagina tersebut ia kuakkan sehingga kelentitnya yang masih tersembunyi mulai nampak sedikit, tanpa menunggu waktu lagi Feri mulai menyeruput kelentit Rina kuat-kuat seperti orang yang sedang menyeruput kopi, akibatnya Rina melenguh panjang menerima hisapan kuat itu.
Oooogghhhssshhhhhmmmppaaahhhoooohhheenakk.. terusooohh..ssshhmm.. hhmmppp,Rina melenguh sambil mulutnya membalas pagutan Nanang.
Seperti Siska yang sedang kelabakan diserang tiga lelaki sekaligus, Rina juga mengalami hal yang serupa, pengalaman yang belum pernah ia alami selama ini, pengalaman yang hanya ada dalam bayangannya saja saat ia melayani lelaki yang memelihara ia.
Feri semakin lincah memainkan lidah dan mulutnya di kelentit Rina, tangan Rina meremas-remas rambut Feri dan kadang-kadang menekan kepala Feri saat Feri sedang menghisap-hisap kelentitnya, tidak hanya mulut saja yang aktif tetapi tangan Feripun mulai beraksi, kedua jari tangan kanannya mulai ia selipkan masuk kedalam memek Rina, kemudian dikocok-kocoknya jari tangannya itu, memek Rina yang sudah basah semakin basah dibuatnya, tangan kiri Feripun ikut beraksi jari tengahnya mulai dimasukkan dalam lubang pantat Rina, jari tangan kirinya itu mulai mengocok-ngocok lubang pantat Rina seirama dengan gerakan jari tangan kanannya yang mengocok-ngocok memek Rina.
Hhhhmmmmpp..ssshh..aaahhhhmmppteruskocok..meme kku..oooghh..hhhmmmpp..shhhh aaah.ooogghhterusshhmmmpp, Rina merintih disela-sela pagutan Nanang, matanya terpejam menikmati sensasi permainan oral ketiga lelaki ini.
Permainan oral yang diterimanya kali ini adalah permainan oral yang pertama kalinya ia alami, sebelumnya belum pernah ia mendapatkan permainan oral seperti ini, terutama permainan Feri dikedua lubang bagian bawahnya. Gelombang birahinya menerpa sekujur tubuhnya tanpa henti, darahnya menggelegak mengalir dengan cepat, rintihannya tiada henti keluar dari mulutnya yang sedang berpagutan dengan Nanang, bersahutan dengan rintihan keempat temannya yang juga sedang menikmati serangan para lelaki itu.
Dari pertama Rina melangkahkan kaki keruangan ini, ia sudah sangat terangsang dengan pemandangan yang ia dapati, libido seksnya menuntut untuk dipuasi, memeknya basah dan gatal ingin merasakan sodokan-sodokan kontol.
Tubuh Rina terlihat bergetar hebat, kedua kakinya meregang-regang, pantatnya terlihat mengejut-ngejut mengikuti irama hisapan Feri dikelentitnya dan seolah menyambut sodokan-sodokan jari-jari tangan Feri di kedua lubangnya.
Oooogghhhmmppp..ssshh..aaahhkocok..terusooohhh …hhmmppsshhaahhh…nikmat enak hhmmpppaaahhhpuaskan..aku, Rina merintih-rintih menikmati permainan Feri di bawah.
Shh..aaahhgeli terus..jilati..akuaaahh..yach hisap tetekkuoougghgilaaaahhnikmat sekali.aawww..geli, Rina mendesah menikmati jilatan Nanang dileher dan telinganya serta menikmati hisapan Hilman dikedua payudaranya.
Kenikmatan yang dirasakan oleh Rina sungguh luarbiasa dan belum pernah ia alami selama ini, batinnya berkata ini baru dengan mulut dan jari mereka saja sudah nikmat begini apalagi kalau dengan kontol-kontol mereka yang berukuran lebih panjang dan besar dari lelaki yang memeliharanya, desahan dan rintihannya terus terdengar, berbarengan dengan suara tersedaknya Siska dan Dewi, sungguh kontras didengar suara mereka bertiga, tak lama berselang Rina melenguh panjang, kakinya bergetar hebat kedua tangannya meremas-remas rambut Feri dan menekan kepala Feri seolah Rina ingin Feri untuk menelan kelentit dan memeknya, pantatnya mengejut-ngejut, gelombang birahi yang menerpanya tidak dapat ia bendung lagi, puncak kenikmatannya berhasil ia rengkuh, kepalanya terdongak kebelakang dengan mata terpejam menikmati detik-detik pencapaian puncak kenikmatannya, sssrrrrr..ssrrr .sssssrrrrsssrrrr.sssssrrr.vaginanya menyemburkan lahar kenikmatannya menyirami tangan Feri dan mulut Feri yang disambut dengan hisapan-hisapan kuat.
Oooooohh.aaaku..keluaraaaaagghhsshhhaahhhooh h..nikmat..sekali.eenaakkk ooogghh..sshhaahhaaakku puas.ssekalli, Rina melenguh panjang. Menyambut puncak kenikmatan yang berhasil ia rengkuh.
Nanang menciumi pipi, leher dan telinga Rina dengan lembut, hal yang sama dilakukan oleh Hilman yang menciumi kedua tetek Rina juga dengan lembut dan Feri yang beraksi dibawah melakukan jilatan-jilatan di bibir vagina dan kelentit Rina serta jari-jari tangannya masih tetap keluar masuk di lubang vagina dan pantat Rina tetapi dengan perlahan-lahan, semuanya aksi mereka itu semakin menambah sensasi nikmat Rina, disaat yang bersamaan lenguhan Rina disahuti oleh erangan Hadi dan Dadang yang sama-sama meraih puncak kenikmatannya, mereka bertiga hampir bersamaan menaklukkan puncak kenikmatan mereka.
*****
Doni, Roni dan Parmin yang sedang menggarap Nita, dan juga Dedi, Anto serta Udin yang asyik mengerjai Hani, semakin bersemangat mengeluar masukkan batang kemaluan mereka di ketiga lubang Nita dan Hani, apalagi Doni sambil asyik mengembat lubang pantat Nita ia melihat pemandangan ketiga grup yang baru saja bergabung dan sedang memulai acara mereka, Dedi juga menikmati pemandangan itu, mereka berdua seolah menonton film BF tapi yang ini adalah siaran langsung, gerakan tangan mereka semakin bertambah semangat, tubuh Nita dan Hani semakin cepat maju mundur, akibatnya batang-batang kemaluan mereka semakin cepat keluar masuk di lubang senggama Hani dan Nita.
Hani dan Nita semakin mendesah dan merintih-rintih, kemaluan mereka semakin basah oleh sodokan-sodokan batang-batang perkasa itu, keringat mereka semakin banyak mengalir keluar bercampur baur dengan keringat para lelaki itu, sodokan-sodokan yang kuat dan dalam disertai hisapan-hisapan penuh nafsu dikedua payudara mereka membuat bertambahnya sensasi nikmat mereka, suara desahan dan rintihan mereka bersahutan dengan suara dari kelompok Dewi, suasana ruangan itu semakin ramai dengan suara desahan dan rintihan yang saling bersahutan dan bercampur aduk dengan suara kecipak kemaluan mereka yang beradu dan suara kecipak tubuh mereka yang sudah berkeringat itu beradu.
Mereka berdelapan seolah sedang berlomba dengan grup Dewi untuk mencapai titik akhir dari persetubuhan mereka, terlihat batang-batang kemaluan mereka mengkilat terkena sinar lampu karena telah dibasahi oleh cairan pelicin mereka.
Gerakan masuk keluar batang-batang kemaluan mereka sungguh teratur dan sangat kompak, dan juga menimbulkan suara yang merangsang bagi yang mendengar.
*****
Dewi yang menyaksikan Doni cs yang begitu gencarnya mengerjai Nita dan Hani, juga ikut terangsang, Dewi semakin bersemangat memaju mundurkan pantatnya, batang-batang kemaluan Hendra dan Edwin bergerak keluar masuk dengan cepat seirama dengan gerakan maju mundur pantat Dewi.
Sementara Siska yang sedang dientot memeknya oleh kontol Gito juga semakin bernafsu melihat pemandangan grup Doni itu, kedua kakinya ia lingkarkan kepinggang Gito, saat Gito mendorong maju kontolnya Siska juga menekankan kakiknya sehingga batang kemaluan Gito melesak lebih dalam sehingga ujung kepala kontolnya menyentuh dinding rahim Siska.
Sementara Acep menghampiri Dewi yang sedang dientot oleh Hendra dan Edwin, iapun berdiri disamping Dewi dan menyodorkan kontolnya kemulut Dewi yang segera disambut oleh Dewi, tangan Acep sendiri mulai beraksi meremas-remas payudara Dewi yang sedang berguncang.
Rina yang saat itu baru saja tuntas mencapai puncak kenikmatannya mulai terangsang kembali, dan ia memohon kepada Feri cs untuk segera mengentot lubang memeknya, kemudian Feri berdiri dan menggendong Rina, dipeganginya pantat Rina, sambil jarinya membuka lubang memek Rina dan diarahkan kebatang kemaluannya, sleepppkepala kontolnya terjepit lubang vagina Rina, dan bllleeessss.dengan sekali hentakan kuat Feri menurunkan pantat Rina sehingga batang kemaluannya menerobos dengan kuat dan akhirnya terbenam seluruhnya didalam lubang vagina Rina, Rina mengerang saat merasakan sodokan kuat batang kemaluan Feri di memeknya.
Uuuughhh..kontolmu besar sekalioooohh robek memekku.tapi enaakkaahhh, Rina mengerang.
Nanang kemudian beralih kebelakang Rina dan mulai mengarahkan kontolnya kelubang pantat Rina, sleeepppkepala kontolnya mulai menerobos masuk dilubang pantat Rina, dan bbleeessss.dengan sekali sentakan kuat Nanang mendorong keatas kontolnya, batang kemaluannya hanya dapat masuk sedikit saja karena sempitnya lubang pantat Rina dan Rina sendiri menjerit dibuatnya,
Aaieeesaakiitttaaagghh..pelaannoooohhhpantatk u sakit sekali,jerit Rina kesakitan.
Uuugghhsempit sekali.,Nanang mendengus, sambil mendorong lagi batang kemaluannya,
Bleesss.. kontolnya masuk sedikit, bleess lagi hanya sedikit saja yang dapat masuk, bleesss.. Nanang menekan lagi, bleess. Perlahan batang kemaluannya sudah masuk setengahnya. Dan Nanang mencoba lagi dengan sekali sentakan kuat ia menekan keatas sementara tangannya yang memegangi pinggang Rina menekan tubuh Rina kebawah, Bleesssss kontol Nanang tenggelam didalam lubang pantat Rina begitupula dengan kontol Feri yang semakin terbenam kedalam memek Rina.
Uuughhhhhssshhhaahhsakiiitt.tapii..enakkoooh hentot..aku..puaskan lagi aku.., Rina merintih keenakan dan kesakitan, kedua tangannya memeluk leher Feri.
Feri dan Nanang kemudian bekerja sama menahan beban tubuh Rina dengan kedua tangan mereka dan mulai menaik turunkan tubuh Rina, terlihat batang kemaluan Nanang dan Feri keluar masuk dikedua lubang Rina seperti piston mesin yang sedang bergerak.
*****
Gito dengan penuh semangat memompa batang kemaluannya didalam vagina Siska, ia berpacu dengan gelombang birahi yang menerpanya, Siska dibuatnya merintih-rintih keenakan akibat gocekan-gocekan kontolnya, kemaluannya bergerak keluar masuk diiringi alunan suara kecipak beradunya kemaluan mereka, dengusan Gito bersahutan dengan erangan Siska.
Setiap mendorong batang kemaluannya Gito menekan kuat-kuat sehingga ujung kepala kontolnya mengenai dinding rahim Siska, Siska dibuat semakin keenakan akibatnya, ditambah dengan gesekan bulu-bulu kemaluan Gito yang menggelitik kelentitnya setiap Gito menekan dalam-dalam batang kemaluannya itu.
Uugghh..memekmu enak sekalii, bu. Jepitannya erat sekali dibatang kontolkuooohh.. nikmat betul ngentot ibu ini..,dengus Gito sambil terus menggenjot Siska.
Ssshh..aahsssh..aaahhhenak..terustekan yang dalam..aahh..sshhyang kuat terus. Entot aku..puaskkann..akueeenaakniikmatnyaa..aaahh..ss hhh..,rintih Siska keenakan.
Sodokan Gito semakin lama semakin dalam dan kuat, gerakan tubuhnya mulai tidak beraturan, dengusan penuh nafsu Gito semakin terdengar, dan plop Gito mencabut keluar batangnya dari dalam cengkraman memek Siska, Siska merasa hampa saat Gito mencabut batang kemaluannya, dengan gerakan cepat Gito beranjak kehadapan wajah Siska dan mengasongkan kontolnya sambil mengocoknya, dan creeetttccreetttccreeetttccreeettkontol Gito menyemburkan sperma diwajah Siska, tubuh Gito meregang merasakan puncak kenikmatan yang berhasil ia rengkuh,
Ooohh..aku keluar.ooohsambut pejuhku, Bu. Ooohh hisap kontolku iniooohh,Gito mendengus saat merasakan terjangan pejuhnya yang keluar dari batang kemaluannya itu.
Hhhmmmppssslrrrpppsssslrrphhmmmppaaahhhkamu curang aaku..belum puas kamu keluar duluanaaahhhssslrpphhmmpp.., Siska mendesah agak kecewa karena Gito muncrat duluan, sementara nafsu birahinya belum terlampiaskan.
Hilman yang saat itu tidak kebagian menggarap tubuh Rina, melihat Gito yang sedang meregang menikmati puncak birahinya, kemudian mendekati Siska dan mulai mengarahkan batang kemaluannya ke vagina Siska, ssleepppkepala kontolnya ia selipkan dilubang memek Siska yang sangat basah, dan bleesssss..dengan hentakan kuat Himan mendorong masuk batang kemaluannya kedalam lobang senggama Siska, kontolnya dengan mudah menerobos masuk memek Siska, Siska kaget dengan sodokan langsung Hilman tapi Siska menyukainya karena kali ia nafsu birahinya pasti dapat terpuaskan.
Sambil mengulum-ngulum kontol Gito yang mulai menyusut dan menghisap-hisap sisa sperma di kontol Gito, Siska mulai merasakan kontol Hilman keluar masuk dimemeknya. Kenikmatannya yang tadi sempat terhenti karena Gito meraih puncak kenikmatannya mulai dirasakannya lagi, sodokan-sodokan Hilman didalam lubang kemaluannya diimbanginya dengan putaran pantatnya, saat Hilman mendorong maju kontolnya Siska memutar naik pantatnya dan saat Hilman menarik kontolnya Siska memutar turun pantatnya, akibatnya Hilman merasakan kontolnya seperti dipilin-pilin oleh memek Siska. Dengusan Hilman dan rintihan Siska mulai ikut meramaikan suasana ruangan itu.
Gerakan Doni yang sedang menyodok-nyodokkan batang kemaluannya didalam lubang pantat Nita semakin bertambah gencar, akibatnya tubuh Nitapun maju mundur dengan cepat, kontol Roni yang sedalam cengkraman memek Nitapun ikut keluar masuk dengan cepat, sementara batang kemaluan Parmin dengan sendirinya keluar masuk mulut Nita seirama dengan gerakan maju mundur tubuh Nita, kedua payudara Nita berguncang maju mundur menerpa wajah Roni, Roni menyambut dengan mulutnya dan menghisap-hisap payudara Nita bergantian.
Hhhmmmpp.sssllrrppphmmmpppssslrrpppsssshhhhh mmppp..aaaahh..sslrrpp aahh hhmmpp..ssslrrppssshhh.hhmmmpppsslrrppp,deng usan Nita terdengar disela-sela kesibukannya menyepong batang kemaluan Parmin.
Uughhhnikmat terus emot kon*olkuaaahhuuggghh.aahhh..,Parmin melenguh menikmati sepongan Nita.
Hhhhmmpp.ssslrrppphhmmssslrppooohhh..ssslrrpp. .hhmmppaaahhhhhhmmpp,Roni menggumam sambil terus menghisap-hisap tetek Nita.
Ooohh..tante.enak betul ngentot tanteaaahh nikmat.ooohh,Doni mengerang keenakan sambil terus mempercepat gerakannya.
Ooohhterusentotakuuuoohhsshhhhhmmmppp.aaah henakknikmat. ooohhh .yang dalamyang kuathhmmppp sslrppp.terus puaskan aku.ooohh..hhmmppp..ssllrpp sshhh..aahhhhmmpp..sslrrpp,desahan Nita terus terdengar disela-sela kesibukannya menyepong kon**l Parmin.
Selang tak lama tubuh mereka berempat bergetar dengan hebat, tubuh mereka meregang, puncak kenikmatan yang dinanti-nantikan oleh mereka akhirnya datang juga, tubuh mereka kelojotan, gerakan tubuh mereka semakin tidak beraturan, hampir secara bersamaan mereka mengerang, kemaluan merekapun hampir berbarengan memuntahkan lahar kenikmatan mereka.
Ccreeeettt..c.creeetttccreeett..ssrrrsssrrr..ccr eeettt..creettt..creett..ssrrr..ssrrr ketiga lubang Nita dipenuhi oleh pejuh yang menyembur keluar dari batang-batang kemaluan Doni, Roni dan Parmin, Roni merasakan hangatnya lahar kenikmatan Nita menyirami batang kemaluannya, Roni merasakan denyutan kuat dinding vagina Nita seolah meremas-remas batang kemaluannya, lubang pantat Nitapun ikut mengempot kuat saat Nita mencapai klimaksnya itu, Doni merasakan batang kemaluannya seolah dipijat-pijat oleh lubang pantat Nita, sementara Parmin menikmati sedotan kuat dibatang kemaluannya karena saat Nita sedang merengkuh puncak kenikmatannya itu Nita menyedot kuat-kuat batang kemaluan Parmin.
Uuggghhh.gillaa..sedotannyaaaaku aaahhhnikmat sekali,Parmin mendengus saat merasakan batang kemaluannya yang saat itu sedang memuntahkan cairan sperma disedot kuat-kuat oleh Nita, air pejuhnya langsung masuk dan ditelan oleh Nita.
Akku keluar..ooohhnikmat betul.enak..Tante..enakooohhpantatmuini oohh,Doni mengerang keenakan merasakan empotan lubang pantat Nita.
Akku juga..oohbatang kontolku seperti diremas-remasaahh..oohh..,Roni melenguh matanya merem melek menikmati pijatan-pijatan dinding vagina Nita di batang kemaluannya.
Hhhmmppglleekk..ssllrrpppgleeekkssllrrpppaaah hnikmatsslrrpp..gleekkoohh. aku keluarpuas akussslrrpp..gleekkkssslrrppp..gleekk..aahhkont ol-kontol kalian betul betul hebat..ooohhnikmat sekali,Nita merintih keenakan ditengah kesibukannya menghisap pejuh Parmin.
Suara erangan dan rintihan mereka berempat hampir bersamaan dengan erangan Gito yang baru saja mencapai puncak kenikmatannya juga, saat Gito terkapar kelelahan dan sedang menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja dicapainya, keempat orang ini juga sama-sama menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja mereka rengkuh.
*****
Uuughhaaahhhssshhh..hhhmmppssslrpphhhmmppp..s sslrrpp..aahh..sshh..oouuhh. hhmmppp..sslrrppp..hhhmmpp..sslllrppp..aaahhhenak terus entot aku..buat aku puas. Oohh hhmmpp..sslrpppsshhh,Hani merintih-rintih keenakan sambil mulutnya sibuk mengulum-ngulum batang kemaluan Udin.
Uugghhkalian betul-betul jantanoohh..ini yang aku butuhkan selama inissshhh..aahhh hmmmppp..ssslrpppaaahhhmmmppslllrpppnikmatnya enak sekalliiihmmpp..sllrpppp aaaahhssshhh.hmmpppslrrrppp, tak hentinya Hani merintih-rintih keenakan menikmati genjotan batang-batang kemaluan Dedi dan Anto.
Dedi dan Anto bekerja sama dengan baik saat mereka mengeluar masukkan batang kemaluan mereka, saat mereka mendorong maju batang mereka, merekapun menekannya dalam-dalam, sehingga dinding rahim Hani tersentuh oleh ujung kepala kontol Anto.
Sementara itu Udin yang sedang menikmati permainan mulut Hanipun merem melek menikmati sedotan-sedotan kuat Hani, pipi Hani menjadi kempot saat ia menyedot kuat-kuat itu, tubuh Udin menggigil keenakan dibuatnya.
Uughh..gila sedotannya.enak..aahhhterus sedot Bu, terusbuat aku muncratooohh. Aaahhh.nikmat betul ., Udin mengerang keenakan.
Lubang pantatnya sempit banget bihooohhh.enak betulooohh.Tantteeeenak..betul.. ngentot anusmu . Aaahhhsedaapp,Dedi mengerang juga.
Tanteeememekmu..aaahhhhmpppsslrppptetekmumas ih mengkaloouughhsslrpp. Sempit bener memekmu,Antopun ikut mengerang merasakan jepitan yang ketat dibatang kemaluannya.
Ooohhh.hhmmmpppslrrppp..gleekkssslllrppp..sssh hhaaaghhhoouughhkon***-***tol kalian juga enaaaaakk.besaaarrpuaskan akuooohhhhmmppsllrppp.entot aku.yang kuat hhmpppssslrrrpppssshhh..aaahhhtekan yang dalam.ooohh..hmmmppsslrrppp enak,Hani semakin merintih-rintih.
Tambah cepat sodokan kaliaanooughhhmmpp..sslrpphmmpppslrrpppsshhaa ahhh aku tidak tahan lagiooohhsssshhhaaahhhhhmmmpppaaku mau kelluaarooohhh.yang cepatoooghhyang dalam.uuughhsshhhaaahhentot..terus.. aakkuuoooghhenaakkhhmpppsslrrrppssshhsslrppp sssshh.., rintihan Hani semakin menjadi-jadi.
Dedi dan Anto menambah cepat gerakan keluar masuk batang-batang kemaluan mereka sesuai dengan permintaan Hani, dan mereka juga merasakan hal yang sama dengan Hani, puncak kenikmatan mereka sudah diambang pintu, Udinpun merasakan hal yang sama, dengan penuh nafsu Udin mulai mencecar mulut Hani dengan cepat, kedua tangannya memegangi kepala Hani, Hani dibuat gelagapan oleh jejalan batang kemaluan Udin dimulutnya, batang kemaluan Udin semakin dalam masuk dimulutnya, setiap Udin mendorong maju batang kemaluannya anak tekak dan tenggorokan Hani tersentuh oleh batang kemaluan Udin.
Dan hampir bersamaan lahar kenikmatan mereka menyembur dengan kuat, creeeettt.creeettt ssrrrrrccreettt..ccreettcrettt..sssrrr.sssrrrc creeettt..ccrreeettt
Oooohhhaaaku keluaarr,pekik mereka berempat kompak, hampir bersamaan dengan pekikan Gito dan Doni cs, yang sama-sama berhasil merengkuh puncak kenikmatan mereka.
Anto, Dedi dan Udin menekan dalam-dalam batang kemaluan mereka di lubang-lubang senggama Hani, tubuh mereka meregang dan mengejut-ngejut seirama dengan berdenyutnya batang kemaluan mereka saat menyemprotkan lahar kenikmatannya, Hani menggelepar menyambut puncak kenikmatan yang berhasil ia raih, pantatnya mengejut-ngejut, vaginanya berdenyut-denyut kuat sambil memuntahkan lahar kenikmatannya dan membasahi lubang memek dan batang kemaluan Anto.
Uuuugghhh..uuhuukkgleeek.uuughhh..uuhuukkgleee kkhhmmpppsslrrpppggleekk ssslrppphhmmmpppaaahhoooohhh., Hani tersedak saat kemaluan Udin menyemprotkan air pejuhnya, pejuh Udin langsung masuk tenggorokan, Hani menelan pejuh Udin yang menerobos ditenggorokannya.
Akhirnya mereka berempat juga terkapar kecapaian menyusul Gito dan Doni cs yang baru saja terkapar juga, wajah puas terukir diwajah mereka.
*****
Vagina Siska yang semakin basah mempermudah keluar masuk batang kemaluan Hilman, Hilman dengan bertubi-tubi menyodokkan penisnya dimemek Siska, Siska mendesah-desah keenakan, Siska melenguh tubuhnya melenting matanya terbelalak saat ujung kepala penis Hilman menyentuh dinding rahimnya.
Ouugghhsshhh..aaahhssshhhaahhh..hhmm..aaahh..s sshhenak..terusyang dalam..yang kuatooohhpuaskan akuyang cepataah..sshhaaahh.,rintihan Siska keluar terus menerus dari mulutnya saat menerima sodokan-sodokan penis Hilman.
Memekmu juga enaaakTanteuuugghhh..aaahh.nikmatnya ngentot Tanteaaaghhh, Hilman mengerang sambil terus mengeluar masukkan batang kemaluannya.
Rintihan Siska yang terus menerus disahuti oleh rintihan Rina yang sedang dipompa oleh Feri dan Nanang,
Ouughhenaknya.terus pompa aku..entot aku..puaskan..aku lagiiaagghh..ssshhh..aahhh .kalian hebat nikmatnya dientot seperti ini..tambah cepattambah dalaammhmmm..ahhh.. sshhh..aagghhoooghh., rintih Rina.
Tubuh Rina terlihat naik turun, kedua batang kemaluan kepunyaan Nanang dan Feri keluar masuk dengan cepat, tangan Feri menahan beban tubuh Rina dipantat sementara tangan Nanang menahannya dipinggang Rina, kerja sama Feri dan Nanang saat mengangkat dan menurunkan tubuh Rina betul-betul kompak.
Dewi pun tidak mau kalah dengan kedua temannya yang merintih-rintih keenakan akibat sodokan penis dilubang mereka, Dewi yang saat itu sedang menerima sodokan-sodokan Hendra di vaginanya dan Edwin di lubang pantatnya ikutan merintih meramaikan suasana yang semakin menghangat, suara rintihan Dewi sedikit berbeda dengan kedua temannya itu karena mulutnya sedang asyik menyepong penis Acep,
Hhhmmppp..sslrrpppaaahhsshhhaahhhhmmppp..ssll lrrpppssslrppp..hhhmppp..oohhh entotaku..tekanaaaahh..yang dalamhhmmpp..sslrpppteruss.hhmppaahh..sshhh. yang kuatuuhuukkuuhuukk..hhmmpp..slrpppsshhh..aahh, suara rintihan Dewi bercampur dengan suara sedotan-sedotannya dipenis Acep kadang-kadang suara tersedaknya terdengar saat penis Acep masuk terlalu dalam didalam mulutnya sehingga menyentuh anak tekaknya dan dinding tenggorokkannya.
Saat ketiga grup ini sedang asyiknya memacu birahi mereka untuk segera mencapai puncaknya, ketiga grup ini mendengar pekikan nikmat dari Gito, kemudian disambung oleh suara jeritan puas dari kelompok Doni dan kelompok Dedi, nampaknya Gito, Doni dan kelompoknya serta Dedi dan grupnya telah berhasil terlebih dahulu mencapai titik puncak pendakian kenikmatan mereka.
Ketiga grup yang masih asyik dengan pergulatan mereka ini semakin mempercepat gerakan-gerakan mereka, mereka berlomba untuk mencapai puncak kenikmatannya masing-masing, nafas mereka semakin memburu, birahi mereka semakin menggelegak, keringat mereka semakin deras keluar dari tubuh mereka, desahan dan rintihan mereka terus menerus terdengar.
Hilman semakin menggebu menggenjot penisnya keluar masuk dimemek Siska, Siska mengimbangi dengan putaran-putaran erotis pantatnya, Hilman menekan Siska memutar keatas, Hilman menarik Siska memutar kebawah, Hilman merasakan batang penisnya seperti dipilin-pilin, Hilmanpun melenguh keenakan bersahutan dengan rintihan nikmat Siska,
Uuggghhpenisku..seperti.dipilin-pilin..ooohh..terus..Tante..enak..sekalinikmatgo yangan pantatmupersis goyangan Inuloouughh..terus..tanteterus..putar..goyangaa hhhh, Hilman melenguh.
Kooontoolmmujugaaoooghhh.enaakterus..tekan yang dalamyang kuaat..agghh enak.nikmaaatyang cepat.puaskkaan. aku,Siska merintih-rintih keenakan.
*****
Feri dan Nanangpun mempercepat gerakan tangan mereka yang menaik turunkan tubuh Rina, gerakan penis mereka semakin cepat keluar masuk dilubang vagina dan pantat Rina, secepat gerakan naik turun tubuh Rina, Rina mendesah-desah menikmati sodokan-sodokan dua batang penis, Feri dan Nanangpun melenguh keenakan merasakan jepitan kuat di penis mereka.
Oohhhhenaakkaaghh..terus..terusyang cepatyang dalamterus..ooohh..enak sekali dientot kaliannoooghhaaagghhkkooontooll..kaliann nikmaat..aaghhsshhh..aaahhh oohhh,Rina mendesah keenakan.
Ooohh.Tante memekmu jugaaa..enakk.oohhh,Feri melenguh.
Iyaah..Bupantatmu juga sempit sekaliiooohhnikmat,Nanang melenguh.
*****
Aaaaghhh.terussssstekaaannhmmppp..sslrrpppkko ontooll..kkaaaliann..hhmmpp..sslrrpp
aaaaghh..sshhhhhmmpppyang dalam..uuhuukkuuhuukkk..nikmat.aaghh..ssshh..ooh h hmmmmpppsllrppp,Dewipun ikut mengerang-erang keenakan sambil tersedak-sedak saat penis Acep menyentuh anak tekak dan tenggorokannya.
Tante.Ooohhh..ssedot punyakuuu..aaahhh..nikmat sekali seponganmuTantehebat..aahhh .terus Tantee.,..terusss..sedot yang kuattthhmm..aahhh,Acep mengerang-erang keenakan.
Hendra sambil menikmati penisnya yang sedang keluar masuk di memek Dewi sibuk dengan kedua payudara Dewi yang berguncang dihadapan matanya, mulutnya bergiliran menghisap dan menjilati kedua putingnya bergiliran kiri dan kanan, tangannya aktif meremas-remas kedua payudara itu, membuat kenikmatan Dewi semakin bertambah, Edwin dengan gencarnya menyodok-nyodokkan penisnya dilubang pantat Dewi, kedua tangannya ikut membantu gerakan maju mundurnya dengan berpegangan pada pinggang Dewi, saat ia menekan masuk penisnya tangannya menarik kuat pinggang Dewi sehingga penisnya melesak masuk lebih dalam lagi dilubang pantat Dewi, bukan hanya penisnya saja yang masuk lebih dalam tetapi penis Hendrapun menyeruak masuk lebih dalam sampai ujung kepala penis Hendra menyentuh dinding rahim Dewi dengan kuat, tatkala Edwin menarik mundur penisnya tangannya mendorong maju tubuh Dewi, begitu seterusnya lama-lama gerakannya semakin bertambah cepat.
*****
Gerakan tubuh Hilman semakin tidak beraturan, tubuhnya dan tubuh Siska mulai bergetar, kaki Siska mulai mengait dibelakang pinggang Hilman, terlihat kaki Siska mulai meregang, pantatnya terangkat, tubuhnya melenting, matanya terpejam, dari mulutnya terdengar desahan-desahan, dan
Sssssrrrrssrrrrssrrr vagina Siska menyemburkan lahar kenikmatannya membasahi penis Hilman.
Ooogghhhakuu..keluarr.nikmatt..ooghh..ssshh..aa hhh..enaak.koontollmubetuul..betull maaanttappaaghh..sshhh..aahhoooohhh.tekan yang ddaaalllaammm.,Siska mengerang menyambut puncak birahinya yang berhasil ia rengkuh.
Hilman semakin mempercepat gerakannya, dan kemudian Hilman menekan penisnya dalam-dalam dilubang memek Siska, penisnya mengejut-ngejut menyemburkan spermanya di lubang senggama Siska,
Creetttcreett..creett Siska merasakan dinding rahimnya hangat oleh semprotan sperma Hilman.
AaahhhTantee..aku juga keluarmemekmmu betull enak..aaaghhh,Hilman mengerang.
*****
Saat Siska dan Hilman saling menyemburkan lahar kenikmatan mereka, Rina melenguh panjang,
Oouughhh.aaakukeluuaaarr.aaaachhh..nikmatnyad ieentoot..kaliannaaahhh..sshhh ooohhhaaaaaahhhh, Rina melenguh, puncak kenikmatannya berhasil ia raih, tubuhnya bergetar hebat, pahanya terlihat mengejang, pantatnya mengejut-ngejut saat vaginanya menyemburkan lahar kenikmatannya.
Sssssrrrr..ssrrrr..ssssrrr.vaginanya semakin bertambah basah akibat semburan cairan kepuasan Rina.
Hampir bersamaan Feri dan Nanangpun mencapai puncak birahi mereka, mereka menurunkan tubuh Rina kebawah menyambut sodokan penis mereka, sehingga penis mereka menghujam dalam-dalam dilubang memek dan pantat Rina, penis mereka berbarengan mengejut-ngejut mengeluarkan pejuhnya.
Creeettt..ccreeetttcreetttRina merasakan hangatnya pejuh mereka berdua menyirami kedua lubangnya.
Ooohhhaaku juga keluar .Tanteeenaakkknikmatnyamemekmu inii,erang Feri.
Akku juga kkeeluaraaaghhaaahhhoohhhBu.ooohhh..,Nanang mengerang hampir bersamaan dengan erangan Feri.
*****
Mendengar erangan kepuasan kedua temannya membuat Dewi semakin ingin cepat-cepat menuntaskan hasrat birahinya, tubuhnya dimaju mundurkan lebih cepat, sedotan-sedotannya semakin menggila dipenis Acep, Acep yang mendapat serangan itu menjadi kelabakan, penisnya mulai mengejut-ngejut..dan creettt..creett..creett..
Tanteee..aku keluuaar..oohhgila sepongan Tanteaaahh..enak..betull, Acep mengerang, tubuhnya bergetar hebat, pantatnya ia tekan kedepan, penisnya melesak lebih dalam di mulut Dewi.
Uuhuukkuuhuukk.gleeekkuuhuukk..uuhukk..gleekk .sssslrpp..uuhuukkhmmpppgleeksslrrpp..hhmmppss lrrpp, Dewi tersedak-sedak akibat lesakan penis Acep yang menyentuh dinding tenggorokannya dan terjangan sperma Acep ditenggorokannya yang langsung masuk mengalir kedalam perutnya.
Gerakan Dewi terhenti sebentar saat ia sedang tersedak itu, tapi gerakan Edwin dan Hendra tidak berhenti, malahan mereka semakin meningkatkan akselarasi penis mereka dilubang memek dan pantat Dewi.
Setelah penis Acep tuntas meneteskan tetes terakhir spermanya, Dewi kembali mengikuti gerakan Edwin dan Hendra dengan memaju-mundurkan tubuhnya menyambut sodokan penis-penis mereka.
Tubuh mereka mulai bergetar dengan hebat, gerakan tubuh mereka mulai tidak beraturan, dan tiba-tiba dengan satu kali sentakan kuat Edwin menarik pantat Dewi kebelakang dan Edwin sendiri mendorong maju pantatnya, penisnya dan penis Hendra terbenam lebih dalam di lubang memek dan pantat Dewi.
Ccreeetttccreeetttccreeettsssrrrsssrrrsssrrr ccrreeettt..cccreettccreett.hampir bersamaan ketiga kemaluan mereka mengeluarkan lahar kenikmatannya.
Tubuh mereka mengejang dan meregang, mereka bertiga menggelepar menyambut kedatangan puncak kenikmatan mereka, suara erangan mereka bersahutan.
Ohhh.Tantee..aku keluaarnikmaatttnya..pantatmu ini..aaahh..ooohh..,Edwin mengerang.
Akuu juga Tanteee..aakuukeluarraaahhh..meemekmu..enaakTan tee,Hendra mengerang juga.
Shhh.aaaghhooohhhhkoontolll..kaliannbetulll hebattaaku ppuaass..sekali.dientott. olehkaliaanaaaghhssshhh..aahhh.ssshhh..aaahh. ,Dewipun merintih-rintih menikmati terjangan lahar kenikmatannya yang sedang muncrat.
*****
Pesta Ulang Tahun anaknya Doni berhasil Dewi rubah menjadi pesta seks yang tidak akan pernah dilupakan oleh dia ataupun teman-temannya, dan tentu juga yang pastinya tidak akan dilupakan oleh Doni beserta teman-temannya, dan sudah jelas pesta ini tidak akan dilupakan oleh Gito cs.
Pesta seks ini terus berlanjut sampai matahari bersinar dengan teriknya dan mereka semua telah kehabisan tenaga serta nafsu birahi mereka semua betul-betul telah terlampiaskan, entah berapa kali mereka semua mendapatkan puncak kenikmatan dari persetubuhan itu, tapi yang jelas para lelaki yang ada dipesta ini merasakan tubuh kelima wanita itu.

No comments:

Post a Comment

Sports

Business

Life & style

Games

Fashion

Technology