Saturday, June 29, 2019

Kisah Cinta "Cinta Ditolak Dukun Bertindak"

Kisah Cinta "Cinta Ditolak Dukun Bertindak"

Kisah Cinta "Cinta Ditolak Dukun Bertindak"


WINE4D  - Sebaiknya kita lepaskan saja”, kataku. Kedua temanku bukan dari negara kita, aku tidak pernah menanyakan kebangsaannya, karena komunitas kami melarang membedakan suku atau kebangsaan, namun kami lebih mementingkan kebersamaan sesama kepercayaan. Mereka bertubuh besar, dengan badan tegap dan berjenggot tebal, aku rasa mereka berasal dari Arab atau Turki atau negara lainnya.


Nama panggilan mereka Abdul dan Zet. Aku mengenal mereka dari sebuah web, web yang mengobarkan persatuan. Entah aku percaya atau tidak, aku bergabung awalnya hanya memanfaatkan mereka demi melampiaskan dendamku.

Namaku Soebandi, dari kecil aku sudah sangat membenci Jepang. Tujuan hidupku adalah ingin melihat negara itu kembali dibombardir seperti dahulu kala, ketika Nagasaki dan Hiroshima diserang bom nuklir.

Aku sudah membincangkan ini dengan komunitas kami. Mereka setuju, dan mengirim kami bertiga untuk melaksanakan misi kami di Jepang. Salah satu bagian kecil dari misi kami adalah menyiksa kaum di luar komunitas kami, tapi aku memanfaatkan mereka hanya untuk menyiksa orang Jepang.

Dendamku sebentar lagi tersalurkan. Bangsa kita yang pernah di jajah para jahanam itu akan segera aku balaskan.

Aku datang ke sini bersama istriku, Fatimah, dia tidak tahu menahu mengenai misiku di sini, yang dia tahu hanyalah aku bekerja sebagai instalir listrik. Fatimah gadis yang soleha, aku juga termasuk memanfaatkannya agar aku lebih mudah ke negeri ini tanpa dicurigai, Fatimah melanjutkan pendidikannya di sini.


Zet terlihat tidak sabar, gadis berparas cantik dengan kulit putih dan berambut hitam lurus panjang itu diikan dengan tangan menggantung ke atas. Zet menjilati wajahnya sambil membelai pahanya, pakaian di tubuhnya sudah sobek sebagian karena perbuatan Zet dan Abdul, sehingga menampakkan bra putih dan celana dalam putihnya yang terpampang jelas antara lubang sobekan pakaiannya.

Kami salah sasaran, gadis ini bukanlah gadis Jepang, kami memang teledor, tapi tak apalah, target kami memang menyiksa kaum di luar komunitas kami, hanya saja aku lebih tertuju pada orang Jepang.

Awalnya kami melihat gadis ini di dalam mall, ia dikerumuni banyak orang, beberapa bodyguard menjaganya, dan orang-orang yang mengerumuninya meminta tanda tangan dan foto bersama. Aku pikir dia adalah orang penting di Jepang, jadi aku memutuskan untuk mengajak Abdul dan Zet menculik gadis ini. Bokep Barat

Setelah kami selidiki, kami mendapatkan informasi mengenai hotel tempat dia menginap dan kapan adanya kelonggaran tanpa pengawalan bodyguard, kesalahan kami hanya tidak menyelidiki latar belakang gadis ini.



“Mei you a..!!”, teriak gadis cantik itu ketika diremas-remas bagian dadanya oleh Zet dan Abdul. Melihat itu aku pun mulai bernafsu. Aku sangat jijik dengan gadis Jepang, namun kali ini kami salah sasaran, gadis ini bukan gadis Jepang, melainkan artis dari Taiwan, aku tidak mengenalnya, maklum, aku jarang dengar berita, apalagi mengenai artis Asian, namun setelah dicek, gadis ini mirip dengan artis yang bernama Zhao Li Ying. Terlanjur sudah, apalagi Abdul dan Zet akan curiga kalau aku tidak  menyiksa gadis ini.

Sejenak aku masih memikirkan perasaan istriku, Fatimah. Ini tidak boleh diketahuinya, sebaiknya hanya menjadi rahasia antara aku dan komunitasku saja.

Gadis itu terus berteriak seperti meminta pertolongan atau meminta untuk dilepaskan, aku tidak mengerti bahasa mandarin. Pakaiannya sudah hampir habis terkoyak-koyak karena disobek Abdul dan Zet. Penisku pun mengeras melihat perlakuan itu. Aku belum pernah memperkosa wanita, seperti aku tidak bisa menahan nafsuku lagi.

Zet memanggilku mendekat, aku pun mengikuti perintahnya. Ditariknya bra bersama sisa-sisa baju artis itu hingga tersentak dan terlepas. Gadis cantik itu berteriak kesakitan, Zet lalu menampar pipinya agar gadis itu tidak berteriak lagi. Melihat perlakuan ini aku malah semakin bernafsu. Zet menunjuk ke arah susu gadis itu, artinya dia ingin aku menyicipinya. Gadis itu geleng-geleng sambil meneteskan air matanya.


Zet memintanya diam, dan menampar-nampar susunya yang putih itu. Abdul tidak menghiraukan aku, ia langsung melahap susu gadis itu yang sebelah kanan. Aku pun tidak mau ketinggalan, aku langsung saja melahap susu sebelah kirinya. Maknyoss, harum sekali, rasanya seperti menghisap putik bunga, semerbak aroma gadis ini semakin membuatku terangsang.

Abdul mulai bringas, ia menyedoti susu gadis itu dengan kuat hingga ditariknya dengan hisapan kuat. Gadis itu terus menangis. Sedangkan Zet sedang sibuk melepaskan sisa-sisa pakaian yang tertinggal di tubuh gadis ini.

Aku beruntung sekali, aku bisa menikmati gadis putih nan cantik seperti ini. Abdul mulai melepaskan hisapannya, dan segera ia melepakan semua pakaiannya. Seperti dia sudah tidak tahan ingin menikmati gadis ini. Gadis itu masih belum bisa menerima keadaan, ia masih berusaha meronta-ronta, walaupun ia tahu itu percuma, ikatan di tangannya cukup kuat, tubuh kecilnya tak akan mampu melawan.
 PREDIKSI TOGEL JITU  SEMUA PASARAN
Zet lalu berkata sesuatu pada Abdul, sepertinya mereka ingin aku yang duluan. Zet dan Abdul sudah telanjang bulat, aku lihat penis mereka begitu besar dan panjang, sial, aku akan minder kalau aku menunjukkan penisku.

Zet dan Abdul mengerti keadaanku, mereka pun memberikan ku giliran pertama padaku sebelum lubang vagina gadis ini membesar karena tusukan penis mereka. Sungguh pengertian, mereka kemudian hanya duduk sambil menunggu giliran mereka.

Aku sudah menanggalkan pakaianku, gadis ini terus memohon entah apa, sambil menangis mulutnya hanya komat-kamit. Aku lalu memeluknya, harum sekali, tak sabar aku ingin sekali menyetubuhinya. Sensasi yang luar biasa, yang mana berbeda sekali di mana dahulunya aku hanya menyiksa gadis Jepang, lalu ku biarkan temanku Satorman memperkosanya. Kini gejolak lain terasa, gadis ini bukan gadis Jepang, aku bisa menyiksanya melalui hasrat birahi ini.

Aku mulai menciumi bibirnya yang mungil, hingga ia tidak bisa komat-kamit lagi seperti tadi. Air mata nya terus berlinang, membuat aku semakin bersemangat. Lalu ku ciumi susunya, dua belah, kiri dan kanan, putingnya yang pink kemerahan sangat terlihat menyegarkan. Sesekali kuremas buah dadanya itu dengan kedua tanganku.


Aku mulai mengangkat kedua kakinya yang tidak terikat, ku buka lebar hingga ia tergantung hanya terbebani di tangannya. Ia berteriak kuat, antara kesakitan di tangan, juga ia takut aku memperkosanya. Zet dan Abdul tertawa di belakang sana memandangi tingkah laku gadis ini yang belum bisa menerima semua ini.

Kulihat selangkangannya yang ditumbuhi bulu-bulu cukup lebat. Tak sabar menunggu, aku pun mulai  mengarahkan penisku menuju lubang vaginanya. Gadis ini coba berontak karena ketakutan. Lalu ku sedot susu nya dengan kuat dan ku tampar-tampar agar ia berhenti memberontak.

Ku kaitkan kedua kakinya ke pahaku agar aku mudah menjebloskan penisku ke dalam vaginanya. Gadis ini masih terus menangis, namun ia sudah tak mampu melawan. Ia mungkin takut akan disakiti lagi.

Dalam beberapa saat, akhirnya penisku yang sudah mengeras sedari tadi berhasil kutusukkan ke vaginanya. “Aaaarrrrgggghhhhh!!!!!!!….”, teriaknya keras merasakan penisku menyobek dinding vaginanya. Air mata nya bercucuran lebih deras daripada yang tadi. Aku menikmatinya, “Ooh, inikah surga dunia yang selama ini tidak pernah kurasakan…”, pikirku dalam hati.

Aku mulai menggenjotnya perlahan.

Aku seorang yang taat, aku tidak pernah menyentuh rokok, minuman keras apalagi wanita. Kakek mengajariku untuk menjadi orang yang beriman. Namun kian hari aku kian terjerumus, mungkin karena komunitas ini, komunitas yang sedang aku manfaatkan hanya untuk membalaskan dendamku.

Aku juga tidak mengerti dengan pemikiranku, dendam leluhurku menjadi dendam turunan bagiku. Aku sangat-sangat tidak menyukai penjajah sialan itu. Aku telah rusak, aku mengorbankan imanku demi bergabung dalam komunitas aliran keras ini. Namun ini sudah menjadi keputusanku.

“Hiks hiks hiks…”, suara tangisan sang gadis terdengar cukup keras. Tubuhnya bergetar ketika kugenjot. Abdul dan Zet hanya memandangi aksiku. Mereka terlihat cukup sabar menunggu giliranku selesai.


Oh, sungguh luar biasa, ceplak ceplok terdengar, vagina gadis ini sangat basah sehingga membuat penisku bisa lebih mudah keluar masuk dan menghasilkan suara seperti memukul air. Gadis ini mulai lemas, ia tak mampu berteriak lagi, namun rintihannya masih jelas terdengar.


Beberapa saat kemudian ku rasakan gelora nafsuku memuncak, aku sepertinya akan berejakulasi. “Aaahhhhh…..”, desahku nikmat menyemprotkan spermaku ke dalam liang vagina gadis ini. Ia lalu menangis dan geleng-geleng, ia tidak bisa terima kalau vaginanya akan dipenuhi sperma orang yang tidak ia kenal.

Aku puas, penisku sudah merasakan nikmatnya, kupeluk tubuh harum ini lalu kuciumi bibirnya sambil meremas buah dadanya, kubisikkan, “Xie xie…”, hanya kata itu yang aku tahu, artinya terima kasih.

Zet dan Abdul pun bangkit, mereka mendekat setelah aku menarik penisku lepas dari vagina gadis ini. “Good job…”, kata Zet sambil menepuk pundakku. Lalu aku pun duduk beristirahat sambil melihat aksi Zet dan Abdul.

Mereka sangat bringas, sungguh brutal. Susu gadis itu ditampar-tampar hingga kemerahan. Aku jadi mengingat masa di mana aku dan Satorman menyiksa Naomi. Kala itu aku juga brutal, walaupun tidak memperkosa Naomi namun aku menyiksanya cukup keras. Amarahku muncul memang terhadap gadis Jepang.


Zet dan Abdul pun menampar pantat gadis itu, puting susunya ditarik dan diplintir keras, serta rambutnya dijambak-jambak sambil menampar pipi gadis itu. Terlihat menyedihkan, gadis itu terus menangis dan merintih kesakitan. Zet dan Abdul tidak peduli, mereka sangat menikmati penyiksaan itu.

“Fuck you!!!”, teriak Abdul karena gadis cantik itu masih coba meronta-ronta. Lalu dilayangkannya bogem mentah ke perut sang gadis malang itu dengan sekuat tenaga. Aku lihat gadis itu langsung muntah dan tak sadarkan diri. Abdul dan Zet sangat brutal, walaupun gadis itu sudah pingsan, mereka tetap saja menyiksanya, memukul-mukul dan menampar.

Zhao Li Ying, katanya artis papan atas di Taiwan, gadis ini sungguh mirip, dan aku sangat yakin ini adalah artis tersebut. Sungguh malang nasibnya bisa menjadi target salah sasaran kami.


Pemerkosaan dimulai dari Zet, awalnya Zet dan Abdul memainkan jari mereka di vagina gadis itu, ditusuk-tusuknya dengan jari mereka bergantian. Dari satu jari lalu menjadi dua jari, hingga lima jari, yang membuat gadis itu tersadar dari pingsannya dan berteriak kesakitan. Bokep Jepang

Gadis itu merintih kuat, tangisannya terus saja terdengar, Zet dan Abdul tidak memperdulikannya, tangan mereka terus menusuk bergiliran di vagina gadis itu. Kulihat air bercucuran dari vagina gadis itu, Zet dan Abdul seperti menyobek-nyobek vaginanya hingga berlubang besar.

Tubuh gadis itu penuh memar. Rambutnya sudah acak-acakan, namun posisinya masih terikat menggantung. Susu, pipi, dan pantatnya merah sekali, bahkan di sekitar vaginanya juga. Lalu Zet dan Abdul mulai bergiliran menyetubuhi gadis itu. Penis besar mereka melesap masuk ke vagina sang artis, mungkin hanya masuk setengah karena saking panjangnya penis mereka.
 PREDIKSI TOGEL JITU  SEMUA PASARAN

Gadis itu hanya bisa merintih kesakitan karena vaginanya dibobol benda besar seperti itu. Sekitar satu jam mereka baru bergiliran, stamina yang kuat, bahkan mereka masih tetap menyetubuhi gadis itu walaupun mereka sudah berejakulasi. Sedangkan aku saja masih harus tarik nafas dulu, apakah faktor aku kurang olahraga?

Beberapa jam kemudian setelah mereka puas memperkosa Zhao Li Ying, baik dari mulut, vagina maupun lubang anus, akhirnya mereka puas.

Kami mulai melepaskan ikatan gadis malang yang sudah pingsan ini. Zet dan Abdul membopongnya ke dalam mobil van, tanpa pakaian, gadis pingsan ini tetap bugil, lalu kami turunkan di sudut jalan yang cukup sepi.

Zet dan Abdul tertawa terbahak-bahak, mereka berencana akan melakukan aksi yang lebih luar biasa lagi dalam menyiksa para kaum di bawah naungan bendera komunitas kami.






No comments:

Post a Comment

Sports

Business

Life & style

Games

Fashion

Technology