Friday, September 20, 2019

Seks Hot Saat Mudik

Seks Hot Saat Mudik

Seks Hot Saat Mudik


Sejak berkeluarga dan bermukim di Jakarta aku tidak jarang kali sempatkan kembali mudik menengok orang tua di Yogyakarta masing-masing hari raya lebaran. Aku sangat suka mudik dengan mobil sendiri. Saat anak-anakku masih kecil aku menyupir sendiri hingga ke lokasi tinggal orang tua. Kemudian ketika anakku telah besar dan dewasa, merekalah yang bawa mobil.

Kalau kembali mudik aku sangat senang lewat jalur bagian selatan yang tidak begitu ramai dan jarang terdapat kemacetan. Dan yang sangat aku suka ialah saat aku melalui desa Redjo Legi menjelang masuk kota Purworejo. Disitu bermukim pamanku, yang aku biasa panggil Pak Ucok, dia adik sepupu bapakku. Aku paling akrab dengannya sebab anaknya yang seumur denganku indekost di rumahku. Kalau hari cuti aku sering disuruh pulang ke Redjo Legi cari belut. Depan rumahnya yang sampai kini masih adalahsawah yang terbentang tidak jarang kali ada belut guna kami tangkap dan goreng.

Nostalgia macam itulah yang menciptakan aku selalu hendak mengenang pulang masa kecilku dengan menyempatkan mampir kerumah Pak Ucok masing-masing aku kembali mudik. Dan terdapat yang tidak berubah di lokasi tinggal Pak Ucok semenjak aku kecil dulu, yakni rumahnya yang berdinding gedek kulit bambu itu. Indahnya gedek macam itu ialah fungsi sirkulasi udaranya paling bagus sebab gedeknya tersebut bercelah-celah dampak jalinan bambu yang tidak mungki dapat rapat benar.

Dan ketika pagi hari matahari bakal menembusi gedek tersebut sehingga panasnya lumayan untuk membangkitkan kami yang maunya masih bermalas-malas di amben, istilah setempat guna balai-balai yang tercipta dari bambu. Kondisi dan keadaan itulah pulalah yang semakin menciptakan aku tidak jarang kali mampir di lokasi tinggal Pak Ucok masing-masing aku kembali mudik. Dan walaupun ketika usianya telah lebih dari 50 tahun atau 20 tahun di atas saya, namun Pak Ucok tetap nampak gagah dan sehat.



Dua tahun yang kemudian Bu Ucok meninggal dunia sebab sakit sehingga sekarang Pak Ucok menjadi duda. Bagi menopang kegiatannya keseharian Pak Ucok ditolong pelayan kecil dari kampungnya untuk membasuh pakaiannya dan masak ala kadarnya. Apabila telah tidak terdapat lagi yang digarap dia kembali ke rumahnya yang tidak jauh dari lokasi tinggal Pak Ucok. Akhirnya Pak Ucok menjadi terbiasa hidup sendirian di rumahnya.

Sanak saudaranya yang menganjurkan untuk kawin lagi supaya ada wanita yang membuatkan kopi di pagi hari atau menjadi teman ketika bertandang ke sanak keluarga, namun Pak Ucok belum pun menemukan jodohnya yang cocok dengan kemauan hatinya. Walaupun pendidikannya lumayan tinggi, waktu tersebut sudah menyandang titel BA atau sarjana muda, kegiatannya keseharian dari dulu sampai kini ialah tani. Dia mengerjakan sendiri sawahnya.

Tahun ini aku dan istriku terpaksa kembali mudik berdua saja. Anak-anakku punya acara sendiri bareng teman-temannya yang sulit aku pengaruhi guna ikut mendampingi kami. Ya, sudah. Aku nggak suka memaksa-maksa anak. Mereka butuh dewasa dan belajar memungut keputusan sendiri. Menjelang masuk kota Kroya jam mengindikasikan pukul 2 siang ketika aku merasa agak tidak enak badan. Badanku agak demam dan kepalaku pusing. Sambil pesan supaya nyopirnya nggak usah buru-buru, istriku memberi obat berupa puyer anti masuk angin yang tidak jarang kali dia bawa ketika bepergian jauh. PREDIKSI TOGEL JITU  SEMUA PASARAN

Sesudah aku meminumnya rasa badanku agak lumayan, pusingku tidak banyak berkurang. Tetapi tetap saja tidak senyaman bila badan lagi benar-benar sehat. Menjelang menginjak desa Redjo Legi mengarah ke rumah Pak Ucok aku menikmati sakitku tak dapat tertahan lagi. Kupaksakan terus jalan pelan-pelan sampai tepat jam 5 senja mobilku menginjak halaman lokasi tinggal Pak Ucok yang dengan sarat kehangatan menyambut kami.

Ketika dia tahu aku sakit, dia panggil embok-embok di kampungnya yang biasa mijit dan kerokan, kelaziman orang Jawa bila sakit badannya di kerok dengan mata duit logam untuk menerbitkan anginnya. Ketika sakitku tidak berkurang pun akhirnya istriku membawa aku ke dokter yang tidak jauh dari lokasi tinggal Pak Ucok. Aku dikasih obat dan disuruh tidak sedikit istirahat dan tidur. Sepulang dari dokter Pak Ucok telah merepotkan dirinya dengan menyediakan santap malam. Sebelum minum obat istriku mengajak aku santap dulu barang sedikit. Dan seusai aku minum obat, aku langsung diserang kantuk yang luar biasa. Rupanya dokter telah menyerahkan obat istirahat padaku. Aku langsung tertidur pulas.

Sekitar pukul 3 malam, aku tidak begitu yakin, aku dibangunkan oleh suara berisik karena dibarengi suara rintihan dan desahan halus dari sebelah dinding kamarku. Kantukku masih memberati mataku. Aku meraba-raba istriku namun tak kutemukan, barangkali dia sedang turun kencing. Di lokasi tinggal Pak Ucok kamar-kamar tidurnya tidak dilengkapi lampu.

Cahaya dalam kamar lumayan didapat dari imbas lampu di ruang tamu yang sekaligus ruang family yang tembus ke dinding bambu yang tidak sedikit celah lubangnya itu. Suara amben yang terus mengganggu kupingku memaksa aku mengintip ke celah dinding. Apa yang lantas aku lihat langsung memukul diriku. Aku terpana dan limbung. Kepalaku yang pusing sebab sakit langsung kambuh.

Aku pulang terkapar dengan jantungku yang berdegup cepat dan keras. Benarkah Dik Siti istriku sudah tega mengkhianati aku? Benarkah Pak Ucok yang aku tidak jarang kali baik padanya sudah tega menggauli istriku yang harusnya dirasakan sama dengan istri anaknya juga? Apakah kekuranganku Dik Siti? Apakah sebab kesibukkanku yang tidak jarang kali merampas waktuku sehingga anda merasa berhak guna menerima orang lain?

Apakah karena melulu itu sebagaimana yang sering anda keluhkan padaku? Ataukah Pak Ucok yang telah 2 tahun men-duda telah merayu rayu padamu dan anda tak dapat menolaknya? Ah, sejuta pertanyaan yang aku nggak dapat menjawabnya sebab semakin meningkatkan pusing kepalaku. Sementara berisik amben tersebut semakin tak terkendali. Dan rintihan Dik Siti serta desahan berat Pak Ucok semakin jelas di kupingku. Aku tak dapat bangun sebab obat yang aku minum menciptakan aku limbung bila nggak terdapat yang menuntunku. Aku hanya dapat kembali ngintip dari celah dinding itu. PREDIKSI TOGEL JITU  SEMUA PASARAN

Kulihat Pak Ucok sedang mengayun-ayun kontolnya yang cukup gede ke lubang memek istriku sambil menghirup Dik Siti sarat nafsu. Sementara Dik Siti memegangi dan meremas rambut Pak Ucok guna meyakinkan bibir-bibir mereka dapat tetap saling berpagut dan melumat. Suara kecupan ketika bibir yang satu terlepas dari bibir yang beda kudengar terus beruntun. Sementara buaian kontol Pak Ucok yang semakin menghunjam-hunjam vagina istriku semakin menciptakan ambennya menjadi lebih berisik lagi.

“Pak Ucok, Pak Ucok, enaakk Pak Ucok.. teruss Pak Ucok.. oocchh.. hhmm.. Pak Ucok..”, duh, rintihan Dik Siti yang sedemikian merasakan derita birahinya membuatku kepalaku semakin terpukul-pukul.
Darah yang naik ke kepalaku semakin membuatku pusing yang sedemikian hebatnya.

Dan desahan Pak Ucok sendiri nggak kalah hebatnya. Sebagai pria sehat yang sudah men-duda lebih dari 2 tahun pasti kandungan libidonya paling menumpuk. Bukan tidak barangkali dialah yang mengawali dan membuang bujuk rayu pada istriku sedangkan dia tahu aku nggak akan gampang terbangun sebab obat tidurku ini. Kembali aku ngintip ke dinding. Kulihat buah dada dan istriku yang masih demikian ranum dengan pentilnya yang tegak kencang menusuk ke depan telah terbongkar dari kantung BH-nya.

Itu tentu ulah Pak Ucok yang membetotnya terbit untuk dia lumat-lumat bukitnya dan sedoti pentilnya sampai kuyup oleh ludahnya. Kulihat bagaimana ketiak istriku yang terbuka ketika memegangi kepala dan meremasi rambut Pak Ucok. Pasti lidah dan ludah Pak Ucok pun sudah melumati dan menjilati sampai basah kuyup pada ketiak Dik Siti yang paling sensual itu. Kembali aku ambruk ke ambenku.

Rasa nyut-nyut di kepalaku paling menyakitkan. Tanganku berjuang memijit-mijt untuk meminimalisir rasa sakitnya. Tetapi masing-masing kali aku tergoda guna kembali ngintip di lubang dinding. Kulihat kontol Pak Ucok serasa semakin sesak menembusi vagina Dik Siti. Dia tarik terbit pelan dengan dibarengi desahan beratnya dan rintihan Dik Siti, lantas mendorongnya masuk pulang dengan desahan dan rintihan mereka lagi. PREDIKSI TOGEL JITU  SEMUA PASARAN

Dia lakukan tersebut berulang-ulang dan desahan serta rintihannya pun terdengar mengulang-ulang. Kemudian kulihat tusukan kontol Pak Ucok kian dipercepat. Mungkin kegatalannya pada kelamin-kelamin mereka kian menjadi-jadi. Pak Ucok bukan lagi melumati bibir Dik Siti. Dia turun dari amben dan mengusung satu tungkai kaki istriku dan mengusung sampai menyentuh dadanya.

Dengan teknik itu Pak Ucok dapat lebih dalam menghunjamkan kontolnya ke memek istriku Dik Siti. Dan akibatnya kesenangan yang tak terperi melanda istriku. Dia meremasi sendiri susunya seraya kepalanya yang rambutnya sudah amburadul acak-acakan terus bergoyang ke kanan dan ke kiri menyangga siksa nikmat yang terperi. Racauan terus terbit dari mulutnya. Mereka sudah paling lupa diri. Mereka telah tidak lagi memperhitungkan aku yang suaminya atau keponakannya yang sekarang berada di sebelah dinding dan tengah terbaring sakit nyaris mati.




Kenikmatan nafsu birahi telah mencampakkan mereka ke sifat kebinatangan yang tak mengenal lagi terdapat rasa iba, martabat, hormat dan menghargai norma-norma hidup sebagaimana harusnya. Mereka telah hangus terbakar dan berubah sifatnya menjadi gumpalan nafsu setan gentayangan. Aku terbatuk-batuk dan mual. Pusing kepalaku langsung menghebat.

Dengan suara yang sengaja kukeraskan aku menerbitkan dahakku yang lantas disusul dengan muntah-muntah. Aku bercita-cita dengan tindakakanku tersebut segalanya menjadi berhenti. Mereka tentu akan bergegas membantu aku. Tetapi suara amben tersebut justru kian cepat dan kencang. Sehingga sekarang ada dua sumber berisik di dalam lokasi tinggal Pak Ucok ini. Suaraku yang orang sakit dan membutuhkan pertolongan di kamar sebelah sini dan suara yang berkejar-kejaran dengan nafsu setan di kamar di sebelah sana.

Aku tahu mereka dalam suasana tanggung. Puncak nikmat telah dekat dan nafsu birahi guna memuntahkan segalanya telah di ubun-ubun. Mereka tentu berpikir, biarkan saja aku menunggu. Dan saat saat puncak mereka akhirnya muncul suara-suara di lokasi tinggal ini benar-benar gaduh. Aku yang muntah-muntah tanpa henti dengan suaraku seperi babi yang disembelih bercampur dengan suara Pak Ucok bareng istriku berteriak histeris menerima fakta nikmat dari orgasme yang mereka raih. Bagi sesaat suara amben masih tersiar berisik untuk lantas reda dan sunyi. Sementara disini aku masih menerbitkan suara dari batukku disertai dengan rasa inginkan muntah yang terbit dari tenggorokanku. PREDIKSI TOGEL JITU  SEMUA PASARAN

Akhirnya istriku hadir di pintu. Dipegangnya kepalaku. Ah, kok kian panas mas, obatnya diminum lagi ya, katanya. Kemudian dengan powerful tangannya meringkus aku dan memaksakan obat cair masuk ke mulutku. Aku terlalu lemah guna menolaknya.

Saat jari-jarinya memencet hidungku kendala nafasku memaksa aku menelan semua obat yang sudah berada dalam rongga mulutku. Kemudian disuruhnya aku minum air hangat. Sebelum air itu berakhir kuteguk aku telah kembali jatuh tertidur pulas. Dan aku nggak punya alibi sedikitpun atas apa yang selanjutnya terjadi di lokasi tinggal ini sampai 6 jam lantas saat aku terbangun.

Jam 9 pagi esoknya aku terbangun lemah. Pertama-tama yang kulihat ialah dinding dimana aku mengintai selingkuh istriku dengan Pak Ucok. Aku marah pada dinding itu. Kenapa begitu tidak sedikit lubangnya sampai-sampai aku dapat mengintip. Dan aku pun marah pada diriku mengapa aku yang sakit ini masih pengin mengintip ke dinding tersebut dan menonton istriku menanggung nikmat ketika kontol Pak Ucok menggojlok kemaluannya. Tapi ketika aku hendak teriak sebab marah besarku istriku dia hadir di pintu. Pandangan matanya aku rasakan paling lembut. Dia menghampiri dan duduk di ambenku. Dia ganti kompres di kepalaku dengan elusan | belaian | belaian tangannya yang lembut seraya berkata.

“Mas Roso (begitu dia memanggilku) semalaman mengaco terus. Panas badannya tinggi. Aku jadi fobia dan khawatir. Pak Ucok bilang agar aku ambil air dan kain guna mengompres kepala Mas Roso”.
Saat mendengar mulutnya menyinggung Pak Ucok yang aku ingat betul nada suara dan pengucapannya serupa sebagaimana aku dengar ketika dia meracau sarat nikmat tadi malam, mendadak darahku mendidih dan tanganku langsung mencekal blusnya dan hendak membantingnya ke tanah. Tetapi senyum teduhnya kembali muncul di bibirnya,

“Hah, apa lagi mas, apa lagi yang dirasakan, sayang”, ucapnya lembut tanpa prasangka dengan mukanya yang nampak tetap suci bersih.
Langsung didih darahku surut. Aku tak dapat melawan kelembutan dan senyumnya itu. Kutanyakan padanya di mana Pak Ucok sekarang. Dia bilang Pak Ucok ke sawah. Hari ini giliran dia guna membuka pematang supaya air mengalir kesawahnya. Dia pun bilang supaya aku tidak sedikit istirahat saja dulu. Dia telah menelpon orang tua di Yogya dari kantor telepon, memberitakan bahwa aku sakit dan bakal istirahat dulu di Redjo Legi. Kemudian dia beranjak dan pulang dengan sepiring bubur sum-sum, aku disuapinya. PREDIKSI TOGEL JITU  SEMUA PASARAN

Aku jadi beranggapan apa yang bahwasannya terjadi tadi malam. Apakah panas badanku yang sedemikian rupa sudah membawaku ke alam mimpi hingga aku mengaco sepanjang malam sebagaimana kata istriku, ataukah perselingkuhan Pak Ucok dengan istriku tersebut memang benar-benar suatu kenyataan? Kembali kepalaku berputar-putar rasanya. Istriku pulang men’cekok’i aku dengan obatnya. Dan aku pulang tertidur. Sebelum aku nyenyak benar, istriku dengan sarat kasih mendekap aku, mengelusi kepalaku seraya mendekatkan kedadanya. Pada saat tersebut aku menikmati semburat wewangian yang lembut menerjang ke hidungku.

Aroma tersebut aku yakini ialah aroma ludah yang sudah mengering pada buah dada dan unsur tubuh istriku yang lain. Tetapi obat tidurku tak memberi peluang padaku guna melek lebih lama. Aku pulang pulas tertidur. Sampai kini, 6 bulan sesudah kembali mudikku itu, aku tetap tidak tahu apa yang bahwasannya terjadi. Dan aku tidak memiUcoki alibi apapun guna mempertanyakan kemauan tahuku pada istriku. Yang mungkin dapat dan butuh aku lakukan ialah memilih jalur unsur utara yang padat saat kembali mudik yang bakal datang.

No comments:

Post a Comment

Sports

Business

Life & style

Games

Fashion

Technology