Wednesday, March 20, 2019

Sedapnya Liang Memek Lina sayang

Sedapnya Liang Memek Lina sayang

Sedapnya Liang Memek Lina sayang


Liburan panjang yang mengasyikan dan menjadi rutinitas pergi ke rumahnya Om Adhi dan Tante Ditayang ada di Jakarta, aku bekerja di sebuah sekolah, jadi kalau waktunya liburan gini hal yang diinginkanku, secara otomatis kerja ku juga libur, sudah berapa lama ya aku tidak maen ke rumahnya Om Adhi, kira kira 5 tahun.
Baru liburan kali ini aku bisa maen kesana karena tahun kemrin sibuk banget dengan kerjaanku yang menumpuk, Rumah Om Adhi terbilang mewah di kawasan Jakarta, sungguh nyaman tinggal disana karena didalamnya ada kolam renang, itulah sebabnya aku sering maen kesana kalau ada liburan yang panjang.

Aku tiba di rumah Om Adhi pada pukul 22.00. karena kelelahan aku langsung tidur pulas. Besok paginya, aku langsung disambut oleh hangatnya nasi goreng untuk sarapan pagi. Dan yang bikin aku kaget, heran bercampur kagum, ada sosok gadis yang dulunya masih kelas 4 SD, tapi kini sudah tumbuh menjadi remaja yang cantik jelita. Namanya Lina. Kulitnya yang putih, matanya yang jernih, serta tubuhnya yang indah dan seksi, mengusik mataku yang nakal.

Hallo Kak..! Sorry, tadi malam Lina kecapean jadi tidak menjemput kakak. Silahkan di makan nasi gorengnya, ini Lina buat khusus dan spesial buat Kakak. Katanya sembari menebarkan senyumnya yang indah. Aku langsung terpana.

Ini benar Lina yang dulu, yang masih ingusan Kataku sambil ngeledek.
Ia, Lina siapa lagi! Tapi udah enggak ingusan lagi, khan katanya sambil mencibir.



Wah..! Udah lama enggak ketemu, enggak taunya udah gede. Tentu udah punya pacar, ya sekarang kelas berapa tanyaku.

Pacar Masih belum dikasih pacaran sama Papa. Katanya masih kecil. Tapi sekarang Lina udah naik kelas dua SMA, lho! Khan udah gede jawabnya sambil bernada protes terhadap papanya.

Emang Lina udah siap pacaran tanyaku.
Lina menjawab dengan enteng sambil melahap nasi goreng.

Belum mau sih..! Eh ngomong-ngomong nasinya dimakan, dong. Sayang, kan! Udah dibuat tapi hanya dipelototin. Aku langsung mengambil piring dan ber-sarapan pagi dengan gadis cantik itu. Selama sarapan, mataku tak pernah lepas memandangi gadis cantik yang duduk didepanku ini.

Mama dan Papa kemana koq enggak sarapan bareng tanyaku sambil celingak-celinguk ke kiri dan ke nanan.

Lina langsung menjawab, Oh iya, hampir lupa. Tadi Mama nitip surat ini buat kakak. Katanya ada urusan mendadak.

Lina langsung menyerahkan selembar kertas yang ditulis dengan tangan. Aku langsung membaca surat itu. Isi surat itu mengatakan bahwa Om Adhi dan Tante Ditaada urusan Kantor di Surabaya selama seminggu. Jadi mereka menitipkan Lina kepadaku. Dengan kata lain Aku kebagian jaga rumah dan menjaga Lina selama seminggu.

Emangnya kamu udah biasa ditinggal kayak gini, Lin tanyaku setelah membaca surat itu.

Wah, Kak! seminggu itu cepat. Pernah Lina ditinggal sebulan jawabnya.

Oke deh! sekarang kakak yang jaga Lina selama seminggu. Apapun yang Lina Mau bilang saja sama kakak. Oke kataku.

Oke, deh! sekarang tugas kakak pertama, antarkan Lina jalan-jalan ke Mall. Boleh, Kak Lina memohon kepadaku.

Oh, boleh sekali. Sekarang aja kita berangkat! setelah itu kami beres-beres dan langsung menuju Mall.

Siang itu Lina kelihatan cantik sekali dengan celana Jeans Ketat dan kaos oblong ketat berwarna merah muda. Semua serba ketat. Seakan memamerkan tubuhnya yang seksi.

Pulang Jalan-jalan pukul 19. 00 malam, Lina kecapean. Dia langsung pergi mandi dan bilang mau istirahat alias tidur. Aku yang biasa tidur larut pergi ke ruang TV dan menonton acara TV. Bosan menonton acara TV yang kurang menyenangkan.

Aku teringat akan VCD Porno yang Aku bawa dari Manado. Sambil memastikan Lina kalau sudah tidur, Aku memutar Film Porno yang Aku bawa itu. Lumayan, bisa menghilangkan ketegangan akibat melihat bodinya Lina tadi siang.

Karena keasyikan nonton, Aku tak menyadari Lina udah sekitar 20 menit menyaksikan Aku Menonton Film itu.

Tiba-tiba, Akh..! Lina memekik ketika di layar TV terlihat adegan seorang laki-laki memasukkan penisnya ke vagina seorang perempuan. Tentu saja Aku pucat mendengar suara Lina dari arah belakang. Langsung aja Aku matikan VCD itu.

Lin, kamu udah lama disitu tanyaku gugup.

Kak, tadi Lina mau pipis tapi Lina dengar ada suara desahan jadi Lina kemari jawabnya polos.

Kakak ndak usah takut, Lina enggak apa-apa koq. Kebetulan Lina pernah dengar Cerita dari teman kalo Film Porno itu asyik. Dan ternyata benar juga. Cuma tadi Lina kaget ada tikus lewat. Jawab Lina. Aku langsung lega.

Jadi Lina mau nonton juga pelan-pelan muncul juga otak terorisku.

Wah, mau sekali Kak! Langsung aja ku ajak Lina menonton film itu dari awal.

Selama menonton Lina terlihat meresapi setiap adegan itu. Perlahan namun pasti Aku dekati Lina dan duduk tepat disampingnya.

Iseng-iseng kutanya padanya Lina pernah melakukan adegan begituan Lina langsung menjawab tapi tetap matanya tertuju pada TV.

Pacaran aja belum apalagi adegan begini.

Mau ndak kakak ajarin yang kayak begituan. Aysik, lho! Lina akan rasakan kenikmatan surga. Lihat aja cewek yang di TV itu. Dia kelihatannya sangat menikmati adegan itu. Mau ndak Tanyaku spontan.

Emang kakak pandai dalam hal begituan tanya Lina menantang.

Ee..! nantang, nih Aku langsung memeluk Lina dari samping. Eh, Lina diam aja. Terasa sekali nafasnya mulau memburu tanda Dia mulai terangsang dengan Film itu.

Aku tak melepaskan dekapanku dan Sayup-sayup terdengar Lina mendesah sambil membisikkan, Kak, ajari Lina dong!. Aku seperti disambar petir.

Yang benar, nih tanyaku memastikan. Mendengar itu Lina langsung melumat bibirku dengan lembut. Aku membiarkan Dia memainkan bibirku. Kemudian Lina melepas lumatannya.

Lina serius Kak. Lina udah terangsang banget, nih! Mendengar itu, aku langsung tak menyia-nyiakan kesempatan. Aku langsung melumat bibir indah milik Lina. Lina menyambut dengan lumatan yang lembut.

Tiga menit kemudian entah siapa yag memulai, kami berdua telah melepaskan pakaian kami satu persatu sampai tak ada sehelai benangpun melilit tubuh kami. Ternyata Lina lebih cantik jika dilihat dalam kondisi telanjang bulat.

Aku mengamati setiap lekuk tubuh Lina dengan mataku yang jelalatan dari ujung rambut sampai ujung kaki. Sempurna. Lina memiliki tubuh yang sempurna untuk gadis seumur dia. Susunya yang montok dan padat berisi, belum pernah tersentuh oleh tangan pria manapun.

Koq Cuma dilihat Lamunanku buyar oleh kata-kata Lina itu. Merasa tertantang oleh kata-katanya, Aku langsung membaringkan Lina di Sofa dan mulai melumat bibirnya kembali sambil tanganku dengan lembutnya meremas-remas susunya Lina yang montok itu. Lina mulai mendesah-desah tak karuan.

Tak puas hanya meremas, semenit kemudian sambil tetap meremas-remas, Aku menghisap puting susu yang berwarna merah muda kecoklatan itu, bergantian kiri dan kanan.

Oh.. Kak.. Kak..! Enak se.. ka.. li.. oh..! desah Lina yang membakar gairahku. Jilatanku turun ke perut dan pusar, lalu turun terus sampai ke gundukan kecil milik Lina yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang masih sedikit.

Ah.. Geli sekali, Kak.. Oh.. nikmat..! desah Lina waktu Aku jilat Kelentitnya yang mulai mengeras karena rangsangan hebat yang aku ciptakan. Tanganku tak pernah lepas dari Susu Lina yang montok itu. Tiba-tiba, Lina memekik dan melenguh tertahan sambil mengeluarkan cairan vagina yang banyak sekali.

Akh.. ah.. oh.. e.. nak.. Kak.. oh..! Itulah orgasme pertamanya. Aku langsung menelan seluruh cairan itu. Rasanya gurih dan nikmat.

Gimana Enak, Lin tanyaku sambil mencubit puting susunya.

Wah, Kak! Nikmat sekali. Rasanya Lina terbang ke surga. Jawabnya sambil meraih baju dalamnya. Melihat itu, Aku langsung mencegahnya.

Tunggu, Masih ada yang lebih nikmat lagi. Kataku.

Sekarang kakak mau ajarin Lina yang kayak begitu sambil menunjuk adegan di TV dimana serang perempuan yang sedang menghisap penis laki-laki.



Gimana, mau Tanyaku menantang.

Oke deh! Lina menjawab dan langsung meraih penisku yang masih tertidur. Lina mengocok perlahan penisku itu seperti yang ada di TV. Lalu dengan malu-malu Dia memasukkannya ke mulutnya yang hangat sambil menyedot-nyedot dengan lembut.

Mendapat perlakuan demikian langsung aja penis ku bangun. Terasa nikmat sekali diperlakukan demikian. Aku menahan Air maniku yang mau keluar. Karena belum saatnya. Setelah kurang lebih 15 menit diemut dan dibelai olah tangan halus Lina, penisku udah siap tempur.

Nah sekarang pelajaran yang terakhir Kataku. Lina menurut aja waktu Aku angkat Dia dan membaringkan di atas karpet. Lina juga diam waktu Aku mengesek-gesek penisku di mulut vaginanya yang masih perawan itu.

Karena udah kering lagi, Aku kembali menjilat kelentit Lina sampai Vaginanya banjir lagi dengan cairan surga. Lina hanya pasrah saja ketika Aku memasukkan penisku ke dalam vaginanya.

Ah.. Sakit, Kak.. oh.. Kak..! jerit Lina ketika kepala penisku menerobos masuk. Dengan lembut Aku melumat bibirnya supaya Lina tenang. Setelah itu kembali Aku menekan pinggulku.

Oh.. Lina.. sempit sekali.. Kamu memang masih perawan, oh..! Lina hanya memejamkan mata sambil menahan rasa sakit di vaginanya.

Setelah berjuang dengan susah payah, Bless..!

Akh.. Kak.. sakit..! Lina memekik tertahan ketika Aku berhasil mencoblos keperawanannya dengan penisku. Terus saja Aku tekan sampai mentok, lalu Aku memeluk erat Lina dan berusaha menenangkan Dia dengan lumatan-lumatan serta remasan-remasan yang lembut di payudaranya. Setelah tenang, Aku langsung menggenjot Lina dengan seluruh kemampuanku.

Oh.. e.. oo.. hh.., ss.. ah..! Lina mendesah tanpa arti. Kepalanya kekanan-kekiri menahan nikmat. Nafasnya mulai memburu. Tanganku tak pernah lepas dari payudara yang sejak tadi keremas-remas terus. Karena masih rapat sekali, penisku terasa seperti di remas-remas oleh vaginanya Lina,

Oh.. Lin, enak sekali vaginamu ini, oh..! Aku mendesah nikmat.

Gimana, enak nikmat tanyaku sambil terus menggenjot Lina.

enak.. sekali, Kak.. oh.. nikmat. Te.. rus.. terus, Kak.. oh..! Desah Lina.

Setelah kurang lebih 25 menit Aku menggenjot Lina, tiba-tiba Lina mengejang.

K.. Kak..! Lina udah enggak tahan. Lina mau pi.. piss.. oh..! Kata Lina sambil tersengal-sengal.

Sabar, Lin! Kita keluarkan Bersama-sama, yah! Satu.. Aku semakin mempercepat gerakan pinggulku.

Dua.., Ti.. nggak.. oh.. yess..! Aku Menyemburkan Spermaku, croot.. croot.. croott..! Dan bersamaan dengan itu Lina juga mengalami orgasme.

Akh.. oh.. yess..! Lina menyiram kepala penisku dengan cairan orgasmenya. Terasa hangat sekali dan nikmat. Kami saling berpelukan menikmati indahnya orgasme. Setelah penisku menciut di dalam vagina Lina, aku mencabutya. Dan langsung terbaring di samping Lina. Kulihat Lina masih tersengal-sengal. Sambil tersenyum puas, Aku mengecup dahi Lina dan berkata.

Thanks Lina! Kamu telah memberikan harta berhargamu kepada kakak. Kamu menyesal Sambil tersenyum Lina menggelengkan kepalanya dan berkata,

Kakak hebat. Lina bisa belajar banyak tentang Sex malam ini. Dan Lina Serahkan mahkota Lina karena Lina percaya kakak menyayangi Lina. Kakak tak akan Linggalin Lina. Thanks ya Kak! Yang tadi itu nikmat sekali. Rasanya seperti di surga.

Kemudian kami membenahi diri dan membersihkan darah perawan Lina yang berceceran di karpet. Masih memakai BH dan celana dalam, Lina minta Aku memandikan Dia seperti yang Aku lakukan sekitar enam tahun yang lalu. Aku menuruti kemauannya.

Dan kamipun madi bareng malam itu. Sementara mandi, pikiran ngereskupun muncul lagi ketika melihat payudara Lina yang mengkilat kena air dari shower. Langsung aja kupeluk Lina dari belakang sambil kuremas payudaranya.

Mau lagi nih..! Kata Lina menggoda. Birahiku langsung naik digoda begitu.

Tapi di tempat tidur aja, Kak. Lina capek berdiri kata Lina berbisik. Aku langsung menggendong Lina ke tempat tidurnya dan menggenjot Lina di sana. Kembali kami merasakan nikmatnya surga dunia malam itu. Setelah itu kami kelelahan dan langsung tertidur pulas.

Pagi harinya, aku bangun dan Lina tak ada disampingku. Aku mencari-cari tak tahunya ada di dapur sedang menyiapkan sarapan pagi. Maklum tak ada pembantu. Kulihat Lina hanya memakai kaos oblong dan celana dalam saja.

Pantatnya yang aduhai, sangat elok dilihat dari belakang. Aku langsung menerjang Lina dari belakang sambil mengecup leher putihnya yang indah. Lina kaget dan langsung memutar badannya. Aku langsung mengecup bibir sensualnya.

Wah.. orang ini enggak ada puasnya..! kata Lina Menggoda. Langsung saja kucumbu Lina di dapur. Kemudian Dia melorotkan celana dalamku dan mulai menghisap penisku. Wah, ada kemajuan. Hisapannya semakin sempurna dan hebat.

Aku pun tak mau kalah. Kuangkat Dia keatas meja dan menarik celana dalamnya dengan gigiku sampai lepas. Tanganku menyusup ke dalam kaos oblongnya. Dan ternyata Lina tak memakai BH. Langsung aja kuremas-remas susunya sambil kujilat-jilat kelentitnya. Lina minta-minta ampun dengan perlakuanku itu dan memohon supaya Aku menuntaskan kerjaanku dengan cepat.

Kak.. masukin, Kak.. cepat.. oh.. Lina udah enggak tahan, nih! Mendengar desahan itu, langsung aja kumasukkan penisku kedalam lubang surganya yang telah banjir dengan cairan pelumas. Penisku masuk dengan mulus karena Lina sudah tidak perawan lagi kayak tadi malam. Dengan leluasa Aku menggenjot Lina di atas meja makan.

Setelah sekitar 15 menit, Lina mengalami orgasme dan disusul dengan Aku yang menyemburkan spermaku di dalam vagina Lina.

Oh.. enak.. Kak.. akh..! desah Lina. Aku melenguh dengan keras

Ah.. yes..! Lina, kamu memang hebat..

Setelah itu kami sarapan dan mandi sama-sama. Lalu kami pergi ke Mall. Jalan-jalan.

Begitulah setiap harinya kami berdua selama seminggu. Setelah itu Om Adhi dan Tante Dita pulang tanpa curiga sedikitpun kamipun merahasiakan semuanya itu.

Kalau ada kesempatan, kami sering melakukkannya di dalam kamarku selama sebulan kami membina hubungan terlarang ini. Sampai Aku harus pulang ke Manado. Lina menangis karena kepergianku. Tapi Aku berjanji akan kembali lagi dan memberikan Lina Kenikmatan yang tiada taranya.

No comments:

Post a Comment

Sports

Business

Life & style

Games

Fashion

Technology